MWHPC 6

2.3K 196 20
                                    

Yo! I'm back! Ada yang kangen ga? Ga?aduh bjir sedih.

Jangan lupa vote and komen ya!! Biar aku lanjutinnya semangat:(!

‼️Typo

Happy reading!

***

"AAAAAAAAAAAAAAA PAPI KAK HAIKAL BAWA PACARNYA KE DALEM KAMAR PAPIII, AAAAAAAAAA PAPIIIIIIIIIIII"

Pagi-pagi sekali Haidar hendak pergi kedapur karena air minum dikamarnya telah habis, jadi ia memutuskan untuk pergi kedapur dan mengisi kembali air yang telah habis.

NAMUN! saat Haidar melewati kamar kakaknya yang pintunya sedikit terbuka, dirinya tak sengaja melihat ada tubuh lain yang terbalut baju putih tiduran diatas tubuh kakaknya, dengan rasa penasaran yang tinggi Haidar melangkah masuk kedalam kamar milik Haikal.

Setelah melihat wajah orang yang sedang tertidur pulas, Haidar melotot dengan tangan yang menutup mulutnya, dengan cepat Haidar berlari keluar dan berteriak mencari sang papi.

Sampai pun si Haidar ini didapur, dia langsung ditanya-tanya sama papinya kenapa teriak-teriak begitu padahal ini masih terlalu pagi.

"HAIDAR KAMU INI KENAPA SIH?!" jujur aja kaget banget si papi denger Haidar yang lari-lari sambil teriak.

"Ihh itu loh papi, kakak bawa pacarnya ke kamar!! Pacarnya pake kemeja kakak!" Ujar Haidar cepat, Ten menghentikan gerakan tangan nya yang sedang mengaduk sayur.

"Seriusan kamu?" Haidar mengangguk cepat, lalu datanglah si kepala keluarga.

"Aya naon?" Tanya si Johnny bingung.

"Ini si kakak bawa masuk pacarnya ke dalem kamar, terus Haidar juga bilang kalo pacarnya itu pake kemeja si kakak" sahut Ten, pria manis itu mengulang perkataan yang Haidar ucapan tadi.

"Panggil kakakmu sama pacarnya itu suruh keruang tamu, kita sidang sekarang." Perintahnya pada Haidar. Bocah itu mengangguk setuju, Haidar pun berbalik badan dan pergi menuju kamar kakak tercintanya.

Ya sekarang disinilah Haikal dan yang katanya pacarnya itu, dia ruang tamu. Saat ini Haikal yang baru bangun tidur memasang wajah malasnya menatap kedua orang tuanya.

Haidar? Tentu aja tuh bocah ada di dapur, soalnya ga dibolehin sama papinya buat ikut masuk ke dalam pembicaraan orang dewasa.

"Mana pacarmu ga diajak turun?" Tanya Ten heran, Haikal mengerutkan keningnya bingung. Apa katanya tadi? Pacar? Emang Haikal punya pacar?

"Pacar? Siapa yang bawa pacar?"

"Loh kok kamu malah bingung, kan yang bawa pacar masuk kedalam kamar itu kamu kak" ujar Johnny ikutan bingung.

Haikal menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu tatapannya beralih pada kucing yang duduk nyaman dipangkuannya. Begitu juga Ten dan Johnny, dia menatap kucing yang sedang duduk bersama anaknya.

"Aku ga punya pacar, lagian orang semalam aku tidur sama nih kucing" ujar Haikal.

"Gimana sih, Haidar ga jelas laporannya" ujar Ten sedikit kesal.

"Oh? Haidar bilang apa aja sama kalian?" Jujur Haikal kesal dengan adiknya itu.

"Ya katanya, kamu bawa pacarmu masuk kedalam kamarmu terus si pacarmu itu pake kemeja putih punya kamu" jelas Ten.

"Itu aja? Dahlah aku mau tidur lagi" Haikal bangkit dari duduknya hendak pergi kekamarnya lagi.

"LAH HAIKAL KAMU KAN ADA KULIAH PAGI, JANGAN TIDUR LAGI!"

"Iyaa papi!" Sahut Haikal yang sudah masuk kedalam kamar.

[ Flashback pas Haidar keluar dari kamar Haikal ]

"AAAAAAAAAAAAAAA PAPI KAK HAIKAL BAWA PACARNYA KE DALEM KAMAR PAPIII, AAAAAAAAAA PAPIIIIIIIIIIII"

Haikal buru-buru bangun dari tidurnya saat Haidar menyebut namanya, dan segera membangunkan Moza yang masih tertidur pulas diatas tubuhnya.

Ia sedikit menyingkirkan tubuh Moza dan bangun dari tidurannya.

"Woi Moza buruan bangun terus berubah!" Haikal dengan cepat melucuti pakaian Moza, dan kembali meletakkan pakaian itu pada tempat sebelumnya.

Moza yang merasa kedinginan pun, terbangun dan sedikit terkejut saat mengetahui bahwa tubuhnya tidak mengenakan pakaian sehelai benang pun.

"Haikal kamu abis apain aku"

"Ga usah mikir aneh-aneh Lo, cepetan berubah! Gue bakal kena masalah kalo Lo masih kayak gini!" Kesalnya.

"Dih kenapa sih?!"

"Cepetan berubah! Atau Lo gue buang!" Ancamnya, Moza dengan cepat berubah menjadi hewan yang menggemaskan.

Dan saat itu juga pintu Haikal diketuk oleh Haidar.

"Kakak! Kakak dipanggil Daddy!" Teriak Haidar dari luar kamarnya.

"Iya!"

Tadi aja ga sopan, main masuk-masuk aja, ga diketuk lagi. Pikir Haikal.

[ Flashback end ]

Setelah kembali masuk kedalam kamar Haikal, Moza kembali merubah dirinya dan segera masuk kedalam selimut hangat dikamar Haikal itu.

"Dih jangan berubah sembarangan Lo, ribet nanti urusannya. Lo kalo mau berubah mending sama si Haidar aja noh, jangan sama gue." Oceh Haikal yang tentunya tidak digubris sama si Moza.

"Dia anjing apa kucing sih?! Kelakuannya kayak anjing" gumam Haikal.

Haikal mengambil handuknya dan segera pergi kekamar mandi, untung papinya mengingatkan bahwa dia ada kelas pagi.

_ skip Haikal pulang kuliah _

"Kal Lo ada minuman seger kan? Keluarin dong" ujar Jeno yang kini ada diruang tamunya, Haikal mendengus kecil.

"Ambil sendiri aja, biasanya juga begitu Lo" jawabnya judes.

Jeno mengerutkan keningnya heran, tidak biasanya si Haikal begini, mau tak mau Jeno pergi ke dapur untuk mengambil minuman yang dia cari.

"Aku pulang!" Haidar masuk kedalam rumah dengan wajah yang sumringah, entah apa yang anak itu dapat.

"Haidar sini kamu" Haikal mengisyaratkan tangannya agar bocah itu mendekat kearahnya, Haidar menatap kakaknya bingung namun dia tetap berjalan menghampirinya.

"Kenapa?"

"Bilang apa aja kamu ke Daddy? Sampai bikin kakak disidang sama Daddy pagi-pagi" tanyanya dengan wajah serius, tapi Haidar cengengesan tak jelas.

"Hehe aku minta maaf ya, aku sayang kakak bye!" Haidar berlari menuju kamarnya dengan cepat, dia segera menghindari kakaknya. Walaupun yang ia lihat itu nyata, namun sepertinya kakaknya ini ingin menyembunyikan nya untuk sementara waktu. Jadi Haidar membiarkan nya.

"Jangan lari di tangga Haidar!"

"Iya engga!"

Jeno datang kembali membawa beberapa minuman segar yang ia cari didapur Haikal.

"Kenapa tuh Haidar lari-lari?" Tanya Jeno heran.

"Gue tanya masalah yang tadi pagi, itu tuh biang keladinya" Haikal sudah menceritakan kejadian tadi pagi pada Jeno, hal itu membuat Jeno tertawa terbahak-bahak mendengar nya.

"Jual aja adek Lo" ucapnya ngawur.

"Lo mau liat gue dimutilasi sama Johnny ya?" Sahut Haikal menatap Jeno datar.












TBC

Gimana masih seru ga? Kalo ga, aku mau stopin ceritanya sampai sini aja deh😞 aku juga udah ngerasa kalo ceritanya makin ngawur anjir..

Jangan lupa vote and komen!

Bye byeee~



man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang