Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dalam buku yang ditulisnya, Homer menceritakan tentang keberhasilan Odyssey dalam perang Troya. Namun dalam mitologi yunani, para dewa kerap mengutuk manusia yang tidak hormat. Termasuk Odyssey sang raja Itacha, sebab telah menghancurkan kuil-kuil di Troya dan membantai orang-orang disana dengan bengis saat perang berlangsung. Alhasil Dewa Poseidon murka dan mengutuk Odyssey beserta para awak kapalnya, membuat perjalanan pulang mereka begitu panjang. Mempersulit mereka dalam perjalanan menuju Itacha selama sepuluh tahun lamanya, mengalami pelayaran yang berliku-liku, pun kesialan yang bertubi-tubi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa sadar, kisah paling terkenal di dunia ini mengajarkan kita tentang hukum karma. Mengajarkan para manusia untuk bersikap dan menjaga perilaku, sebab segala hal buruk yang kita lakukan, nantinya akan kembali pada diri kita sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitu pun dalam kasus Masen saat ini, menarik benang merah dalam kisah Odyssey barusan. Dirinya sadar, bahwa apa yang ia lakukan di masa lalu sangat biadab, tanpa segan ia menginjak martabat perempuan. Menjadikan mereka seperti pakaian sekali pakai, mencemarkan nama keluarga dan menghancurkan reputasi profesi yang seharusnya mulia itu. Sehingga ia merasakan karma di masa sekarang, menjadi relawan kemanusiaan tanpa mendapatkan imbalan apapun. Begitulah nasibnya kini, menganggap kesialannya kali ini sebagai bentuk penebusan dosa.
"Hey Masen! Kau sedang apa disana!" Serak lantang terdengar suara Rahagi saat ia melihat Masen sedang sibuk seperti mencari sesuatu diantara semak-semak di dalam hutan.
