baby ; 5

2.9K 190 5
                                    

Wuyo sudah ditangani oleh dokter, semua anggota langsung menyusul ketika Hongjoong mengabari kalau Wuyo masuk rumah sakit. Mingi yang sedang melaksanakan meeting pun langsung meninggalkan kantornya, biarlah sekretaris nya yang melanjutkan, Yunho yang baru saja membeli seblak untuk Wuyo langsung pergi kerumah sakit.

Seonghwa dan yang lain berlari menghampiri Hongjoong dan Jongho. Mata Seonghwa berkaca-kaca, ia langsung memeluk Hongjoong.

"mas.. " ucapnya lirih sembari terisak pelan.

"shtt.. it's okay, Wuyo pasti baik-baik aja. Kita berdoa, ya?" Mereka semua langsung berdoa, bermohon agar saudara mereka baik-baik saja.

Tak lama dokter pun keluar dari ruangan Wuyo, Yunho yang berada di samping dokter itu pun langsung bertanya.

"gimana keadaan adik saya dok?"

"adik anda cukup baik, untungnya tidak ada cedera yang parah, tapi banyak luka memar ditubuhnya. Kalian tidak perlu khawatir, cukup beri salep yang sudah saya siapkan, dan bisa ditebus di resepsionis."

"baik, terimakasih dokter."

Dokter itu tersenyum, "pasien sudah bisa ditemui, kalau begitu saya permisi."

Selepas dokter itu pergi, mereka perlahan masuk satu persatu ke dalam ruangan Wuyo.

Mereka mendekati ranjang Wuyo, Seonghwa duduk dikursi samping ranjang Wuyo. Menggenggam tangan sang anak dengan hati-hati, mengecup punggung tangan mungil itu.

San sedari tadi menahan sakit ditubuhnya, ia masih bisa menahan, tapi kembarannya mungkin tidak bisa. Di kampus, ia tidak bisa tenang, hatinya sangat resah.

San mendekati Wuyo, Jongho yang tadinya berada disamping Wuyo, akhirnya pindah karena tau kalau San ingin berada di dekat Wuyo.

Ia mulai mengusap rambut itu dengan perlahan.

"sayangnya mommy.. bangun nak.." Seonghwa kembali menangis, tidak tega melihat tubuh anaknya yang dipenuhi luka memar. Hongjoong mengelus punggung istrinya, Yunho dan Yeosang memijat pelan kaki adiknya.

"Jongho, ikut kakak." Jongho bisa melihat raut wajah Mingi yang datar, mereka berdua keluar dari ruangan.

"kamu tau kan apa yang mau kakak tanyakan ke kamu?" Jongho hanya mengangguk pasrah, jika Mingi sudah marah, tidak ada yang berani menahannya.

"sebelumnya Jongho minta maaf karena gabisa jagain Wuyo. Tadi temen Jongho ada yang liat Wuyo dipukulin di kamar mandi, terus dia langsung bawa Wuyo ke uks. "

"siapa? Siapa yang berani mukulin adek kakak?" Dirinya tentu marah, dia yang selalu menjaga adiknya, tapi orang itu dengan gampangnya memukul sang adik.

"Jay."

Mingi mengerutkan keningnya, nama itu sangat familiar.

"Jay? Orang yang pernah ribut sama kamu itu?" Jongho hanya mengangguk pelan. Mungkinkah Jay dendam padanya dan membalaskan dendamnya melalui Wuyo?

"ayok kita sam—"

"tolong!!" Ucapan Mingu terhenti ketika mendengar teriakan dari dalam ruangan sang adik.

Mereka berdua dengan cepat memasuki ruangan Wuyo, mereka melihat Wuyo yang sedang memberontak saat disentuh seseorang.

"akhh jangan! ampunn! jangan pukul hiks, " San dan Hongjoong mencoba menahan lengan Wuyo yang tidak bisa diam, bahkan San maupun Hongjoong terkena pukulan tangan itu.

Matanya tertutup, membayangkan kejadian tadi, kepalanya sangat sakit.

"Hiks mommy! Tolong Wuyo hiks.. "

Baby ; Wooyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang