12

5 0 0
                                    

Damon sengaja pergi ke pantri, mencari Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damon sengaja pergi ke pantri, mencari Ara. Namun, ia malah melihat Ara sedang menyendiri di lorong. "Sayang," sapanya. Ia pun ikut duduk di sampingnya. "Kita akan menikah tanpa ada mamaku."

"Kok gitu?" tanya Ara. Dirinya sudah kalut, dan kini tambah mendengar informasi seperti ini dari Damon. Namun, ia berusaha terlihat tegar di hadapan kekasihnya itu.

Tampak, Damon tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. "Sofi berhasil ngomporin mamaku. Dan aku yakin, banyak hal gak bener, yang udah Sofi lakuin." Tidak cuma tampangnya yang kesal, tetapi dari caranya bicara pun demikian.

Ara menyentuh tangan Damon dan tersenyum. "Kalo emang mama kamu pilih Sofi ya silakan. Setiap orang kan punya pendapat yang berbeda-beda. Aku bisa maklum, kok. Yang penting kan, kamunya milih aku."

Damon menyentuh pipi Ara dan mengelusnya. "Sayangku, emang selalu pengertian. Kalau gitu,  ayo kita siapin semuanya. Kita tentuin tanggal pernikahannya."

Ara menganggukkan kepala. "Oke."

Karena orang tuanya tidak ada yang bisa diajak kerja sama dengan baik, Damon yang sudah kebelet menikah dengan Ara itu pun mendiskusikan rencana pernikahannya dengan Anton dan Nindy, yang dianggapnya lebih dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena orang tuanya tidak ada yang bisa diajak kerja sama dengan baik, Damon yang sudah kebelet menikah dengan Ara itu pun mendiskusikan rencana pernikahannya dengan Anton dan Nindy, yang dianggapnya lebih dewasa. Sebenarnya bisa saja ia meminta pendapat Irani, mamanya Ray. Selain sungkan, dirinya juga harus bisa menjaga perasaan Ray.

Anton masih skeptis terhadap keputusan Damon. "Lo yakin, akan nikah sama Ara?" tanyanya, sampai tidak sadar sebelah alisnya terangkat.

Tanpa bisa menyembunyikan rasa bahagianya, Damon berkata, "Iya, dong. Sama siapa lagi?"

Nindy pun mempertanyakan kenapa Damon malah mengajak sahabatnya berdiskusi soal peristiwa sakral ini. Seharusnya bahas ini bareng keluarga. "Trus, nyokap lo?"

Seketika, raut wajah sebal Damon tergurat. "Udah diperdaya sama Sofi."

"Tahu dari mana?" tanya Anton, belum mau langsung percaya. "Lo udah ketemu langsung sama nyokap lo?"

Damon pun menjawab, "Belum. Tapi, Sofi sendiri udah ngaku."

Anton pun menghela napasnya panjang. "Gue sama Nindy minta maaf, ya udah berbuat gak sepantesnya terhadap lo dan Ara."

Dia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang