MWHPC 7

2K 196 17
                                    

Jangan lupa vote and komen yaaaaaa!!

‼️Typo

***

Dua hari telah berlalu, kini malam sudah menempati singgasana nya. Dan adik dari pemeran utama kita sedang mengikuti kakaknya dan seseorang yang menurutnya sangat mencurigakan berjalan masuk kedalam dapur.

Haidar menatap orang asing yang sedang bersama kakaknya, tatapannya beralih kearah Haikal yang sedang menuangkan susu putih kedalam sebuah gelas kaca.

"Dia kan orang yang waktu itu tidur dikamar kak Haikal.. berarti beneran ini mah kakak sembunyiin pacarnya" Haidar berjalan santai masuk kedapur dengan mata yang pura-pura menahan rasa ngantuk, ia melewati Haikal dan orang itu begitu saja.

"Ga usah pura-pura kamu, ngapain ikutin kesini?" Tanya Haikal yang sudah tau jika bocah itu mengikuti nya, Haidar berbalik menatap kakaknya yang sudah menatapnya datar.

"Hehe aku kan kepo" cengir Haidar.

Haikal memutar bola matanya malas, ia kembali fokus pada orang yang menatap mereka bingung. Haidar yang merasa diacuhkan menghampiri kakaknya.

"Dia siapa kak?"

"Kucingmu" jawabnya tak minat. Haidar menatap kakaknya heran, entah sudah berapa kali ia bilang bahwa Haikal itu aneh.

"Serius kenapa sih?!" Kesal bocah itu.

"Dibilang dia itu kucingmu, tanya aja sendiri" sahutnya datar.

Haidar menatap orang yang sedang diberikan makan oleh Haikal, ia kurang percaya akan ucapan Haikal.

"Kamu siapa?" Yang ditanya hanya menatap Haidar dengan bingung.

"Jawab. Lo punya mulut" ujar Haikal saat pertanyaan adiknya tak dijawab oleh Moza.

Ucapan Haikal bagaikan alarm bagi Moza, dengan cepat dia mengangguk dan menjawab pertanyaan dari adik Haikal.

"Ak-aku Moza"

"Tapi kamu manusia? Moza kan kucing" ujar Haidar tak percaya, ini sangat tak masuk akal baginya.

"Dia satu spesies sama kucing jadi-jadian si jenong" sahut Haikal yang sedang meletakan susu itu kembali kedalam kulkas.

"WAH?! SERIUS?" dia menatap Moza dengan berbinar-binar, kalian harus tau kalo si Haidar sering banget main sama Nana, kucing Jeno. Jadi dia tau kalo kucing Jeno itu kucing jadi-jadian. Eaa.

Moza mengangguk cepat, dia senang saat melihat reaksi dari Haidar yang begitu excited.

_

Haikal melirik jam dinding dikamar, jarum jam itu sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam.

Entah sudah berapa jam Haidar bermain bersama Moza dikamarnya, mereka memang tidak terlalu berisik, karena Haidar sedang mengajarkan Moza bagaimana caranya menggambar.

"Haidar udah larut, sana tidur" ujar Haikal, kamar Haikal jadi sedikit berantakan karena dua orang itu.

"Kakak masih mau gambar~" rengeknya. Haikal merotasikan matanya malas, adiknya susah untuk disuruh tidur jika mempunyai teman dimalam hari.

"Ga Haidar, tidur sekarang. Lo juga, balik sana ke kandang lo" Haikal mulai merapihkan kertas-kertas yang berserakan karena dua bocah itu, dia merapihkan semua pensil gambar hingga semuanya terlihat lebih baik.

"Tidur sana, jangan bergadang."

"Tapi kakak aja boleh bergadang" sahut Haidar. Moza mengangguk kecil.

"Iya kamu juga sering tidur larut"

"Nyambung aja lo, tidur sekarang haidar. Atau kamu kakak aduin papi?" Haidar dan Moza mengerucutkan bibirnya lucu.

"Tapi bobo disini ya? Boleh ya? Ya ya?" Pinta bocah itu.

Haikal menghela nafasnya lalu mengangguk kecil, Haidar melompat senang dan segera berlari kearah kasur.

"Lo ngapain anjir?! Sana lo mah ga diajak" Haikal menahan Moza yang hendak melompat keatas kasurnya, jika Haikal tidak menahannya Moza akan menimpa tubuh Haidar.

"Ih kakak biarin dia bobo disini juga" pinta Haidar, dengan cepat Haikal menggeleng untuk menolak permintaan adiknya.

"Ga ada ya Haidar. Kamu kalo mau tidur sama dia, sana dikamar kamu sendiri. Jangan disini" ujar Haikal kesal.

"Izinin ya? Aku janji tidurnya ga nakal, iya kan Moza?" Moza mengangguk cepat, mereka berdua menatap Haikal dengan tatapan puppy eyes nya, dikira bakal mempan kali. Ga lah, iman Haikal tuh kokoh, dia tuh aslinya flat banget.

"Balik aja sana ke kamarmu." Haikal menatap Haidar dengan tajam, udah tau kakaknya ga suka dibantah, masih aja tuh bocah.

Haidar yang sudah merebahkan tubuhnya, kini berubah posisi menjadi duduk. Ia menatap Haikal sedikit takut, sepertinya Haikal akan marah.

"Tap-"

"Keluar. Dari. Kamar. Gue. Sekarang!." Ujarnya penuh tekanan disetiap kata, jujur Haidar sudah mulai takut, kakak nya benar-benar sedang marah.

"Kakak?.." lirih Haidar.

"Ga usah nangis, keluar sana. Gue cape banget mau tidur, Lo kalo mau tidur sama dia ya dikamar Lo sana. Jangan disini. Ini kamar gue" ujarnya datar.

Haidar menatap kakaknya tak percaya, Haikal memang sedikit kasar jika sedang marah. Dengan cepat Haidar berlari keluar, dia sakit hati saat kakaknya mengucapkan panggilan dengan salah.

"Haikal kamu jahat banget!" Ujar Moza yang hanya bisa terdiam saat melihat kejadian tak mengenakkan itu, dia menatap Haidar yang sudah keluar kamar.

"Ngapain lo masih disini? Keluar sana" ketusnya.

"Kamu jahat!" Moza berjalan keluar kamar sambil menghentakkan kakinya.

"Dasar kucing gila" ia berjalan mendekati pintu dan segera mengunci nya.

"Kucing sialan, gara-gara dia gua jadi ribut sama haidar" ucapnya pada diri sendiri.








TBC

Maaf ya kalo up nya lama:(

man with his pretty cat [ Dongmark ]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang