Koridor pagi itu masih sangat begitu sepi di tengah sepinya koridor Clara berjalan sendirian. Sesekali gadis itu bersenandung kecil. Matanya menilik setiap sudut sekolah. Ketika asik berjalan dengan senandungan kecilnya suara seorang cowok memanggilnya seketika ia langsung berhenti.
"Ra,ada yang mau gue omongin."ucap Alaska
"Apa Alaska?"tanya Clara penasaran
"Gue suka sama lo Ra,"ucap Alaska.
Ucapan itu sontak membuat hening Clara yang mendengar itupun terdi membolakan matanya kian kaget. Bagaimana bisa? Alaska menyukai dirinya? Bahkan dirinya tidak kenal lama dengannya?
"Sejak kapan Lo suka Clara?" ujar William datar ia barusaja menimburung pembicaraan mereka berdua.
"Udah lama," ujar Alaska menatap wajah William.
"Emang lo gak inget atau lo lupa foto siapa yang ada di Instagram lo?" ujar William menatap Alaska
Alaska pun terdiam."Apa?"
"Foto apaan?"tanya Clara penasaran.
William memberikan fotonya kepada Clara foto tersebut menunjukan Alaska dengan seorang cowok yang sedang berfoto mesra cowok itu adalah seorang gay.Alaska dari dulu suka ditolak dan di sakiti berkali-kali oleh perempuan, sehingga dia merasa frustasi dan menjadi seorang gay tapi entah kenapa saat ia bertemu dengan Clara ia merasa tertarik.
"Hah gak nyangka gue Alaska,"ucapnya tak percaya.
"Ada waktunya semua orang harus tau Alaska,"ujar William.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Suara pukulan menggema di lorong kelas XII MIPA 1. Tak ada di antara mereka yang berani memisahkan kedua cowok yang sedang bermain baku hantam itu. Salah satu dari mereka ada yang lebih lihai dalam hal seperti ini.
"Lo gak usah nuduh gue gay, njing. Tau apa lo masalah gituan, hah!" bentak Alaska.
"Gue gak nuduh toh ada buktinya njing,"ketus William.
Pukulan demi pukulan terus dilayangkan ke wajah Alaska yang sudah tergeletak tak berdaya di koridor yang memukul pun sepertinya tidak ada niatan berhenti dan terus melanjutkan aksinya tanpa ampun. la terus menghajar, memukul, menendang, dan meninju lawannya hingga tidak ada celah sedikitpun untuk sang lawan membalas pukulannya.
"STOP!"
Suara gadis itu berhasil menghentikan perkelahian antara dua cowok itu. Para murid yang berada di area itu, juga diam. Suasana koridor kini hening, tak ada yang berani membuka suara.
Clara menarik tangan William lalu ia bawa ke UKS membersihkan luka di sudut bibir William dan mengompres lebam lebam di wajahnya. Membersihkan luka dan menangani orang pingsan itu menurut nya sudah biasa
"Sakit Ra,!" rintih William ia memegang erat tangan Clara ukanya terasa perih setelah dibersihkan dengan alkohol.
"Dikit lagi, jangan cengeng." ucap Clara.
"Seriusan Alaska itu gay?"tanya Clara.
William menatap Clara, gadis itu tampak kesal padanya. "Lo masih gak percaya?"
Clara mendengus, "Bukan gitu Wil gue gak nyangka aja,"
Menghabiskan waktu istirahat di kantin sekolah merupakan waktu yang sangat menarik dan tidak pernah membosankan bagi Clara dan sahabat- sahabatnya. Ada banyak perbincangan menarik untuk mengisi waktu yang entah kapan lebih banyak ketimbang jadwal pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILASKAR
Teen FictionWilliam Askara Putra Raymond seorang ketua WILASKAR sangat tampan,cerdas, mandiri,yang khas dari dirinya adalah ia suka memakai dasi di lehernya,dia juga sangat dingin,cowok itu jangan sangat mandiri tidak pernah tergantung kepada orang lain tapi d...