Pesawatku akhirnya berangkat. Sedikit meringankan beban di dada. Akan ada lembaran baru setelah ini. Ayah, ibu, Dewa, maaf aku harus pergi dengan cara seperti ini. Aku takut jika harus menghabiskan sisa umurku dengan orang yang senang menyiksaku.
**
Sepanjang perjalanan aku hanya menghabiskan waktu untuk tidur dan sesekali menulis untuk materi blog. Tak terasa separuh perjalanan sudah ku lalui, dan pesawat harus transit ke Singapura. Sembari menunggu keberangkatan pesawat dari Singapura ke Seoul aku duduk duduk di ruang tunggu bandara seperti gelandangan dengan piyama lusuhnya. Dari kejauhan nampak beberapa orang laki laki dengan badan tegap berjalan cepat. Mereka melewati tempatku duduk dan menuju ruang tunggu VIP. Mungkin artis, pikirku dalam hati.
Apa yang harus ku lakukan sesampainya di sana? Aku tak mengenal seorang pun. Aku bahkan tidak tau di mana aku harus tinggal.
*
Pesawatku tak kunjung diberangkatkan. Aku melangkahkan kakiku ke coffeeshop yang ada di sekitar ruang tunggu. Langkah kakiku ringan, pikiranku juga ringan, entah mungkin pikiranku sedang pergi meninggalkanku. Sekitaku ramai, tapi aku tak mendengar satu kalimat bermakna di telingaku. Hanya lagu bigbang yang ku putar putar dan ku dengar dengan headset di telingaku. "Satu americano ice," kataku pada pegawai coffee shop.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak berapa lama kopi yang ku pesan sudah siap. Baru saja membalikkan badan, aku menabrak seorang laki laki tinggi besar di belakangku. Americano ice tumpah tak beraturan mengenai pakaianku sendiri. Untung saja tak mengenail baju orang itu. "Sorry, sorry....." kataku ku ulang ulang sambil membungkukkan badan. Orang orang di sekitar memandang kegaduhan yang ku buat. Seketika aku menjadi pusat perhatian. Sungguh memalukan sekali. Laki laki yang ku tabrak memberikan senyum menyeringai tanda tidak keberatan dengan insiden barusan. Setelah beberapa saat aku keluar coffe shop sambil mengenakan penutup hoodie agar mengurangi rasa maluku. Tak ku pikirkan lagi americano ice yang beberapa menit lalu ingin sekali ku minum.
*
Aku kembali duduk lesu di ruang tunggu bandara sambil menyandarkan badanku hampir terlentang sempurna.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hallo...." terdengar suara di depanku. Ternyata orang itu adalah laki laki di coffee shop tadi. Aku mendongakkan kepalaku ke atas dan cepat cepat berdiri menyambutnya. Kemudian aku teringat kawanan laki laki berbadan tegap yang beberapa saat lalu berjalan cepat, sepertinya dia adalah salah satu diantaranya. "Tidak apa, tidak apa, tenanglah.... ini," dia menyodorkan satu cup susu pisang untukku. Aku hanya diam seperti orang bodoh melihat yang dia berikan padaku. "Sepertinya kamu lebih membutuhkan susu pisang daripada kopi," katanya sambil mengambil tanganku untuk menerima cup susu itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laki laki itu pergi sambil melambaikan tangan dan kembali ke ruang tunggu VIP.
"Pesawat tujuan seoul akan segera diberangkatkan melalui gate 5"
Terdengar pengumuman bahwa pesawatku akan berangkat. Ku masukkan susu pisang itu ke dalam saku hoodie ku dan cepat cepat aku berlari ke pintu gate.
Aku kembali masuk ke pesawat dan melanjutkan perjalananku.
Pukul 21.00 waktu Seoul. Aku tiba di bandara korea selatan.