⚠️ typo, ngawur, 💯 Lie , A bit rough(?).
[ W H A T I F ]
"dia serius mau nikah...?"
Disaat Haikal sedang melamun diruang tamu sendiri, pintu apartemennya diketuk cepat oleh tamu tidak sabaran jadi Haikal pun segera menghampiri pintu itu untuk melihat siapa yang datang.
"Si jenong ngapain anjir"
Haikal dengan malas membuka pintu itu dia menatap Jeno dengan tak berminat, Jeno masuk kedalam dengan sedikit tergesa-gesa dan segera berkeliling mengecek dapur, kamar mandi, kamar tamu, Jeno kembali keruang tengah.
"Lu ngapain anjirt, ga jelas" ujar Haikal sedikit kebingungan karena tingkah Jeno yang tidak biasa, Jeno mengerutkan keningnya.
"Katanya lu cium-cium sama cewek, mana ceweknya? Pasti si geser-geser itu" haikal menggaruk kepalanya, ia benar-benar tidak mengerti apa yang dimaksud Jeno.
"Si geser-geser siapa Jing?" Sahut Haikal kebingungan. "Itu mantan lu yang kemaren" ah akhirnya dia mengerti, haikal menggeleng.
"Ga ada, adanya mantan gebetan gua, temen kecil lu tuh, katanya mao nikah"
"Temen kecil gua kan elu dongo" Haikal menepuk dahinya, ia kembali berjalan kearah sofa dan duduk dengan kaki yang diangkat sebelah sambil bersandar.
"Si naru"
"hah?...naru??...dia dimana sekarang..?" Tanya Jeno sambil celingak-celinguk.
"Mao ngapain? Dipake lagi? Ahah"
"Serius jir..."
"Dia mao nikah sama pacarnya"
"Ayo kal, sebelum dia nikah" Haikal tertawa sambil menggeleng kecil, ia menatap Jeno tak sedikit percaya. "Haha ayo deh, kita udah berapa tahun ya ga nyentuh dia"
Haikal berdiri lalu mulai memimpin masuk kedalam kamarnya dimana ada gadis cantik yang sedang tidur pulas.
"Jir makin cantik.."
"Sekarang lebih nakal loh Jen.. tadi dia cium-cium gue haha, gemes" Haikal dan Jeno berdiri didekat ranjang tempat tidur Haikal, menatap gadis yang tampak polos dalam alam bawah sadarnya.
Jeno dan Haikal bertukar tatapan sebentar lalu menyeringai kecil.
"Sekarang?"
"Gas"
_
Meanwhile ..
Dua pemuda manis berguling malas diatas kasur, mereka sedang menunggu seseorang yang sudah tidak ada kabar selama hampir 4 jam.
"Nana.. ini Jeno kemana.."
"Aku ga tau.. tapi kayaknya dia masih di apartemen Haikal, kita susulin aja yuk" ajak Nana pada teman se-spesisnya.
"Tapi Nanti Jeno marah..? Jeno bilang kita harus tunggu sini saja" Nana kembali merebahkan dirinya dengan malas-malasan. "Nana bosaaaaan~"
Dua mahkluk itu pun akhirnya mau tak mau ia hanya merebahkan dirinya dengan bosan, kini jam sudah berganti menjadi 14:53 tapi orang itu belum juga pulang.
"Nana ayo susulin Jeno, takutnya nanti mereka malah bertengkar terus luka-luka, Moza ga mau liat Haikal lukaa" ia segera bangun dari tidurannya lalu berjalan keluar dari kamar Nana.
"Ih moza tunggu!"
Setelah sampai di apartemen Haikal, mereka berdua langsung masuk tanpa mengetuk pintunya, keduanya mematung terdiam saat pendengaran mendengar sesuatu yang seharusnya tidak didengar.
"N-nana.."
"Moza..." Mereka berdua saling bertukar pandangan menatap salah satu pintu kamar yang tertutup sempurna, Moza dan Nana berjalan mendekati pintu itu lalu menempelkan telinganya pada pintu untuk memastikan bahwa yang dia dengar salah tapi kenyataannya malah sebaliknya. Itu benar.
"Ngh..ah..ahh! Pelanhh ahh!"
"Anjir jen liat tuh kayak lonte, ketat banget anjir ahh.."
"Lah ini kan lonte kita kal haha, mukanya makin cantik apalagi ada hiasan sperma kita kal"
Moza dan Nana mundur beberapa langkah, mereka merasakan sakit dihatinya, orang yang mereka khawatirkan ternyata sedang.. bercinta?
"M-moza... J-jeno..." Nana menutup mulutnya dengan tangan kecilnya untuk menahan Isak tangisnya, nafasnya mulai tidak beraturan. Moza meremas ujung bajunya dengan erat, airmata turun begitu saja matanya mulai memerah karena menahan tangis dan emosi.
"HAIKALLLLLL!!!!!! KELUAR KAMU!!" teriakan Moza tidak membuat ketiga orang didalam kamar itu menghentikan kegiatannya.
"Ahh! Haikalhh..!!Jeno! Ahh!.."
"Anjing cantik banget Lu.. ahh...andai si Nana secantik lu.."
"Enakkan lu shh...dari pada kucing gua.."
Moza dan Nana menutup telinga nya saat suara mereka semakin terdengar, dua pemuda manis itu berjongkok sambil menutup kedua telinganya dan menangis sejadi-jadinya. Tidak ada yang sadar dari tiga orang didalam saat mereka berdua menangis didepan pintu kamar.
"Haikal..jahatt!!" Moza berusaha membuka pintu itu dengan kencang namun tetap tidak bisa, tangannya hingga lecet.
Sedangkan Nana mulai membanting apapun yang ada disekitarnya hingga ia melempar vas bunga berukuran sedang kearah pintu, dan pecah vas itu mengenai keduanya.
Mereka berdua menangis hingga membuat nafas nya tidak beraturan, Nana berlari kedalam dapur Haikal dan mengambil beberapa pisau tajam lalu kembali kedepan kamar Haikal.
"Minggir Moza!!!" Teriak Nana membuat Moza kaget, ia segera menyingkirkan dari depan pintu itu. Nana melempar tiga pisau secara bersamaan kearah pintu kamar Haikal hingga tertancap.
Hening... Tidak adalagi Isak tangis ataupun erangan dari tiga orang didalam kamar.
_
Ini what if doang yaa!! Kmrn ada yang req Moza kabur kalo ga salah... Tapi sebelom si kakaknya req aing teh udh ngetik begini 🫠hehe👉🏻👈🏻 part aslinya baru aku keluarin 21 besok. Sekitar jam 8 malem lah🤡kalo ga lupa ya😘 makasih loh masih nunggu cerita ini, maap ya jadi slow update soalnya aing sibuq bet😘
Kaburrr~
KAMU SEDANG MEMBACA
man with his pretty cat [ Dongmark ]
Short Story"Haikal, I love you" "I know" BXB‼️ JANGAN SALAH LAPAK‼️ fllw dlu sblm baca. S: 24 Maret 2024 F: -