HAPPY READING
-
-
-
-"Mas ayo kerumah bundaa" rengek haikal yang masih pagi buta sudah ingin pergi ke rumah bunda.
"Astaga sayang ini masih pagi banget, liat jam 4 pagi" sahut malvin yang memeluk tubuh haikal.
"Tapi mas, aku kangen sama ciko katanya kamu mau anterin aku buat ambil ciko" ucap haikal.
"Ga harus jam segini juga kan sayang? jam 8 kita langsung berangkat, udah ya kamu kenapa sayang" ucap malvin sambil mengusap pipi gembul suami kecilnya itu.
Haikal hanya diam dan langsung membalikkan badan, malvin sudah paham pasti haikal sedang ngambek.
"Katanya mau jemput ciko, bohong aja hiks" kata haikal yang langsung menangis pelan.
Malvin menarik nafasnya perlahan dan langsung membalikkan badan haikal supaya menghadap ke dirinya.
"Hey cantik, kenapa nangis?"
"Kamu hiks katanya mau jemput ciko hiks tapi bohong"
"Sayang, aku ga bohong kok hari ini kita jemput ciko tapi nanti sayangku masih pagi banget ini lagian ciko juga pastinya masih tidur sama bunda"
"Tapi hiks aku kangen ciko mas, mau peluk dia"
"Oh astaga ternyata kangen banget ya sayang? iya sini pelukan sama mas dulu yaa, nanti kita langsung ke rumah bunda ya? mas janji" ucap malvin yang memenangkan haikal.
"Beneran ya mas?"
"Iya sayang, sini mas peluk"
Lalu mereka berdua pelukan dan menuju alam mimpi lagi. Padahal malvin sebenarnya ga akan pergi ke rumah bundanya karena perut haikal yang sudah besar dan nunggu melahirkan aja. Itu sebabnya ciko di ambil bunda dulu takut nantinya pas haikal melahirkan terus ciko jadi telantar.
Tapi tadi malam malvin sudah menghubungi bundanya, jadi dia ga perlu ke sana untuk mengambil ciko tapi nanti ciko bakal ikut lagi sama bunda.
Sekarang sudah pukul jam 8 pagi, tapi kedua orang ini masih saja tidur sambil berpelukan. Suara ponsel terus berbunyi tetapi malvin maupun haikal tidak mendengarnya sama sekali.
DRETT DRETT DRETT....
Malvin membuka matanya dan langsung mengangkat pangggilan yang ternyata dari bundanya."kenapa bun? oh udh sampe bentar malvin turun sekarang" ucap malvin yang langsung mematikan panggilan tersebut dan bergegas membuka pintu.
"Ih ayah lama cekali cih buka pintunya, iko cape nunggunya" ucap anaknya yang sudah ngomel yang mirip sama bubunya.
"Maaf sayang lagi nemenin bubu bobo tadi"
"Ubu macih di kamal ayah?"
"iya sayang"
Ciko langsung berlari ke kamar untuk menemui bubunya.
"Bun ayo masuk dulu"
"Engga bunda buru² mau ke arisan dulu, nanti bunda balik lagi ngambil ciko"
KAMU SEDANG MEMBACA
MALHAI (MARKHYUCK)
Non-Fiction"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra "menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra kisah yang akan menceritakan lika liku rumah tangga mereka. toxic nonbaku bxb 🔞