MWHPC 13

1.7K 176 80
                                    

Sudah satu bulan berlalu hubungan Haikal dan Gisel benar-benar tidak seperti awal-awal mereka memulai kisahnya, banyak masalah mulai mengganggu hubungan mereka berdua.

Untuk kesekian kalinya Haikal menghela nafasnya lelah saat melihat Gisel yang terus mengoceh tanpa henti, biasanya ia membiarkan gadisnya terus mengomel sampai gadis itu menangis barulah ia menenangkan kekasihnya.

Pemuda itu membiarkan gadisnya untuk berterus terang padanya agar tidak ada sebuah kesalahan pahaman antara mereka, tapi untuk kali ini Haikal benar-benar muak sudah dua Minggu Gisel selalu mengeluhkan tentang siapa seseorang dibalik nomor yang mengaku sebagai selingkuhan haikal.

Gadis cantik itu tak henti-henti menuduh haikal agar pemuda itu cepat mengaku jika dia sedang bermain belakang, tapi Haikal ya tetap Haikal jika dirinya tak bersalah kenapa harus meminta maaf?

Begitu juga dengan masalah yang sedang ia alami dengan sang kekasih, ia tidak pernah berselingkuh jadi ia hanya diam mendengarkan semua ocehan gadis itu tanpa henti.

"Terus sekarang kamu mau aku ngapain?" Ujarnya berusaha untuk tetap tenang saat menghadapi kekasihnya.

Gisel mendengus kecil saat melihat pacarnya tetap tenang disaat dirinya terus mengomel.

"Ya bawa selingkuhan kamu! Aku mau liat mukanya, kalo dia lebih cantik dari aku terserah kamu mau pilih dia atau aku" sentak gadis itu.

Haikal mengusap wajah nya dengan kasar, "udah berapa kali aku bilang, aku ga selingkuh. Kamu ini kenapa sih? Kenapa masalah itu terus yang kamu bahas? Atau malah kamu yang selingkuh? Kamu terus bikin aku terpojok sama apa yang kamu bilang, sementara kata-kata yang kamu kasih ke aku itu lebih cocok buat kamu" ujar haikal, dia sudah mengetahui sedikit tentang apa yang terjadi belakangan ini.

"Kenapa kamu malah nuduh aku?! Seharusnya itu kamu yang udah jelas-jelas ada banyak bukti yang dikirim sama selingkuhan kamu!" Marahnya.

"Ck, masih aja percaya nomor gajelas itu. Seharusnya waktu aku bilang blokir ya diblokir, rasa penasaran kamu itu emang ga bisa dikendaliin ya?" Haikal menatap Gisel dengan datar, ini pertama kalinya ia menatap gadis itu dengan pandangan yang berbeda.

"Kamu pikir gampang buat ga cari tau siapa yang kirim pesan itu? Dia itu ngaku jadi pacar kamu, ngaku kalo udah pernah tidur bareng kamu, udah cium kamu, udah pernah pake baju kamu, sedangkan aku?"

" Dan kamu percaya gitu aja? Kamu dapet apa yang orang lain ga dapet dari aku"

Gisel mengerutkan keningnya tak mengerti, apa maksudnya?

"Apa yang aku dapet dari kamu, apa yang orang lain ga dapet dari kamu?"

"Waktu. aku sering ngeluangin waktu buat nurutin kemauan kamu, temenin kamu supaya kamu ga selalu ngerasa kesepian, aku selalu prioritasin kamu walaupun aku sibuk, aku selalu utamain kamu sel. Sedangkan adikku? Dia yang sedarah sama aku aja, ga pernah dapet apa-apa sel dari aku, kamu tau ga? Waktu kamu minta ditemenin buat beli buku, Disitu posisinya Haidar lagi sakit, dia mau aku yang ngerawatnya tapi siapa yang aku pilih?-"

"Kamu! Yang aku pilih itu kamu! Aku ninggalin adikku yang lagi sakit demi kamu sel!" Haikal sedikit meninggikan suaranya, tapi tak berniat untuk membentak gadis didepannya.

"Stop cari-cari kesalahan aku sel, kalo kamu emang mau putus. Ya udah aku ga mau tahan kamu, jujur aja aku udah muak sama sikap kamu yang selalu nuduh aku ini itu, seharusnya tuduhan itu lebih cocok buat kamu." Haikal melemparkan beberapa foto polaroid membuat Gisel mematung sesaat.

Haikal berdiri dan hendak meninggalkan apartemen Gisel namun tangannya ditahan oleh si gadis itu.

"Haikal!-"

"Lepas! Hargain selingkuhan lu itu." Haikal melepaskan genggaman dari tangan kecil itu, ia kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi.

_

"Ih kenapa tuh muka, kusut banget" ledek Haidar yang kebetulan lagi duduk ditaman depan rumahnya bersama kucing menyebalkan.

"Lagi capek dikit" Haidar memiringkan kepalanya ia berdiri dan segera berlari mengikuti langkah kakaknya.

"Kakak ada masalah? Aku bisa kok jadi tempat menampung cerita" tawar Haidar yang ikut masuk kedalam kamar milik Haikal.

Yang lebih tua terkekeh kecil mendengarnya, ia melepaskan kemeja flanel yang menempel pada tubuhnya dan yang tersisa hanya kaos putih polos.

"Bisa nampung jajanan juga ga?" Meskipun sedikit bingung Haidar mengangguk cepat.

"Yuk kita jajan aja" Haidar menatap kakaknya dengan antusias, ia sedikit tak percaya dengan ucapan sang kakak.

"Beneran? Ayo deh! Tapi ajak Moza ya?" Haikal mengangguk ia berjalan lebih dulu dan Haidar segera mengikuti langkah kakaknya dengan senang, Moza juga ikut berlari kecil mengejar langkah Haidar yang begitu sulit ia kejar.

Didalam perjalanan Haidar tak henti-henti tertawa bersama Moza, kebetulan Moza sudah berubah menjadi pemuda manis yang sedang duduk dibelakang dengan senyuman manisnya.

Beruntung saat Moza berubah tadi, di dalam mobil Haikal ada sebuah Hoodie hitam miliknya jadilah Moza hanya mengenakan itu tanpa pakaian bawah..

Beruntungnya lagi tubuh Moza kecil dan Hoodie itu besar menutupi sampai atas lutut si manis, jadi mereka bisa berbelanja dengan sedikit tenang.

"Ayo turun" ujar Haikal saat sampai didepan gedung mall terbesar dikotanya.

Haidar mengedarkan pandangannya, ini diluar prediksi nya.. ia pikir dirinya hanya dibawa ke supermarket yang tempatnya tak jauh dari rumahnya ternyata salah gais..

"Woahh ini seriusan kita kesini?" Haikal tertawa geli, se-jarang itukah dia membawa Haidar berjalan-jalan?

Pandangan Haikal beralih pada Moza, ia berdecak pelan saat melihat kucing itu hanya menatap polos gedung besar didepannya.

"Ngapain lu natapnya gitu banget?" Tanya Haikal, Moza menoleh dengan cepat ia merangkul tangan haikal.

"Aku ga bakal dijual kan?" Tanyanya polos, pecah sudah tawa si adik dan kakak itu.

"Wah iya kebetulan kita disini, kita jual aja nih kucing" ujar Haikal menakut-nakuti pemuda manis yang masih merangkulnya.

"Tuker sama mainan kak!" Tambah Haidar. Mereka tertawa membuat Moza semakin bingung menatap keduanya.

"Ayo kita masuk" Haikal menggandeng tangan adiknya, Moza masih takut untuk melepaskan pegangannya pada lengan Haikal.

_

TBC

Seneng kaga lu Haikal sama Gisel udah putus🫵🏻🥹

Btw Jan lupa vote!! 70 vote 30 komen baru guwe lanjut lagi ngahahah *ketawa jahat

Btw Jan lupa vote!! 70 vote 30 komen baru guwe lanjut lagi ngahahah *ketawa jahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang