baby ; 25

940 111 18
                                    

"barangnya gak ada yang ketinggalan kan? Jaket? Obat?" Hari ini keberangkatan murid kelas 12 yang akan berkemah, yah.. Seperti yang kalian lihat, Wuyo akhirnya diizinkan ikut oleh Hongjoong. Itupun Hongjoong sedikit tidak ikhlas, bahkan ia menawarkan diri agar dirinya ikut ke tempat kemah.

Ia memberi izin karena Mingi akan menyusul nanti bersama Yunho, jadi ia tidak terlalu khawatir.

"udah daddy~ ish bawel sekali." Ucap Wuyo gemas, bibirnya mengerucut. Hongjoong sudah kesekian kalinya bertanya hal yang sama, ia jadi kesal.

Harusnya Seonghwa yang cerewet, ini malah Hongjoong. Biasalah, takut anak gadisnya ilang.

"maaf sayang.. Daddy khawatir." Wuyo menjadi kasian ketika melihat raut wajah Hongjoong yang memelas.

"eung.. iyaa daddy, ndapapa kok." Wuyo memeluk tubuh daddynya.

"nanti jangan nakal ya? Hati-hati, jangan sompral, adek dengerin." Jongho yang sedari tadi bermain ponsel langsung menoleh ke arah sang mommy, ia hanya mengangguk patuh.

"jangan jauh-jauh dari adek, ya? Nanti bobonya sama adek aja."

"daddy~ aku pengen sama yang lain.. Sama dongpyo terus Seowon, Woongki juga."

Hongjoong menghela nafas pelan, "yaudah.. Tapi jaga diri ya? Kalau ada yang nakal, pukul aja."

"ayeay captain!" Hongjoong mengecup kening Wuyo dan memeluknya lama, tak lupa ia mengusak rambut Jongho, "nitip kakaknya ya? boleh?"

"ya boleh lah, pasti aku jagain. Nanti aku taliin biar ga ilang."

"sembarangan kalau ngomong." Seonghwa mencubit pelan pipi Jongho.

"Untuk para siswa-siswi, harap berkumpul di dekat bus yang sudah di tetapkan." Suara dari speaker terdengar cukup keras, Wuyo dan Jongho langsung berpamitan pada Hongjoong dan Seonghwa.

"sayang.. Hati-hati ya? Telepon daddy kalau udah sampai, okey?" Hongjoong memeluk erat serta mengecup kening Wuyo, sama halnya dengan Seonghwa ia memeluk kedua anaknya erat.

"hati-hati ya sayangnya mommy."

"papayy daddy, mommy. Nanti Wuyo telepon yaa, hihi." Wuyo dan Jongho pun berbaris dengan barisan yang berbeda, mereka berdua pisah bus karena harus perkelas.

Setelah diberi arahan dari pembina, mereka semua masuk ke bus masing-masing, Wuyo duduk bersama Dongpyo. Saat bus akan melaju, Wuyo sempat melambaikan tangannya pada Hongjoong dan Seonghwa yang masih menunggu di dekat mobil.

"ah sayang.. Apa aku susul aja ya bareng Mingi?" Ucap Hongjoong lemas, ia menundukkan kepala ketika bus yang anaknya tumpangi sudah melaju jauh.

"gausah lebay ah, udah ayok pulang."

Seonghwa menarik Hongjoong agar masuk ke dalam mobil, "gimana kalau kita buat-"

"gak ada, kemarin kan udah!" Ucap sang istri galak, Hongjoong kembali mengerucutkan bibirnya.

Gagal sudah aksi mesumnya itu, poor little Joong.

_______

"wuyo, katanya Rei putus sama Eric.." Bisik Dongpyo pada Wuyo yang sedang memakan cookies.

Wuyo menoleh ke arah Dongpyo, "putus..? kenapa?"

Dongpyo menggedik kan bahunya, "belum tau juga sih kebenarannya, tapi rumornya Eric dipaksa Rei buat pacaran."

Wuyo memasang wajahnya terkejut"kok bisa!?" Ucapnya sedikit kencang, Dongpyo segera membekap mulut temannya ini.

"sht.. Jangan berisik!" Tegurnya sembari menjauhkan jemarinya dari mulut Wuyo.

Baby ; Wooyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang