Baiklah, aku sudah sampai di bandara Seoul. Tugasku setelah ini adalah menemukan Kim Tan, satu satunya orang yang saat ini akan membawaku ke kehidupan baru.
Tapi agaknya tugasku akan sedikit sulit. Malam itu bandara ramai dipadati wartawan dan banyak gadis, sepertinya mereka menanti kedatangan idolanya. "Sial, bagaimana aku bisa menemukan Kim Tan," aku menggerutu sendiri. Langkah kaki ku tak terarah, koper besarku menambah sulitnya aku mengontrol langkahku. Beberapa kali aku harus celingukan mencari keberadaan Kim Tan. Sudah tiga kali aku mencoba menelpon Kim Tan tapi tak diangkat juga. Tiba tiba,
Bruuuukkk.....
Aku menabrak seseorang dari belakang. Badan kurusku tersungkur dan koperku berhamburan. Aku sibuk mengangkat kembali koper koperku. "Kamu hobi sekali ya menabrak orang," kata orang di depanku. Dia adalah orang yang tadi siang ku tabrak di coffee shop. Bisa bisanya aku menabrak orang yang sama dalam waktu satu hari. Dia bersama beberapa orang yang bersamanya menatapku tanpa ekspresi apapun. "Maaf pak, aku benar benar tidak sengaja," aku buru buru bangun dan membungkukkan badan. Dia hanya tersenyum sambil mengisyaratkan Ok tanda memaafkanku. Aku kembali membungkuk dan mengemasi koper koperku. "Nea...." Kim Tan berteriak dari arah belakang. Melihat kecelakaan yang baru saja terjadi, Kim Tan buru buru menundukkan badan turut meminta maaf pada mereka dan membantuku mengemasi koper. Kim Tan mengajakku untuk menepi dari keramaian dan menjauh dari orang orang yang baru saja ku tabrak.
*
"Hallo Nea, aku Kim Tan... Nana sudah menitipkanmu padaku selama kamu di sini," Kim Tan menjabat tanganku. "Hallo, Tan. Mohon bantuannya," aku menyambut tangannya
*
Mobil sedan putih Kim Tan melaju meninggalkan bandara. "Malam ini kamu menginap di orang tuaku dulu. Nana sudah mempersiapkan beberapa pilihan apartement untukmu tinggal. Nanti bisa kamu pilih yang cocok untukmu," jelas Kim Tan. Aku mengangguk. Ku pandangi jalanan Seoul malam itu. Indah sekali. Lampu lampu menyala terang, jalanan ramai mobil . Aku mengharapkan negara ini akan menjadi tempatku untuk memulai hidup baru yang tenang.
Sesampainya di rumah Kim Tan, ibu dan ayahnya menyambutku di depan rumah. Rumah gaya minimalis modern, khas bangunan korea. "Selamat datang, Neana." Sambut ayah Kim Tan. "Selamat malam, paman, bibi. Mouon bantuannya selama aku di Korea." Kataku menyapa orang tua Kim Tan. Memasuki rumah, aku ijin untuk mandi dan menaruh barang barangku. Begitu selesai mandi, aku keluar kamar untuk berkumpul makan malam bersama Kim Tan dan orang tuanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Tan dan orang tuanya sudah menunggu di meja makan metika aku keluar kamar. "Mari makan, Nea" ibu Kim Tan tersenyum mengajakku bergabung
Sajian makan malam kali itu adalah nasi putih yang sudah terjadi dalM mangkok untuk empat orang, sepiring ayam bumbu pedas, dan kimchi makanan yang tak boleh tertinggal di meja makan untuk orang Korea.
"Nea, setelah ini kamu bisa berisitirahat. Aku harus keluar menemui seseorang. Besok pagi jam 8 kita bisa mulai memilih apartement untukmu." Jelas Kim Tan.