MWHPC 20

1.8K 165 63
                                    

Gaes...☹️ sehat-sehat kalian🫂💞

‼️Typo, ngawur..

Pada hari berikutnya, Moza terbangun ia mengusak matanya kepalanya terasa pusing, dia meringis kecil saat mencoba untuk duduk lalu mengingat kejadian yang terjadi semalam.

Pipi gembil itu menjadi memerah setelah mengingat apa yang terjadi tadi malam antara dirinya dan Haikal, ia mengedipkan mata lalu mencari keberadaan Haikal.

Moza menurunkan kakinya dari tempat tidur ia merasakan sakit  dibagian bawahnya, dia menghela nafas panjang setelah berhasil mencoba untuk duduk ditepi kasur.

"Sakit.. Haikal kemana lagi!"

Suara pintu kamar dibuka mengalihkan perhatiannya, ia menatap orang itu dengan kesal, Moza menyipitkan matanya dan menatap orang itu dengan sengit.

"Kirain mati" ujarnya acuh.

"Haikal!!!" Yang dipanggil hanya tertawa geli, pemuda Tan itu menghampiri Moza yang duduk ditepi kasur.

"Selamat pagi cantik, makan yuk? Aku udah masak" Moza mengerutkan keningnya, ia mendongakkan kepalanya menatap Haikal bingung.

"Cantik? Kamu aneh"

"Iya nih aku jadi aneh, apalagi pas selesai birahi sama kucing cantik kayak kamu" Haikal mencolek dagu Moza dengan genit, ia menggendong tubuh kecil Moza dengan perlahan dan segera membawanya ke dapur.

Haikal menurunkannya dengan perlahan saat mereka sampai didapur, Moza menatap makanan yang sudah tersusun rapi diatas meja, ia memandang Haikal heran.

"Kamu beneran bisa masak?" Tanya Moza.

Haikal hanya tersenyum lalu duduk disampingnya, ia menyiapkan nasi untuk Moza.

"Aku belajar dari jam berapa ya..kalo ga salah selesai ganti baju kamu deh, aku nonton yutup dulu baru masak, terus percobaan pertama gagal total, percobaan kedua hehe.." Moza mengangkat sebelah alisnya menunggu lanjutan cerita dari si pemuda tampan itu.

"Makanannya udah jadi tapi.. kayak rasa laut.. asin, terus ini yang ke empat baru bener"

"Yang ketiga?"

"Bahannya...aku cuci pake sabun mandi..hehe"

"Biar apa?"

"Biar wangi"

Haikal tersenyum sambil mengedipkan matanya, Moza memutar bola matanya ia kembali menatap makanan yang tersaji, kemudian ia mengambil salah satu ikan yang masih setengah matang.

"Ikannya setengah matang.. keren.." ia memakannya tanpa menggunakan sendok, Haikal hanya menatapnya sambil meringis kecil.

"Ga heran sih.. kan kucing.. beringas.."

"Sayang pelan-pelan aja makannya.. aku masak buat kamu semua kok.. itu ikannya emang sengaja setengah mateng semua" padahal mah Haikal ga tau kalo ikannya belom mateng bener.. gpp didepan moza harus kull.

Moza tidak memperdulikannya, ia masih fokus untuk memakan ikan yang kedua, tidak peduli dengan rasanya, dia cuma mau makan, itu aja ga lebih.

Haikal mengambil tisu lalu mengumpulkan tulang-tulang ikan yang dibuang Moza secara sembarangan, Haikal menatap moza agak ngeri.. dia goreng ikan empat ekor.. abis semua dalam hitungan menit..

"Kok nasinya ga dimakan..?"

"Aku mau ikan!" Jawab Moza galak. Haikal hanya bisa tersenyum canggung, ia mengangguk patah-patah.

"U-udah belum..?" Haikal menyodorkan tisu ketika melihat wajah Moza yang sudah ceremot, Moza menatap Haikal dengan cemberut.

"Kenapa tuh muka?"

man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang