MWHPC 23

1.6K 154 29
                                    

‼️ Typo, ngawur, ga jelas, perampokan

Nih gue udh update, jangan lupa komen sama pencet tuh bintang 😠kalo ga gue ntar N9@mB3k😣

Jeno masuk kedalam apartemen haikal tanpa permisi, ia melihat haikal yang sedang duduk sendirian diruang tamu, dimana cewek yang dibilang Moza? Kok haikal sendiri?

Haikal menatap Jeno yang tiba-tiba muncul didepan dengan bingung, mereka saling bertatapan sejenak dalam keheningan.

"Ngapain lu?" Tanya Haikal kebingungan.

"Mana cewe yang di bilang Moza?" Haikal mengerutkan keningnya saat Jeno bertanya balik, ia terdiam sejenak kemudian menjawabnya.

"Udah pulang, dijemput pacarnya" sekarang giliran Jeno yang mengerutkan keningnya merasa bingung atas jawaban haikal, tadi kata Moza.. ada cewe cium-cium Haikal? Tapi dia tanya Haikal, cewe itu udh pulang? Sama pacarnya?

"Lah... Moza bilang itu cewe cium-cium elu?kok sekarang malah pulang sama pacarnya..? Gimana sih gua ga paham" ia menempatkan dirinya disamping haikal lalu mengambil makanan yang ada diatas meja.

Haikal melirik tangan Jeno yang mengambil makanannya dengan santai, Haikal bersandar pada sofa dan menghela nafasnya.

"Tadi iya ada cewek, sora. Dia kesini cuma mau bilang dia bakalan nikah... Terus ketiduran disini, jadi gua telepon pacarnya pake hp dia, gua suruh jemput.." Jeno menggeleng, ia tidak percaya pada ucapan haikal dia lebih percaya pada kucing haikal.

"Ah tadi si moza bukan gitu bilangnya, dia bilang lu sama cewek ciuman didepan dia, terus lu ngebentak dia, lu kasarin dia, terus katanya rambutnya dijambak sama si cewe, dia cerita begitu sambil nangis sama si Nana" ujar Jeno melebih-lebihkan.

"Dia bilang begitu? Dia dijambak sama cewek??? Sora? Serius? Dia dirumah lu kan?" Tanya Haikal kalang kabut mendengar rambut halus moza dijambak tanpa ia ketahui.

Jeno tertawa geli dalam hati, dia mengangguk, dengan secepat kilat Haikal berlari keluar dari apartemennya menuju rumah Jeno.

Jeno termenung sendiri setelah melihat Haikal pergi, "apaan dah tuh bocah, kaga jelas" ia bangun dari duduknya dan berjalan santai menuju dapur, mencari makanan untuk dibawa pulang.

_

Nana dan Moza saling bertukar tatapan saat Haikal berdiri didepannya, rambutnya sedikit berantakan karena berlarian.

Haikal memeluk Moza dengan erat, dia memutar- mutar tubuh Moza untuk mengecek apa dia terluka atau tidak, lalu dia menatap kepala Moza yang masih rapih dengan rambut halusnya.

Moza yang awalnya merasa sakit hati dan kesal dengan haikal kini digantikan dengan rasa kebingungan, ada apa dengan Haikal?

"Haikal kamu kenapa??" Tanya Nana yang ikut kebingungan, Jeno bilang apa aja sampe bikin Haikal jadi aneh?

Haikal menghela nafasnya Lega saat melihat Moza yang baik-baik saja, ia kembali memeluk Moza dengan erat dan mencium pelipis si manis dengan lembut.

"Aku seneng kamu ga ada luka.. maaf aku ga bermaksud buat bentak kamu.. aku minta maaf ya sayang? Maafin aku.. aku salah.. seharusnya aku ga meluk dia.. maaf, aku minta maaf" pemuda tan itu terus menggumamkan kata maaf yang tulus untuk si manis.

Moza menyembunyikan wajahnya di dada haikal dan membalas pelukannya, "moza maafin.. tapi moza masih sakit hati... Moza dibentak..." Haikal memeluknya lebih erat dan terus mencium kepala moza sambil bergumam kata maaf berulang kali.

"Aku minta maaf sayang... Maafin aku.. itu yang terakhir kalinya.. maaf.."

"Ih Jeno kemana... Nana juga mau dipeluk... Haikalllalala peluk Nana juga.. Nana mau peluk.." moza menggeleng kecil dalam pelukan haikal, mengisyaratkan haikal agar tidak memeluk Nana.

"Nana minta sama Jeno ya? Aku cuma mau peluk moza" tolak Haikal lembut, Nana mengerutkan bibirnya, ia kembali berjalan mendekati sofa lalu duduk sambil menyilang kedua tangannya.

"Jeno kemana haikalllalala"

"Ayanggg aku pulanggg~!" Nana tersenyum senang lalu berlari kearah Jeno yang baru saja masuk, Jeno dengan senang hati memeluk tubuh kecil itu lalu memutar nya dengan bahagia.

Haikal dan Moza menatap mereka berdua, tatapan Haikal beralih pada plastik yang dibawa Jeno.

"Lu abis ngerampok kulkas gua ya?" Tubuh Haikal pada Jeno, yang dituduh mengangguk sambil tersenyum, Nana melepaskan pelukannya lalu membuka kantor plastik berukuran besar yang dibawa Jeno.

"Wah ada ikan! Moza ada ikan! Ih ada daging juga? Ada sayur.. telur.. buah! Nana mau buahnya, Jeno" ia menatap jeno, memohon agar Jeno agar mau mengupas buah itu untuknya.

Moza juga melepaskan pelukannya lalu berlari kecil mendekati Nana yang masih sibuk dengan plastik itu, ia membantu Nana mengeluarkan isi plastik nya.

"Anjir.... Lu ngambil semua yang ada di kulkas ya?" Jeno mengangguk sambil mengupas buah yang diminta oleh Nana.

"Tapi ada yang gua sisain, minuman kaleng doang 3" Haikal mengambil bantal sofa lalu melemparkannya kearah Jeno dengan kesal. Temannya ini lebih dari bajingan.

_

Kemaren cuma WHAT IF doang ye, ini part yang bener😘 ntar gue apdet lagi kalo punya niat, bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemaren cuma WHAT IF doang ye, ini part yang bener😘 ntar gue apdet lagi kalo punya niat, bye

man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang