baby ; 14

1.6K 132 16
                                    

Wuyo memasuki rumahnya terburu-buru, menghiraukan tatapan heran dari anggota keluarganya yang lain yang sudah bersiap untuk makan malam.

"sayang?!" panggil Seonghwa, ia berniat menyusul anaknya tetapi ia melihat San yang baru saja masuk dengan wajah kusut nya.

"San, Wuyo kenapa sayang?? Kalian berantem, hm?" Tanya Seonghwa pada San.

"masalah kecil aja mom, gausah khawatir. San ke kamar dulu, kalian makan duluan aja." San memberikan bingkisan yang tadi Wuyo bawa pada Seonghwa, Seonghwa menatap San yang sudah berjalan menuju kamarnya.

Seonghwa kembali duduk, Hongjoong mengusap pelan punggung Seonghwa.

"ada apa sayang? Mereka berantem?"

"kayaknya gitu, huh.. Pertama kali aku liat mereka marahan segitunya."

"nanti biar kakak yang ke kamar Wuyo aja ya mom." Ucap Yeosang yang baru saja kembali tadi siang.

Mereka akhirnya makan malam tanpa Wuyo dan San.

Yeosang berniat untuk menghampiri Wuyo dengan boneka beruang kecil ditangannya, sengaja ia membeli boneka ini ketika di China kemarin.

"sayang, kakak boleh masuk?"

Clek!

Yeosang melihat Wuyo yang sedang menenggelamkan tubuhnya di selimut, ia tersenyum simpul.

"sayang, lihat kakak bawa boneka lucu buat Wuyo." Yeosang mendudukan dirinya di tepi ranjang.

Wuyo enggan menunjukkan dirinya, malu karena wajahnya pasti bengkak sebab menangis.

"kamu gak mau bonekanya ya? Padahal lucu banget loh.. yaudah deh kalau gak mau kakak kasih ke—" Boneka itu ditarik oleh Wuyo yang masih bersembunyi dibalik selimut, memeluk boneka itu erat.

Yeosang terkekeh gemas, ia mencoba menarik pelan selimut itu.

"buka dong selimut nya, kakak mau liat muka gemes adek kakak ini. Emangnya kamu ga kangen sama kak Yeo??"

"kangen.." Samar ia mendengar suara serak Wuyo.

"makanya peluk kakaknya sini!"

Dengan perlahan Wuyo menyingkirkan selimut yang berada ditubuhnya, menatap Yeosang sendu, ia memeluk tubuh sang kakak erat.

Badan mereka tak jauh beda, tapi bisa dilihat kalau Yeosang jauh lebih unggul karena mempunyai otot yang lumayan.

"hiks kak musang~" Tangisnya kembali pecah, menenggelamkan kepalanya di dada Yeosang.

"kenapa, hm? Kok nangis, mukanya jadi jelek nih, merah-merah." Yeosang menoel hidung Wuyo gemas.

Wuyo hanya menggeleng, mengeratkan pelukannya.

"sut! bayi." Yeosang dan Wuyo menoleh bersamaan, menatap Yunho yang mengintip dibalik pintu.

"sini masuk mas." Titah Yeosang, ternyata tidak hanya Yunho yang masuk, Mingi dan Jongho pun ikut memasuki kamar Wuyo.

"loh loh, jadi keroyokan gini masuknya."

Wuyo melepaskan pelukannya, memeluk boneka pemberian Yeosang, ternyata boneka nya lucu.

Ketiga pria itu duduk diranjang mengelilingi Wuyo.

Wuyo menyandarkan kepalanya ke dada bidang Mingi yang kebetulan duduk di sampingnya, ia mencoba memperlihatkan bonekanya pada mingi, pamer ceritanya.

Mingi tersenyum, mengecup pipi Wuyo, "lucu, mirip kamu."

"bayi kenapa nangis? Siapa yang bikin bayi mas nangis? Biar mas pukul." Tau kan siapa yang berbicara?

Baby ; Wooyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang