Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekedar info, dulu nama tokoh utama prianya itu Yutto. Cuma aku kurang srek pas di pertengahan, susah juga cari visual orang jepang yg maskulin menurut ku hehe. Jadi aku buat dia bule, Japan-Amerika. Dan diganti namanya menjadi Masen, jdi kalo kalian masih menemukan nama Yutto harap di bantu komen ya spya aku ubah. Thank you 🤍
____________________________
Sepanjang malam ini, Masen memikirkan ucapan Nata perihal Shiloh yang namanya terdaftar di sebuah aplikasi pencarian internet terbesar di dunia. Ia beringsut menyalakan sebuah lentera untuk penerangan, sebab ia harus masuk ke dalam hutan sedikit untuk mencari sinyal internet. Langkahnya lamban menyisir area hutan sambil satu tangan memegang lentera, dan satu tangan lain menggoyang-goyangkan ponsel guna berusaha mendapatkam sinyal. Entahlah_ koneksi hari itu terlampau jelek akibat hujan yang terus mengguyur dan meninggalkan kabut tebal.
Ia duduk pada salah satu batu cukup besar, mencoba membuka kembali internet. Dengan latar musik nyanyian jangkrik dan dersik angin, perlahan Masen mengetik tiap tombol mengukir nama Shiloh disana. Hanya dengan mengetik Shiloh saja, otomatis muncul sebuah saran penelusuran Shiloh Oswald hilang. Masen tidak tahu nama panjang Shiloh, namun feeling nya cukup kuat untuk mengklik saran tersebut.
"I got u_"
"Shitt!! No_way."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selain foto-foto cantik Shiloh yang ia kenal, muncul juga sebuah artikel yang memberitakan bahwa seorang harpis terkenal di paris dinyatakan menghilang beberapa bulan lalu. Dan yang dimaksud mereka adalah Shiloh Oswald, iya_Shiloh yang itu. Nata memang tidak membohonginya, foto, berita, profil dan semua hal tentang Shiloh terdapat di Google, seolah bahwa gadis sinting itu memang benar seorang superstar di Paris.
"Its fucking impossible."
"Jadi selama ini aku menemani seorang superstar Paris?" Perasaannya mendadak getir.
"Holly shitt! Harusnya aku sudah menduga itu sebelumnya, karena dia begitu memesona."
Beberapa kali gumaman dan pujian terdengar dari mulut Masen kala dirinya masih sibuk melihat- lihat foto Shiloh ketika pentas. Begitu anggun dan memukau disetiap konsernya, terlebih ketika gadis itu sedang memainkan alat musik harpa.
