selamat membaca
-
-
-
-Hari ini haikal tidak melakukan kegiatan apapun, karena kejadian tadi malem yang membuat dirinya tidak bisa bergerak.
"bajingan gempurnya kelamaan sih jadi ga bisa jalan nih" omelnya.
Pintu kamar kebuka dan terlihat malvin yang sedang membawa makanan untuk suami tercintanya.
"nih gua bawaiin makan, mau di suapin?" tanya malvin
"iyalah, gua ga bisa gerak gara-gara lo ya jing"
"halah gayaan tadi malem lo desah mulu, kenapa? enak ya genjotan gua?"
"berengsek diem ah" ucap haikal kesal, malvin hanya tertawa lalu menyuapin haikal.
"hari ini cakra balik ke cina" ucap malvin yang sontak membuat haikal kaget.
"LOH KWOK GWAK NGABARIN" ucapnya tidak jelas karena di mulutnya terdapat makanan yang baru di masukan oleh malvin.
"ga perlu teriak-teriak haikal, nih minum" ucap malvin sambil menyodorkan segelas air.
"ya maksud gua kenapa ga ngabarin gua gitu, kan gua sahabatnya"
"udah tapi lo masih tidur, jadi dia pamit lewat telpon sama gua" jelas malvin
"gua mau ke bandara sekarang"
"dengan keadaan lo begini? lagian dia udh naik pesawat jam 9 tadi"
"lo sih kenapa ga bangunin gua, gua mau ketemu dia padahal"
"ini salah gua lagi?"
"terserah, gua gamau makan" ucap haikal langsung menarik selimutnya dan membelakangi malvin.
Malvin menarik napas berat, baru juga kemarin enak enak eh paginya malah diem dieman "nasib nasib"
°°°°°
Haikal masih di kamar sambil bermain ponsel, sedangkan malvin sedang menonton tv di ruang tamu, jangan di tanya apakah haikal masih marah sama malvin? jawaban masih.
Malvin masih asik menonton tv, tiba-tiba haikal langsung turun dengan keadaan panik.
"vin liat berita vin" ucapnya
"kenapa? kok turun? butuh apa sayang?"
"PINDAH KE BERITA ANJING" teriak haikal sambil menangis.
Malvin langsung memindah siaran berita, malvin shock bukan main sedangkan haikal nangis histeris, malvin langsung memeluk tubuh haikal dan menenangkan haikal.
"cakra gimana vin, cakra gimana" ucapnya berkali-kali sambil menangis, malvin ikut menangis baginya cakra udh seperti adik sendiri.
"belom tentu cakra naik pesawat itu kal, jangan gini ya kita pastiin dulu oke?"
"kata jemi, cakra naik pesawat itu vin cuma itu tujuan ke cina"
Malvin terus menenangkan haikal, malvin memeluk tubuh haikal sangat erat.
"vin, cakra vin" haikal masih menangis, penyesalan selalu datang terakhir andai aja dia tidak bangun kesiangan pasti dia bisa denger suara cakra untuk terakhir kalinya.
Flashback
"gua disini mah cuma mau ngeliat lo nikah sama malvin" ucap cakra
"lah? emg lo mau balik lagi?" tanya jemi
"iya lah, disana ada kerjaan jdi gua sibuk emg kayak lo bedua hahaha" ucapnya sambil tertawa.
"dih dih mentang² udh kerja begini nih belagu" sahut haikal
"tau tuh, jadi lo mau berapa hari di sini?''
"gatau sih, kalo waktunya gua balik gua akan ngabarin lo bedua tenang aja" jawab cakra sambil menepuk pundak dua sahabatnya itu
"bener ya? entar gua nganter lo ke bandara''
"SAMA GUA JUGA" sahut jemi
Cakra langsung memeluk haikal "selamat atas pernikahan lo kal, gua harap penderitaan yang selama ini lo rasain terbayar dengan kebahagiaan yang sekarang sedang lo tuju, makasih karena percaya sama gua dan gua mau makasih karena lo selalu menjadi kuat setiap harinya, kalau di kehidupan selanjutnya gua mau jadi anak lo" ucapnya sambil tertawa.
"lo mau jadi anaknya haikal? ga salah cak? entar yang ada lo stres liat mereka berdua" sahut jemi sambil tertawa
"ye bangke lo jem"
°°°°°
Keadaan haikal kacau, air matanya tidak bisa keluar lagi. Seharian dia hanya menangis begitu pula dengan jemi yang terus terusan menangis di makam cakra.
"lo bilang mau ngeliat gua nikah sama jano tapi kenapa lo pergi gitu aja cak" ucap jemi sambil memeluk makam cakra, jano masih setia mengelus punggung kekasihnya itu supaya bisa tenang.
Disisi lain, malvin memegangi haikal yang sudah lemas karena tidak mau makan selama dua hari, haikal masih terus melamun dan tidak mau berbicara, dia marah kepada cakra karena pergi ninggalin dia tanpa bertemu.
"gamau ngomong sama cakra? nanti dia sedih" ucap malvin, haikal langsung menatap malvin dan langsung menangis lagi, haikal nangis di pelukan malvin. Dadanya bener bener sesak, sakit karena kehilangan sosok sahabat yang sudah di anggap seperti sodara kandung.
Haikal langsung memeluk batu nisan yang tertulis nama cakra, dia mengelus batu nisan itu dan menciumnya.
"gua mau marah semarah marahnya sama lo, lo jahat karena ninggalin gua tanpa pamit, emang ga bisa nunggu gua bangun aja? gua nyesel karena ga bisa ngomong sama lo, lo bilang sama gua kalo di kehidupan selanjutnya lo mau jadi anak gua? gua tunggu waktu itu, jadilah anak gua dikehidupan selanjutnya, gua tunggu cak, lo harus tepati janji lo" ucap haikal sambil menangis, malvin langsung mengelus punggung haikal. Haikal langsung memeluk malvin.
Jangan tanya keadaan kedua sahabat cakra seperti apa sekarang, mereka masih berlarut-larut dan masih tidak percaya jika cakra sudah pergi sangat jauh meninggalkan mereka berdua.
"sampein salam ke bunda gua ya cak, bilang sama bunda gua kalo sekarang gua udh bahagia, dan lo harus balik lagi ke sini sebagai anak gua" ucap haikal
DAH SEGINI DULU, INI SAD SIH NANGIS GA LO?!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MALHAI (MARKHYUCK)
Non-Fiction"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra "menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra kisah yang akan menceritakan lika liku rumah tangga mereka. toxic nonbaku bxb 🔞