Episode 6

1.4K 166 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Setelah mengikuti pelajaran lapangan itu, mereka semua pun bubar dan kembali ke kamar asrama masing masing untuk beristirahat. Tapi sepertinya tidak dengan Mash.

Mash tersesat di sekolah, bingung mau ke arah mana, sampailah ia melihat sebuah pintu besar yang membuatnya penasaran.

Tapi ia sempat bingung cara ‘membukakan’ pintu tersebut, dan berakhir ia mencopotkan pintu itu dan malah nimbrung di tengah persaingan Asrama Lang, yaitu markas besar magia lupus.

Terlihat sosok asing, rambut pendek bersurai putih dan gradiasi ungu, begitu juga dengan jubahnya. Memegang sebuah boneka dan juga dibaliknya ada banyak boneka boneka yang berseragam seperti milik
Mash.

"Kamu tau lagi bicara sama boneka, kan?" Tanya Mash dengan Pintu besar yang masih ia pegang.

"Terimakasih telah menyampaikan nya" balasnya

"Terimakasih kembali" balas Mash

"Jadi, kamu tuh anak kelas satu dengan koin emas." Ucap nya, panggil saja Abel deh.

"Ha'i sou desu" balas Mash

"Mengapa kamu ingin jadi Visioner Suci?" Tanya Abel sambil mengelus boneka berukuran bayi di gendongannya.

"Untuk hidup damai dengan keluargaku"

Yah, dengan kalian pasti tau kan selanjutnya terjadi apa? Dengan singkatnya Mash nyasar ke markasnya Abel, lalu terjadi perdebatan merebut koin, namun koin yang Abel dapat malah kancing baju boneka sihirnya, lalu koin emas aslinya masih ada di mash, ia juga sempat membawa silva yang hampir menjadi boneka ke UKS.

(Name) Meregangkan tangannya seraya berjalan di lorong asrama Adler, ia Tinggal di kamar 306 sendiri.

Karna ia bosan, ia ingin pergi ke kamar 302 yaitu kamar Mash dan Finn.

Namun tak jauh dari posisinya, ia melihat Mash yang sedang berdiri di depan pintu asramanya.

"Mash-kun!" Panggil (name), ia pun berlari kecil ke arahnya.

Mash yang merasa namanya dipanggil pun menoleh "ah, (Name)-chan" panggilnya.

"Kau habis darimana?" Tanya (name)

"Menjenguk Silva" jawabnya singkat

"Ha? Ngapain menjenguknya?" Balas (name) heran.

"Aku kasian padanya" jawabnya

"Hah.. aku malahan lebih kasian sama pohon yang tumbang itu" gumam (name).

Perhatian mereka berdua terlaihkan dengan suara keributan dibalik pintu 302 itu.

"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi" ucap (name) sambil mengelus dagunya dengan ekspresi penasaran.

"Ayo masuk" ucap Mash

𐙚˚.  Sorcery         [ Mashle x F!Reader ] !TAMAT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang