HAPPY READING
-
-
-"ubuu, ubu dimana" ciko mencari haikal yang dari tadi ciko belum melihat bubunya.
Ciko mencari di kamar, saat pintunya mau di buka malah ke kunci.
"tenapa nda bicaa, UBU INI TENAPA NDA BICAA!!" teriak ciko yang membangunkan kedua mahkluk yang sedang bermesraan di kamar.
"sayang, itu ciko teriak²" ucap malvin yang mengelus kepala haikal, posisinya haikal tidur di dada malvin sambil memeluk tubuh malvin.
"emm biarin aja mas" sahut haikal yang masih memeluk malvin.
"UBU AYAH TENAPA IKO NDA BOYEH MACUK CIH!!!!" malvin tertawa mendengar anaknya teriak² sambil menggedor pintu kamarnya.
"bingung banget bubunya manja, anaknya gamau di tinggal"
"HUAAAA JAAT IKO ADUIN OMAA CAJAAA" akhirnya ciko mengeluarkan jurus andalannya.
"sayang, anak kamu nangis itu"
"ih yaudh buka aja pintunya" ucap haikal yang langsung melepaskan pelukannya.
Malvin bangun dan langsung membuka pintunya, terlihat ciko sudah menangis sambil duduk di lantai.
"aduh aduh anak ayah sini sayang" malvin mengangkat tubuh ciko lalu menggendongnya.
"HUAA AYAH JAAT, IKO NDA BOYEH MACUK"
"bukan ga boleh sayang, tadi ubu tidur"
"tapi iko mau bobo baleng cama ayah dan ubu hiks"
"ciko kan sudah besar, selalu aja nangis" sahut haikal
"ubu hiks jaat, iko nda uka hiks"
"sayang jangan gitu ah, ciko juga masih kecil jadi wajar" ucap malvin
Haikal hanya diam aja, tanpa melihat ke ciko dan ciko masih memeluk ayahnya.
"ini kenapa pada diem²an sih?" tanya malvin
"ubu jaat iko nda mau cama ubu"
"ubu juga kesel sama iko"
"tuh liyat ubu cangat jaat"
Malvin hanya menggeleng melihat tingkah anaknya dan suami kecilnya.
"pusing ngeliat anak sama suami pada musuhan"
Setelah melewati perjalan panjang, ciko dan haikal masih saja ga akur, mungkin karena efek hamil makanya haikal jadi seperti anak-anak.
"ayah mwu kelja?" tanya ciko
"ga sayang, ayah dirumah sampe bubu melahirkan"
"hali ini kita kelumah oma ya ayah" ajak ciko
"ga bisa sayang, perut ubu udh besar jadi ga boleh perjalanan jauh²"
Muka ciko yang awalnya ceria langsung murung "celalu saja ubu, kecal cekali!!!"
"sayang ga boleh gitu, ubu pasti cape karena hamil jadi mood nya suka berubah, kan ciko juga yang minta adek jadi ga boleh marah² apalagi iri sama ubu"
"emang ciko ga kasihan liat ubu tiap hari dia kesakitan sayang"
"emm kacian ubuu, ubu mana ayah"
Malvin tersenyum "ada di kamar sayang"
Ciko langsung pergi untuk menemuin bubunya.
"ubu maapin iko hiks"
Haikal bingung karena anaknya masuk kamar dan langsung menangis.
"loh iko kenapa? di marahin ayah?"
"nda ubu, maapin iko kalena cuda malah dengan ubu hiks"
"ubu pasti cape tan? maapin iko ubu hikss"
Haikal tersenyum, karena ciko sekarang sangat imut di mata haikal.
"ubu sudah maapin iko, sini sayang"
Mereka lalu berpelukan, ciko masih menangis.
"udh dong ga malu sama adeknya yang di perut ubu nih?"
"hiks bial caja, iko mwu peyuk ubu duyu"
"ciko kok makin lucu ya, nanti kalo dede bayinya keluar kira² yang paling lucu ciko atau adek nya ya"
"hiks pasti iko, ubu nda boleh pilih kasih iko mwu nen dan peyuk ubu celalu"
"kalo nanti adek bayinya keluar, iko mana boleh nen lagi"
"tenapa ubu, tan iko mau nen juga hiks"
"ya masa ciko nen, adek nen trus ayah nen, bubu yang kurus"
"ayah nda usah di kasih agy tan ayah cuda becal kalo iko dan dede balu macih kecil"
"pinternya anak ayah, menyelamatkan diri sendiri" sahut malvin yang membuat haikal ketawa puas.
"tan benal, ayah itu cuda becal halusnya nda boyeh nen agy, benal kan ubu?"
"iya sayang iyaa"
"tapi iko, ayah juga butuh gizi dari ubu jadi harus nen"
"nda boyeh ayah nanti ubu jadi kulus kalena nen in ayah telus"
"loh kalo ciko yang nen emg ubu ga bisa kurus? atau gini deh kita jangan nen lagi biar untuk adek bayi nya gimana?" tawar malvin
"nda boyeh, ayah caja yang nda boleh nen, iko macih dalam maca peltumbuhan" sahut ciko yang langsung memeluk haikal.
"bahasanya udh kayak orang dewasa, pinter bgt anak ubu" ucap haikal yang langsung mencium ciko.
"oma celalu ajalin iko ubu, kata oma kalau ayah cuka bikin ubu nangis, di suluh pukul caja"
Malvin dan haikal hanya tertawa melihat pertumbuhan anaknya sangat baik.
"gemes bgt sih anak ubu, jadi kalo ubu nangis iko harus sayangin ubu ya?"
"CIAP ITU TUGAS IKO"
"wopyu iko"
"wopyu too ubu"
"ini ayah ga dapet wopyu juga?"
"wopyu ayahh!!!" ucap mereka berdua.
Malvin tertawa melihat mereka berdua sangat lucu "wopyu too ubu dan iko sayangg"
Mereka berpelukan kayak teletubbies.
dah nih, jangan pada nagih mulu harus komen lo pada biar gua sering up disini
KAMU SEDANG MEMBACA
MALHAI (MARKHYUCK)
Non-Fiction"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra "menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra kisah yang akan menceritakan lika liku rumah tangga mereka. toxic nonbaku bxb 🔞