MWHPC 2

3.3K 268 13
                                    

Hallo gaess, aku kembali~

Maaf ya upnya kelamaan~ aku lagi sibuk soalnya..

‼️Typo

Happy reading anak-anak ku~💓




***

Hari Minggu telah tiba, kini Haidar sedang bermalas-malasan diruang tamu. Sekolah libur ia bingung harus melakukan apa.

Berbeda dengan kakaknya, Haikal sedang mengerjakan tugas yang tertunda padahal deadline nya nanti siang. Tapi Haikal tidak terlalu fokus pada tugasnya, karena makhluk berbulu halus itu terus mengganggu nya dengan berbagai cara.

"Ck. Bentar dulu meng, aku lagi ada tugas. Kamu sama Haidar dulu ya.." Haikal menggendong kucing itu dan membawanya keluar kamar.

"Haidar! Nih kucing mu, pegang. kakak lagi ngerjain tugas" ujarnya lalu menyerahkan kucing itu pada adiknya, Haidar menerima kucing nya dengan baik.

Namun kucing itu malah melompat turun dari gendongan Haidar, ia kembali mendekati Haikal. "Tuh liat, dia maunya sama kakak" Haikal mendengus kecil.

"Caper banget nih bocil" mau tak mau Haikal kembali menggendong makhluk berbulu halus itu, kali ini ia tak membawa Moza masuk kedalam kamarnya. Haikal terus menimang-nimang Moza layaknya bayi.

"Dia sangat hangat.. aku pastikan dia tidak akan meninggalkan ku"

"Manja betul" ucap Haidar yang mengikuti langkah kakaknya, ia melihat kucing itu. Ah Haidar jadi merasa tidak disayang oleh Haikal sejak kucing ini dibawa pulang.

"Tau nih, padahal kakak ga cakep-cakep amat, tapi dia demen banget ngedusel sama kakak. Aneh ga si?" Sahut Haikal

"Kucing jadi-jadian kali, lagian masa dia capernya cuma sama kakak" Haikal terdiam sejenak, memikirkan apa yang baru saja adiknya ucapkan.

"Iya juga... Kalo ini-" Haidar dan Haikal menoleh saat ada yang memanggil nya dari luar gerbang. "Woy kal!, nanti gantian ya gue nebeng sama lu!" teriak Jeno dari jauh.

"oh iya Jen! Bentar gue mandi dulu, tugas gue juga belom selesai nih! Ntar liat ya!" Jeno mengangkat ibu jarinya, lalu pergi dari sana.



Lagi, lagi dan lagi, saat Haikal hendak berangkat kuliah, ia terus diikuti oleh Moza.

"Duduk Moza." Kini Haikal udah sangat kesal, kucing itu selalu mengikutinya kemanapun dirinya pergi. Moza menurut, ia duduk didepan Haikal.

Moza menunduk sedih saat Haikal menatapnya tajam penuh amarah, Haikal menghela nafasnya lelah. Ia berjalan meninggalkan kucing itu yang masih menunduk sedih.

"Ish! Kakak, kucing adekmu kenapa itu" teriak papinya pada Haikal yang baru saja mengambil langkah ke tiga.

"Kakak mau kuliah, tapi dia ikut-ikutan kakak terus, jadi kakak suruh duduk diem dirumah. Tapi malah gitu"

"Kakak duluan ya Pi, udah telat nih" Haikal berlari menuruni tangga dan segera berangkat ke kampus nya.

"Ikut papi yuk meng" pria berparas cantik itu berjongkok dihadapan Moza, namun Moza enggan menatapnya ia masih sedih. Ia berpikir bahwa Haikal membenci dirinya.

"Hati Moza sakit..."

Ten bingung harus melakukan apa, ia pun berdiri dan segera mencari si bungsu, Haidar. Setelah bertemu, Ten langsung memberi tau pada haidar, bahwa si Moza sedang sedih.

man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang