Taehyung mendapati Nea sedang memanggang kue di dapur. Dia tersenyum lega tidak terjadi sesuatu yang buruk padaku. Walaupun kini ia harus melihatku selalu dengan Suga, dalam hatinya itu lebih baik daripada tak bisa melihatku sama sekali.
"Welcome back," Taehyung mengambil sepotong cookies yang baru matang di atas loyang.
"V, aku senang melihatmu lagi,"Obrolan kami tampak akrab dan hangat. Bagiku Taehyungn dan member yang lain adalah keluarga baru bagiku. Mereka melengkapi hari hariku di Korea. Apa yang mereka tampakkan di TV dan video video tidak jauh berbeda dengan keseharian sebenarnya.
"V bagaimana konser kalian selanjutnya? Sejauh apa persiapannya?"
"Kami akan konser di Seoul setelah itu ke amerika, Vegas. Sekaligus untuk tampil di grammy..."
"Aku benar benar bangga dengan kalian," kataku mengusap punggung V.Suga sudah pergi sejak pagi buta. Hari ini dia ada rekaman lagu baru dan shooting MV untuk project Solo nya. Sebelumnya dia harus ekstra bekerja keras agar pekerjaannya tetap berjalan walaupun sedang hancur karena aku pergi darinya.
Di sela sela persiapan konser PTD di Seoul dan keberangkatan mereka ke Las Vegas, masing masing member harus mempersiapkan pekerjaan lain yang harus selesai sebelum dan sesudah tour."V kau tak punya rencana hari ini?"
"Tidak. Suga hyung memintaku menemanimu hari ini," senyum Taehyung tersungging indah.
"Bagaimana kalau kita berjalan jalan?"
"Ide bagus." Taehyung menyetujuinya.*
Mula mula aku dan Taehyung hanya berputar putar di sepanjang sungai Han, hingga akhirnya menyelesaikannya dengan makan siang bersama.
"V, apa kau tidak punya pacar?"
"eobs-eo...Kami tidak punya waktu untuk dekat dengan wanita, Nea. Apalagi berkencan. Mustahil," Taehyung geleng kepala.
"Benarkah? Lalu rumor kencanmu dengan....,"
"Member idol wanita itu kan? Ah... sasaeng selalu melakukan hal hal gila. Nea, kami senang kau ada diantara kami bertuju." Taehyung menjelaskan.*
"Kalian bersenang senang?" Suga menyusul kami makan siang.
"Ah hyung... kenapa sudah datang? Ini masih tengah hari." Tahyung terlihat kesal.Suga mencium keningku dan duduk di sampingku. Wajahnya tampak berseri dengan senyum yang paling lebar yang pernah ku lihat di wajah nya. Kardigan cream dipadukan dengan kaos putih dan beberapa aksesoris, membuat kulit Suga bak pengeran dari negeri dongeng. Aku hampir merasa insecure melihatnya yang begitu tertata dengan penampilannya, tapi aku selalu serampangan dengan celana jeans dan kaos.
"Kau tampan sekali. Aku tak percaya diri ada di dekatmu," kataku ragu ragu.
"Omong kosong apa yang kau ucapkan," Suga mencubit lenganku.
"Taehyung pergilah, tugasmu selesai." Suga mengusir Taehyung.
"Omoo Min Suga, berterima kasihlah sedikit... dan berhenti memasang wajah seperti pembunuh." Taehyung mengomel."Apakah aku pergi terlalu lama?" Tanya Suga.
"Tidak. V menemaniku hari ini, terimakasih..."
"Apa yang kau kerjakan hari ini? Lancar?" Tanyaku.
"Aku sedang menyiapkan lagu dan MV untuk Psy. You know Psy?" Suga tersenyum kecil.
"Gangnam style?" Jawabku dengan senyum juga.Restoran tempat kami makan mulai ramai. Sebelum ada yang menyadari jika Suga ada di sana, kami memutuskan untuk masuk mobil dan pergi. Setelah ini Suga harus melakukan sesi latihan dengan para member di gedung bighit, beberapa hari lagi mereka harus kembali ke Las Vegas untuk tour keduanya.
"Laptopmu?" Suga menyerahkan laptopku saat di mobil.
"Ah benar juga aku tak sengaja meninggalkannya. Aku merindukannya." Kataku sambil memeluk laptop.
"Aku rindu tulisanmu," Suga memelukku.
"Aku akan bekerja keras setelah ini,"Di gedung bighit
"Kau ingin menunggu di mana?" Tanya Suga.
"Hmm... genius lab? Bolehkah?" Aku ragu ragu mengatakannya.
"Tentu saja," Suga tersenyum mengusap pipiku.Genius lab adalah tempat sakral bagi Suga. Untuk itu daripada mencari masalah dengan mengganggu daerah teritorial nya, semua orang lebih baik tidak menggunakan tempat itu. Bahkan untuk sekedar dibersihkan, Suga memilih melakukannya sendiri. Alasannya adalah karena Suga tidak ingin posisi terakhirnya berubah dan membuatnya melupakan sesuatu yang sebelumnya telah ia pikirkan.
"Aku tak akan menyentuh apapun," kataku sambil masuk genius lab.
"Good girl,"Aku duduk di lantai di samping pintu, menyalakan laptopku dan menaruhnya di atas meja pendek tempat para member biasa makan. Apa yang harus ku tulis, dan akan ku mulai dari mana... karena terlalu panjang dan banyak yang ingin ku tulis malah menjadikanku kebingungan.
Para member telah menyelesaikan latihannya dan berbegas istirahat makan di genius lab. 7 laki laki tampan ini terkejut ketika melihatku tertidur dengan muka bersandar di meja."Dia benar benar jodohmu Suga," kata Seokjin.
"Chagiya.... bangunlah. Kau harus makan," Suga membangunkanku pelan.Wajah wajah lelah mereka tampak jelas dengan keringat yang bercucuran. Aku melihat Jungkook masih berusaha menghafalkan gerakan tari di sela sela makan. Namjon dan Jhope masih berdiskusi beberapa kali dengan Suga untuk aransement musik yang akan mereka pakai, Jimin dan Taehyung sedang berebut makanan. Serta Seokjin yang sibuk memainkan game di ponselnya.
"Nea, datanglah ke konser kami di Seoul." Kata Taehyung.
"Kau bisa bergabung dengan para staff," tambah Jimin.Suga tersenyum melihat Taehyung dan Jimin berebut untuk mengajakku turut serta bersama mereka. Ia lega karena saudara saudaranya sangat menerima kehadiranku dan selalu membantunya untuk menemaniku.
"Aku akan memikirkannya." Jawabku.
"Pastikan kau akan ada di bangku terdepan," ucap Jhope.
"Ya aku akan mengajaknya. Kalian berhentilah mengganggunya," Suga menengahi keributan.Ketika Savage Suga sudah berbicara maka tak ada satu orang pun yang berani membantahnya.
"Pacarmu galak sekali," Jimin berbisik padaku.
Aku tertawa geli dengan ulah mereka. Mereka melanjutkan makan dan beristirahat sejenak sebelum akhirnya kembali ke apartement masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyelamat | SUGA BTS
FanfictionCerita fiksi tentang seorang gadis yang ditemukan dan diselamatkan suga