2. Penempatan Dosa

954 77 37
                                    

•°RAUF FAIK SONGS PLAYING🎶🎶 °•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°RAUF FAIK SONGS PLAYING🎶🎶 °•

_____________________


Masen menyembunyikan kepalan tangannya di balik jas dokter itu, ketika mendengar bahwa dirinya akan di mutasi ke Indonesia. Sebenarnya ia juga merupakan pria Indo-Japan- Amerika, Ayahnya merupakan pria Amerika-Japan, sementara Ibunya asli berkebangsaan Indonesia. Namun ia lahir di Amerika dan besar di Jepang menjadi warga lokal, meskipun darahnya bercampur Indonesia. Tapi tetap saja, dalam dirinya tak pernah terpikirkan untuk tinggal dan menginjakan di sebuah negara bekas jajahan itu.

Ia berbaring lesu dan membanting jasnya asal, menatap langit-langit kamar sambil berusaha menelepon Angie berkali-kali. Kesaksiannya yang tidak relevan membuat dirinya dihukum sendirian, padahal awal dari tragedi dipicu oleh perawat sialan itu. Sekali lagi ia kembali meneleponnya, namun mendadak nomor itu tak aktif. Ia melirik pada sebuah koper besar terselip di sisi lemari dengan nanar, teringat bahwa dirinya harus segera berkemas menuju Indonesia besok.

"Masen, lihat!" Sho tiba-tiba berteriak memasuki kamar Masen dengan ipad yang ia bebankan hanya di satu tangan. 

Setelah mengetahui bahwa Sahabatnya akan di mutasi ke Indonesia, gegas ia penasaran untuk mengulik tentang negara tersebut.

"Apa?"

"Para wanita disana terkenal cantik, kau tahu maksud ku kan. Bahwa faktanya wanita Asia tenggara memang sangat menawan, lihat ini!" Sho meletakan ipad nya di perut Masen yang saat itu sedang berbaring terlentang.

"Aku kesana untuk dihukum kau tahu!"

"Ayolah, Masen. Ku lihat juga Ibukotanya sangat modern, hotel bintang lima, mall eksklusif, diskotik, kau harus lihat ini semua! Sudah ku carikan referensi tempat bersenang-senang disana."

Masen mulai terlihat menggeliat malas, ia menggenggam ipad itu sambil masih berbaring, "dimana ini?"

"Jakarta."

"Jadi semua tempat ini ada disana?"

Sho mengangguk riang, ia tahu bahwa usahanya akan disukai Masen. Jasanya selalu terpakai jika masalah mencarikan tempat elok untuk bersenang-senang dan menyalurkan hasrat kelelaki-lakiannya.

"Ini bagus!"

"Sudah kubilang disana bagus! cepat berkemas. Bukankah besok kau akan pergi pagi-pagi sekali?" Sho mengeluarkan koper berdebu disana ke atas tempat tidur.

"Jadi kau benar akan pergi?" Kali ini Keiji ikut muncul tiba-tiba.

Masen menaikan kedua bahunya malas, "jangan memberitakan ku yang tidak-tidak di program mu itu."

"Sebenarnya naskah tentang beritamu sudah naik kepada ku, tapi tiba-tiba ditarik kembali. Aku tahu itu karena profesor Matsuda, berterimakasih lah padanya, kau tidak jadi dibenci satu negara." Keiji berkacak pinggang memperrhatikan Masen yang sedang berkemas dengan separuh nyawa.

Mantra Wanita Sinting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang