Clara pergi ke gudang untuk mencari untuk mencari buku biologi nya yang kelas sebelas karena ia akan membaca nya gadis itu mulai membongkar satu persatu kardus di gudang itu.
Semua kardus yang berada di rak itu berisi buku jadul ia melihat satu kardus yang berada di dekat jendela.Hanya tinggal satu kardus itu yang belum ia cek.Clara membuka kardus itu, tak sengaja ia melihat foto dirinya saat sekitar dua tahun,foto Karel,mamanya dan satu foto laki laki yang entah siapa itu bukan foto papanya.
Ini papa baru kalian
Kurang lebih seperti itu tulisan di balik foto itu. Sebagian tulisan itu sudah pudar hanya itu yang bisa Clara baca. Matanya mulai memanas, laki - laki itu siapa. Di balik foto itu bertuliskan Rania,Clara, Karel dan Raymond.
"Raymond siapa Mah?"tanya Clara ketus sambil memberikan foto nya ke Karel.
"Darimana kamu punya foto ini Clara."jawab nya sambil menamparnya.
"Gudang mah."jawabnya.
"Kamu gak perlu tahu!"ujar mamanya.
"Kenapa?"tanya Clara semakin penasaran.
"Kamu gak tahu apa-apa Clara! Sekarang kamu masuk kamar dan belajar!" suruh Rania.
"Mah udah waktunya Clara tau."ucap Karel.
"Apa yang di rahasiakan bang?"tanya Clara dan Karel hanya menggelengkan kepalanya.
"Jawab Bang!"bentak Clara kepada abangnya.
"Mama ada apa ma?"tanya Clara lagi.
"Oh gak mau kasih tau baik biar Clara yang cari tau?"ketus Clara.
"Sebenarnya yang nabrak papa kamu itu adalah mama,yang nabrak ibu pacar kamu juga adalah mama ,dulu mama suka sama ayah William bahkan mama rela tabrak papa kamu dan sampai sekarang mama sama ayah William tinggal berdua di apartemen maafin mama Clara."jelas mamanya.
"Hah gak mungkin kenapa kalian rahasia in ini dari Clara kenapa Mah?Clara benci mama egois mama jahat."ucap Clara meninggalkan mamanya dan Karel.
"Mama juga yang beri tahu William buat putusin kamu,"ucap Rania.
Di tengah derasnya hujan gadis itu berlari, menangis sejadi-jadinya bersamaan air hujan yang turun membasahinya, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa iba padanya. Berjalan dijalanan sepi dan basah dengan membawa tas dan barang-barangnya, dia sakit, batinnya ingin berteriak rasanya menyusul papanya saja.
Disini Clara berada, dijalanan yang sepi, karena memang sudah menjelang malam, bersama dengan hujan ia menangis, menangis sejadi- jadinya tidak mungkin juga ada yang melihat, entah kemana ia mengarah sekarang,gadis itu tidak punya saudara Clara sangat sedih tapi William pasti lebih sedih dan sakit hati, yang pasti ini sakit sangat sakit dan sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILASKAR
Novela JuvenilWilliam Askara Putra Raymond seorang ketua WILASKAR sangat tampan,cerdas, mandiri,yang khas dari dirinya adalah ia suka memakai dasi di lehernya,dia juga sangat dingin,cowok itu jangan sangat mandiri tidak pernah tergantung kepada orang lain tapi d...