MWHPC 15

2.1K 179 65
                                    

Hello aku kambek🔥😾kangen ga?
Maap ya baru muncul lagi kmrn kesehatan ku lagi menurun bgttt hehe🚶🏻

‼️Typooooo, ngawur.

Setelah puas berjalan-jalan kini mereka bertiga akan segera pulang karena hari mulai gelap, saat Moza mengganti bajunya pandangan Haikal sedikit berbeda padanya.

Entahlah sepertinya ada yang aneh dari pemuda itu, pasalnya setelah Moza berganti baju Haikal terus menatap tanpa kata.

"Haikal.." pemuda yang sedang menyetir itu menoleh sebentar lalu menjawabnya.

"Kenapa?" Tanyanya dengan nada yang begitu halus, Haidar menatap kakaknya dengan bingung.

"Hehe ga apa-apa" sahutnya dari belakang.

"Kalian aneh" celetuk Haidar.

"Aneh kenapa?" Bingung haikal, ia melirik adiknya sekejap lalu kembali fokus pada jalan didepannya.

"Ya aneh aja, tapi kakak lebih aneh"

"Kamu tuh yang aneh" sahut Haikal.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kini mereka sudah tiba dirumah. Haikal turun dari mobil dan segera memanggil satpam untuk membantunya membawa beberapa barang yang dibeli dua bocah itu.

"Dari mana kalian? Pergi ga bilang-bilang" Ten berdiri didepan pintu, pria manis itu ditemani oleh suaminya.

Note: anggap aja keluarga Haikal udah tau asal-usul Moza, soalnya author lupa bikin partnya hehe🥹

"Habis jalan-jalan dong heheh, aku beliin papi sesuatu loh tapi pake duit kakak" ujar Haidar sambil menenteng paper bag dan diserahkan pada papinya.

Ten mengintip isi paper bag itu, lalu ia tersenyum kecil tangannya mengelus kepala Haidar.

"Sana mandi ganti baju, abis itu makan malam" Haidar mengangguk paham, ia segera masuk kedalam rumah dan pergi menuju kamarnya.

"Moza kenapa?" Tanya Ten bingung saat melihat mata sayu kucing jadi-jadian itu, Haikal menoleh kearah Moza sebentar lalu kembali acuh.

"Mau bobo papi~" ujarnya sedikit merengek, Ten tertawa gemas pada kucing itu. Ia menatap Haikal yang sedang berbicara dengan Johnny lalu segera memanggil anak itu.

"Kenapa?" Tanya Haikal saat dirinya sudah dihadapan dua orang manis itu.

"Bawa ke kamar kamu sana, kasian dia udah ngantuk banget itu" Haikal menatap Moza yang sedang menggosok-gosok matanya agar tidak mengantuk.

Grep.

"Jangan digosok terus, ntar jadi merah" ujar Haikal memperingati, Moza hanya mengangguk nurut pada Haikal.

"Dia bakalan tidur dikamar Haidar aja" ujar Haikal pada Ten, pria manis itu menggeleng menolak ucapan sang anak.

"Dia kan deketnya sama kamu kak, udah sana jangan banyak alesan kamu" Ten mendorong pelan kedua pemuda itu untuk masuk kedalam rumah.

"Tapi papi itu barang-"

"Biar daddymu sama pak satpam yang urus, dah sana kamu masuk!" Potong Ten cepat.

"Entah buat keberapa kalinya gua bilang, jangan sok imut lu" ujar Haikal sebal saat melihat Moza yang bingung menatapnya.

"Bener kata Haidar, kamu aneh" sahut Moza, manusia manis itu berjalan mendahului si pemilik kamar.

"Ah~ akhirnya bisa bobo" Moza merebahkan tubuhnya di atas kasur Haikal, baru hendak menutup matanya ia dikagetkan oleh suara Haikal yang agak berbeda dari sebelumnya.

man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang