baby ; 2

3.3K 205 13
                                    

Wuyo berjalan menuju kelas Jongho, yang dimana ia harus melewati kamar mandi yang rusak.

Ketika berjalan, tangannya ditarik oleh seseorang menuju kamar mandi yang rusak itu, di dalamnya ada beberapa orang siswa dengan seragam yang berantakan.

Wuyo merasa takut, Wuyo sangat kenal dengan siswa yang ada dihadapannya.

"kalian mau apa..?" Tanya Wuyo dengan sangat pelan, salah satu siswa maju mendekati Wuyo, memojokkan Wuyo ke dinding.

"Kim Wooyoung? bagi duit lu, cepet."

"Wuyo gak ada uang jay.. " Jay berdecih sinis, jemari tangannya mencengkram rahang Wuyo.

"berani lu ngebohongin gua?" Wuyo menahan lengan Jay, rahang nya terasa sakit, matanya mulai berkaca-kaca, Wuyo menggelengkan kepalanya cepat.

"Wuyo ga bohong!" Pekik nya mencoba melepaskan cengkraman Jay, Jay yang geram langsung menampar pipi Wuyo. Wuyo sangat terkejut, tentu saja. Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini, seketika dia terdiam, menundukkan kepalanya.

"besok, bawa uang lu dan kasih ke gua. Temuin gua disini pulang sekolah, paham?" Merasa tidak ada jawaban, Jay menarik rambut Wuyo, mau tak mau Wuyo mendongakkan kepalanya untuk menatap Jay, "paham ga anjing!?" Wuyo menganggukkan kepala nya.

Jay dan teman-temannya meninggalkan Wuyo di kamar mandi itu, dengan tangan yang keringat dingin, pipi dan rahangnya memerah. Wuyo keluar dari kamar mandi, berdiam di depan pintu, ia tidak berani menemui Jongho, apalagi bertemu keluarganya.

"KIM WOOYOUNG!" Itu Jongho! semoga dia tidak sadar dengan wajah kakaknya yang merah.

"kemana aja sih? Bikin khawatir tau ga?"

"maaf adek.. " Wuyo menundukkan kepalanya, merasa bersalah pada adiknya.

Jongho menghela nafas, mengusap lembut surai sang kakak. Menarik tubuh yang lebih kecil ke dalam pelukannya.

Ingat, Wuyo itu mudah menangis. Saat dipeluk Jongho dia langsung terisak pelan, mengeratkan pelukannya. Jongho tentu saja terkejut, ia pikir dirinya telah melakukan kesalahan karena menyentak kakaknya.

"shtt.. I'm so sorry baby,"

"hiks pulang.. Wuyo mau pulang hiks, " Jongho menangkup kedua pipi Wuyo, mengusap air mata itu perlahan.

"iyaa kita pulang, tapi udahan nangis nya ya? Wuyo mau es krim?" Wuyo menggelengkan kepalanya, ia hanya ingin sang mommy.

"okeyy, kita pulang sekarang, sini tas nya. " Jongho mengambil tas Wuyo dan membawanya dengan tangan satunya yang menggandeng jemari Wuyo, mereka berjalan menuju parkiran yang sudah sepi.

🍪

Sesampainya mereka di rumah, ternyata kedua orangtuanya belum pulang. Hanya ada Wuyo, Jongho dan San. San yang berada diruang keluarga melihat kedatangan adik dan kembarannya.

"baby, tumben pulangnya telat?" San menghampiri Wuyo dan Jongho, Wuyo hanya memainkan ujung bajunya, suaranya serak.

"nanti aja bang nanyanya, biarin Wuyo ganti baju dulu. Gih ke kamar, istirahat yaa. "

Sebelum naik ke atas, San menyempatkan mengusap rambut Wuyo. Sedangkan Jongho masih berada di sana, menatap San yang ada dihadapannya.

"habis nangis, gua ga sengaja sentak dia."

"Yakin cuman sentak doang?" Pasalnya sekitar wajahnya terasa nyeri, padahal dia hanya berdiam diri dirumah.

Jongho mengerutkan keningnya, "ya yakin bang, emang apa lagi? Itupun gua ga sengaja."

Baby ; Wooyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang