7. Mari sembuh, Shiloh

2.4K 206 13
                                    

Rauffaik songs playing 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rauffaik songs playing 🎶


Voted dan comment diwajibkan

_______________________________________

Setelah mencari berbagai riset untuk memancing agar orang gila berbicara lagi, Masen malah menemukan tips tak bermutu yang menurutnya bukan hanya akan membuat orang gila bicara, tapi juga mengamuk. Lalu ia beralih pencarian dengan kata kunci cara menghibur orang depresi. Ia membaca artikel juga blog di internet dan menemukan beberapa hal yang menurutnya masuk akal untuk memancing Shiloh bicara, Masen menarik note book yang terselip di bawah tas dan mencatat beberapa poin disana. Ia mengetuk-ngetukan bolpoinnya sambil menggigit bibir bawahnya, siapapun akan sependapat bahwa dia memang seorang pemikir yang baik. Di sisi brengseknya, ia pun memiliki sebuah keistimewaan otak yang jarang dimiliki siapa pun.

"Gi, besok kau jadi ke pusat kota?" Tanya Masen pada Rahagi yang sedang sibuk dengan alat pengering rambutnya.

"Apa!" Suara Masen yang terkubur dengan dengung suara alat pengering itu membuat Rahagi tidak begitu mendengarnya.

Lantas Masen tak bersuara lagi, ia hanya bangkit dan mencabut kabel alat itu yang menciptakan suara hening setelahnya, "ku bilang apakah besok kau jadi ke pusat kota?"

"Iya iya jadi, memangnya kenapa?"

"Apakah disana ada perpustakaan atau toko buku?"

"Sepertinya aku pernah melihatnya, kau ingin membaca? Susah ditebak juga kau ini, kemarin kau bersikeras mencari diskotik, sekarang berbelok jalur ke perpustakaan," kekehnya menahan tawa sambil berusaha meraih colokan kabel untuk menghubungkannya kembali.

"Kau tidak tahu aku ini pintar? Aku lulus dengan predikat dokter lebih cepat dari angkatan ku, melanjutkan study ke spesialis dan mendapat predikat dokter bedah terbaik di Tokyo di usia muda."

Rahagi berdesis seolah ia sudah sangat sebal mendengar kalimat itu berkali-kali dari Masen yang selalu membanggakan dirinya sendiri," ya_ya aku tahu, dan itu semua hancur oleh kelalaian dan nafsu birahi mu dalam semalam."

Masen menendang terminal stop kontak itu untuk menjauhkannya dari Rahagi yang masih bersusah menggapainya untuk mencolokan alat pengeringnya tadi.

"Apa-apaan kau ini!"

"Aku tidak tahu pemikiran sempit para manusia seperti mu, bisa-bisanya kau meyepelekan proses kesuksesan ku hanya karena satu kesalahan ku. Seakan kau saja yang suci di dunia ini, kau tidak lihat bagaimana aku menderita disini? Apakah itu belum cukup untuk membayar kesalahan ku?"

"Terkadang memang seratus kebajikan akan kalah meskipun hanya ditimbun satu sampah, hingga mengotori segalanya seakan manusia itu menjadi pendosa seumur hidupnya. Manusia lain tak akan peduli dengan kesuksesan mu, tapi kau akan menjadi pusat penghinaan ketika satu kali saja melakukan kesalahan," ujar Masen dengan penuturan kompleks mampu membuat Rahagi geming tak memiliki daya untuk menjawab, seakan ia membenarkan ucapan Masen yang notabennya untuk menyindir dirinya.

Mantra Wanita Sinting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang