baby ; 26

845 92 15
                                    

"ihh, diem anjir!" Kesal Dongpyo saat diganggu oleh Hyunjin, mereka sedari tadi ribut karena satu kelompok untuk kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

"gua diem dari tadi ya, lu aja yang ribet."

"dih, dower."

"ngomong sekali lagi lu!"

"ck, berisik." Tegur Ryujin yang memang satu kelompok dengan mereka.

"anak-anak, karena sudah dibentuk kelompok. Kalian harus menyelesaikan tugas yang sudah di siapkan, masing-masing kelompok akan ditemani oleh osis, silahkan berkumpul sesuai kelompok masing-masing."

Mereka pun berkumpul sesuai kelompok nya, begitupun dengan Wuyo. Dia tidak satu kelompok dengan teman nya maupun dengan Jongho. Dia sendirian, dia tidak begitu dekat dengan kelompoknya.

"Wuyo? Ayok kumpul sini." Ajak gadis berambut pirang, Wuyo ikut mengikuti langkah gadis itu karena lengannya sudah di tarik lebih dulu.

"eh puqi, pelan-pelan lu narik anak orang, ntar tangannya putus mampus lu di gorok Jongho." Wuyo ikut berjongkok di antara teman-teman kelompoknya.

"maaf ya Wuyo gemes." Wuyo hanya membalas senyuman pada gadis itu.

"Wuyo, kenalin nama aku Yuqi." Yuqi mengulurkan jemarinya.

"iya, panggil puqi aja ya Wuyo." Pria di samping Yuqi menepis jemari Yuqi yang ingin berjabatan dengan Wuyo.

"Udin monyet diem ga lu!" Yuqi memukul kepala Dino, Wuyo tertawa pelan melihat tingkah mereka berdua.

"udah woi, kelompok lain udah pada pergi." Tegur Yohan sang ketua kelompok.

"Permisi kak, ini misi yang harus kalian selesaikan." Salah satu osis yang akan menemani kelompok Wuyo datang membawa sebuah kertas.

"makasi dek, jadi kita harus kemana dulu, ya?"

"kita dapat rute ke sekitar sungai kak." Jawab Jeongwoo, yang memang harus menemani kakak kelasnya ini.

"kalau gitu, tunggu apa lagi. LET'S GOO BEIBEHH" Dino berlari lebih dulu sembari menarik Yuqi.

"ayok Wuyo." Yohan mengajak Wuyo yang sedari tadi hanya diam, Yohan berjalan di belakang Wuyo bersama Jeongwoo, ia takut Wuyo hilang.

"nama kamu siapa?" Tanya Wuyo pada adik kelas di sampingnya, tinggi sekali.. Ia jadi insecure.

Yohan sedang membaca misi yang mereka harus selesaikan, jadi Wuyo mengajak ngobrol adik kelasnya.

"Jeongwoo, kak." Wuyo mengangguk pelan sembari memajukan bibirnya, Jeongwoo mengalihkan pandangan ke arah lain setelah melirik wajah kakak kelasnya.

"woi dua tuyul, sini dulu! ngelayap mulu, heran." Yohan memanggil Yuqi dan Dino agar berkumpul. Akhirnya kedua tuyul itu berbalik menghampiri Yohan.

"misi kita itu, nyari pin yang dari tutup botol yang udah di hias.. maksudnya di hias tuh udah di warnain gitu woo?" Tanya Yohan pada Jeongwoo.

Jeongwoo hanya mengangguk, "kalau kalian bener-bener gak bisa nemuin tutup botol itu, kalian bisa pake kartu kesempatan."

"kartu kesempatan?"

Jeongwoo kembali mengangguk, "nanti di kartu itu ada tulisan yang harus kalian lakuin. Contoh, ditulisan itu kalian disuruh nyanyi, berarti kalian harus nyanyi. Kalau kalian gagal berarti kalian gak bisa dapet petunjuk apapun."

"ada berapa tutup botol?"

"empat, per orang harus dapat tutup botol itu, kalau satu anggota gak dapet berarti kalian semua gagal."

Baby ; Wooyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang