Setelah beberapa kali berantem dengan ibunya kini Clara dan ibunya sudah mulai membaik bahkan ibunya menjadi banyak waktu untuk anaknya.
Hari ini Rania dan anaknya akan pergi ke rumah teman lamanya mobilnya sudah terpakir dengan sempurna di hadapan sebuah rumah minimalis teman lamanya.Tiba di sana,Rania berjalan lebih dulu, sementara Clara menyusul di belakang.Kedatangan Rania langsung di sambut ramah oleh seorang wanita yang seumuran dengannya. Dia merupakan teman lama Rania, namanya Siska.
Rania dan Siska saling menanyakan kabar satu sama lain karena sudah lama tidak pernah bertemu. Kemudian tatapan Siska beralih pada Clara yang sedari tadi hanya diam.
"Halo, Sayang cantik banget kamu." sapa Siska dengan ramah.
"Halo, Tante."jawab Clara sambil tersenyum.
"Kenalin, ini anak aku. Namanya Clara," ucap ibunya memperkenalkan.
Siska terpaku beberapa saat. "Ya ampun, cantik sekali. Persis seperti mamanya," puji Siska. "Oh iya, kenalin. Nama Tante, Siska. Mami kamu sering cerita soal kamu ke Tante loh!" ungkap wanita itu.
Clara hanya bisa tersenyum kikuk di situasi canggung itu. Entah apa saja yang Mamanya itu bicarakan mengenai dirinya itu terhadap teman seumurannya ini.
"Yaudah Ayo, silakan masuk."Siska mempersilahkan Rania dan Clara untuk masuk ke dalam rumahnya lalu menyuruh mereka agar segera duduk di ruang tamu dan mengajaknya mengobrol bersama.
Tepat saat itu juga, seorang laki-laki datang dari arah pintu, membuat atensi mereka teralihkan."Mama."ucap seorang anak laki - laki.
"Alaska, ini Clara. Gadis yang sering Mama ceritain ke kamu. Cantik, kan?" ucap Siska kepada putra sulungnya.
Alaska terpaku. Ia masih tak menyangka bahwa Clara adalah gadis yang sering di ceritakan oleh sang Ibu setiap hari. Bisa di bilang ini sebuah kebetulan.
"Eh Alaska,Sapa dong Clara nya jangan di cuekin aja dong," celetuk Siska, menggoda putranya itu.
"Eh hai,Ra."sapa Alaska sambil mengulurkan tangannya.
"Hai," Clara membalas uluran tangan laki-laki itu.
Siska memperhatikan interaksi dari kedua remaja itu. "Kalian berdua udah saling kenal belum?soalnya kan Alaska sekolah di SMA Angkasa juga tapi dia jurusan IPS" tanya Siska yang langsung di angguki oleh Clara.
"Aduh, jangan-jangan jodoh lagi," celetuk Rania melebih-lebihkan.
"Ayo, duduk Ka." Siska pun melanjutkan obrolannya dengan Rania.Alaska dan Clara juga ikut serta dalam obrolan itu, walau masih terlihat canggung.
Setelah mengobrol Alaska mengajak gadis itu berkeliling halaman belakang rumahnya,para ibu membiarkan mereka untuk mengobrol bersama di sana sembari melihat bintang bintang yang sangat terang.
"Lo inget gak sama sapu tangan warna biru yang gue kasih di pemakamaan saat ayah loh meninggal."ucap Alaska.
"Ternyata itu lo?"tanya Clara membuat ia mengangguk dan Alaska langsung tersenyum.
"Peri kecil gak boleh nangis."bisik Alaska membuat Clara salting.
"Oh iya Ra udah lulus SMA lo lanjut kuliah dimana?" tanya Alaska.
"Belum kepikiran sih kalau Lo?"tanya balik Clara.
"Gue pengen di UI sih ambil jurusan kedokteran."ucap Alaska sambil tersenyum.
"Boleh gue minta nomor whatsapp lo Ra?"kata Alaska.
"Oh iya boleh nih nomor gue."ucap Clara memberikan nomornya kepada Alaska.
Setelah dua jam di rumah Tante Siska akhirnya Rania dan Clara berpamitan untuk pulang,Rania memeluk sahabatnya itu sebelum benar-benar pergi dari sana. "Aku pamit dulu ya, Sis, nanti kamu main kesana liat Karel sekarang udah gede tau," kata Rania
"Pasti nanti aku sama Alaska kesana,"ucapnya sambil tersenyum
Clara berdeham pelan, "Alaska, gue pulang dulu ya." Clara juga berpamitan pada Alaska mereka berdua masih tampak malu-malu kucing meong meong.
Alaska hanya mengangguk. Tak ada yang bisa laki-laki itu katakan dan lakukan selain mengangguk dan tersenyum sejak tadi. "Bye, Ra," ucap Alaska singkat.
"Ayo Sayang." Rania memanggilnya.
"Iya Mama," balas Clara.
Setelah pulang dari rumah Tante Siska,Clara langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya tubuhnya sangat lelah hari ini.Suara notifikasi WhatsApp berbunyi membuatnya menoleh ke arah ponsel yang ia letakan di samping nya,lalu ia melihat nampak nya nomor tak di kenal mengirimkan sebuah pesan.
0822882828xxxx
Udah sampe rumah belum Ra
Save Alaska
Jangan lupa istirahat
Clara hanya mengabaikan pesan tersebut karena menurut nya merespon orang yang baru di kenal itu sangat malas ia tidak suka basa basi barusaja ia menutup ponselnya tiba-tiba ada sebuah chat lagi dari Alaska.
Kok di read aja sih Ra hehe
Eh sorry ngantuk gue Al hehe
Setelah membalas pesan nya ia langsung keluar dari aplikasi hijau itu kemudian ia langsung membuka laptopnya dan menonton serial drama yang sangat ia sukai akhir -akhir ini.
🦋Guys ayooo pencet vote nya jangan lupa komen terimakasih kalian🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
WILASKAR
Teen FictionWilliam Askara Putra Raymond seorang ketua WILASKAR sangat tampan,cerdas, mandiri,yang khas dari dirinya adalah ia suka memakai dasi di lehernya,dia juga sangat dingin,cowok itu jangan sangat mandiri tidak pernah tergantung kepada orang lain tapi d...