15

3 0 0
                                    

Sudah pukul 12 siang. Damon dan Ara sudah sampai di luar Jakarta. Ara tertidur pulas di joknya.
Damon menepikan mobilnya di bawah pohon yang lebat, agar terlindung dari panas matahari. Ia mencoba untuk tidur juga.

 Ia mencoba untuk tidur juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Anton terkejut dengan kabar perginya Damon dan Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Anton terkejut dengan kabar perginya Damon dan Ara. Nindy pun tidak kalah kaget. Mereka dapat kabar itu dari Sofi, yang kini tengah curhat sambil berurai air mata.

"Kenapa dia gak pikir panjang dulu, sih?" pekik Anton, yang sungguh tidak habis pikir dengan tindakan Damon.

Nindy coba mengerti tindakan yang mereka ambil itu. "Namanya juga cinta, Mas. Apa pun akan dilakukan."

Anton menghela napas dengan kasar. "Ya. aku bisa ngerti, Nin..."

Sofi terus mendesak Anton untuk mencari Damon. "Ini kan namanya penculikan ya, Ton? Ara menculik Damon. Penjarain aja tuh cewek!"

Anton agak jengkel dengan sifat Sofi yang manja dan ceroboh ini. "Penculikan apa? Mereka perginya kan suka sela. Jangan ngaco, deh!"

"Trus gimana, dong?" desak Sofi, masih sambil merengek.

Nindy coba menenangkan sahabatnya ini. "Menurut gue Sof, biar aja mereka pergi. Mereka saling cinta. Dan cinta itu, patut diperjuangkan."

Bukannya tenang, Sofi malah tambah mengamuk. "Gue kan juga sedang memperjuangkan cinta gue ke Damon."

Anton pun ingin Sofi segera siuman dari cinta halunya itu. "Lo kan cuma cinta sepihak. Buang-buang waktu aja."

Sofi kesal. Anton dan Nindy sama sekali tidak bisa dimintai tolong.

*

Damon dan Ara tiba di Bandung, saat hari menjelang malam. Dengan mudah, Damon menemukan tempat tinggal yang tidak terlalu besar, tapi cukup untuk mereka berdua. Sebuah kontrakan beserta perabotannya yang masih bagus.

"Pasti kamu gak suka tempat ini, ya?" Damon merasa minder karena belum bisa memberikan yang lebih baik dari ini.

Ara tersenyum. Ia mengelus pipi Damon. "Aku pernah tinggal di tempat yang lebih tidak layak dari ini." Lalu, ia memeluk Damon. "Aku yakin, suatu hari nanti kita bisa punya yang lebih bagus dari ini."

Dia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang