** Memiliki **

2 0 0
                                    

Pagi ini aku harus mengantar ibu dan Kak Nana ke bandara untuk kembali ke Indonesia. Pesawat mereka berangkat pukul 08.00 . Pak Bum Sik mengantarku untuk ke bandara pagi itu karena sangat tidak memungkinkan jika Suga harus mengantarku.

"Nea, jaga dirimu baik baik ya," ucap ibuku sambil memelukku.
"Nea, menurutlah yang Suga katakan. Ingat aku bangga padamu. Pacarmu adalah Suga BTS. Aku bangga padamu," Kak Nana menepuk nepuk bahuku.
"Ibu dan Kak Nana hati hati dijalan. Terimakasih sudah mengunjungiku," kataku sambil menangis.

Setelah melihat ibu dan Kak Nana masuk ke pintu keberangkatan, aku dan Pak Bum Sik kembali ke mobil.
"Nona, benar kalian sudah berpacaran? Aku senang mendengarnya." Kata Pak Bum Sik di dalam mobil.
"Tidak, Pak. Suga hanya mengantarku bertemu ibu dan Kakakku kemarin. Aku tidak yakin Suga menyukaiku," jawabku sambil melihat luar jendela.
Pak Bum Sik tersenyum sebentar,"Kenapa tidak kau tanyakan sendiri pada Suga? Sebentar lagi Suga akan tour BTS. Artinya kalian akan berjauhan untuk beberapa waktu."

*

Aku duduk di sofa apartement menunggu Suga kembali dari bighit hingga menjelang sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk di sofa apartement menunggu Suga kembali dari bighit hingga menjelang sore. Tempat pukul 04.00 sore, Suga kembali dengan keringat yang masih membasahi ranbutnya.
"Apa kau lelah?" Tanyaku.
"Apa yang kau inginkan? Aku sedang ingin istirahat," jawab Suga sambil terus masuk kamarnya.
"Hmm.... baiklah lain kali saja," jawabku pelan karena Suga sudah terlanjur masuk ke dalam kamarnya.
Menyadari sesuatu, tak lama kemudian pintu kamar Suga terbuka lagi. Suga keluar kamar dan duduk di sampingku.
"Apa yang kamu butuhkan?" Tanyanya menatap wajahku.
"Aku hanya ingin berbicara padamu. Tapi jika kau lelah, lebih baik istirahatlah." Kataku.

Suga membaringkan kepalanya di pangkuanku.

"Bicaralah! Aku bisa istirahat sambil mendengarmu,"
"Apa kau benar benar menyukaiku?" Aku mulai bertanya.
"Ya." Jawab Suga cepat.
"Kenapa kau menyukaiku? Bagaimana bisa? Kita belum pernah bertemu sebelum di rumah sakit."
"Kau belum pernah bertemu denganku. Tapi aku sudah bertemu denganmu, sejak 5 tahun yang lalu." Jawab Suga lagi.
"Apa maksudmu? Bertemu dimana?" Aku penasaran.
Suga tak menjawab pertanyaanku. Dia mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Dibukanya browser internetnya, dan diperlihatkannya tulisan tulisan di blogku.
"Tak ada satupun tulisan yang ku lewatkan," kata Suga.
"Kau hanya menyukai tulisanku bukan? Bukan menyukaiku." Kataku lagi.
Suga terbangun dan menatapku,"Ya aku hanya melihatmu dari tulisan, aku hanya melihatmu dari foto. Tapi aku menyukaimu."
"Lalu apa yang kau inginkan dariku?" Aku menatap Suga.
"Jangan meninggalkanku." Suga memelukku.
"Bisakah kita berpacaran?" Tanya Suga.

Aku menelan ludahku. Tak ku sangka pertanyaan itu keluar dari mulutnya barusan.

"Kau serius? Masih banyak hal yang tidak kau ketahui tentang aku, tapi kau sudah ingin menjadi pacarku?" Kataku semakin menatap Suga.

Suga mendekatkan wajahnya ke wajahku dan memelukku,"Aku tak pernah seyakin ini sebelumnya."
"Terimakasih karena telah menyelamatkanku." Aku balas memeluknya.

**

Pintu apartement terbuka, dan muncullah ke enam member BTS.
"Wow.... kami datang di saat yang salah sepertinya," teriak Jhope melihatku dan Suga yang masih berpelukan.
Aku buru buru melepas pelukan Suga dan masuk ke kamarku.

"Hyung sudah berbaikan dengan Nea?" Tanya Jimin.
"Ya, sekarang dia pacarku." Jawab Suga bangga.
"Hyung, tapi aku juga menyukai Nea. Bolehkah aku juga menjadi pacarnya?" Tanya Taehyung.
"Apa kau mau ku buat jadi ubi rebus?" Tanya Suga dengan pandangan menyeramkan.
"Kau sudah memberitahunya konser permission to dance kita? Apakah tidak apa apa untuk kalian?" Tanya Namjoon serius
Suga menggeleng.
"Sebaiknya kalian berdiskusi soal itu," tambah Seokjin.

Ku buka pintu kamarku pelan pelan,"Ma....af, mengganggu sepertinya kalian akan membutuhkan ini." Kataku sambil menyerahkan kunci pintu studio musik Suga.
"Jadi kau yang menyembunyikannya?" Tanya Suga kesal.
Aku tertawa kecut.

"Nea, bergabunglah di sini dengan kami. Ada hal penting yang ingin kami beritahu," kata Jin.
Aku duduk di sofa paling ujung, dihadapanku tujuh member BTS sedang menatapku bersamaan. Mereka bertuju tampan sekali, tapi tatapan mereka saat itu cukup menegangkan.

"Nea, selamat.... akhirnya kau dan Suga berpacaran. Aku bangga pada hyung," teriak Jungkook memecah ketegangan.
Mereka semua tertawa sambil menyelamati Suga.
"Ini yang mau kalian beritahu?" Tanyaku tak mengerti.
Suga berpindah tempat duduk di sebelahku.
"Selain itu, kau perlu tau bulan depan kami akan memulai konser kami di beberapa negara. Jadi Suga akan berada jauh darimu untuk beberapa saat," jelas Namjoon.
"Berapa lama?" Tanyaku melihat ke arah Suga.
"Mungkin beberapa bulan?" Tambah Jhope.
"Tahun ini kami akan punya banyak jadwal pekerjaan, Sebaiknya Suga sendiri yang menjelaskan padamu" Seokjin menimpali.

Aku duduk mematung dan masih tidak mengerti. Suga menarik tanganku dan mengajakku masuk ke dalam studio musiknya.

"Apa maksud jadwal pekerjaan? Jadwal konser? Baik aku akan menunggumu." Kataku sambil memandangi Suga.
"Tahun ini, kami punya banyak sekali agenda yang harus diselesaikan. Aku punya jadwal konser BTS di beberapa negara, selain itu aku harus menyelesaikan lagu dan video clip untuk artis lain, ada reality show yang barus shooting kejar waktu, dan aku berencana menggelar tour konser solo," jelas Suga panjang lebar.
"Tidak masalah aku menunggu, aku bisa bersabar." Jawabku.
"Tapi... setelah pekerjaan itu selesai, kami harus menjalani wajib militer 1,5 tahun." Suga mengakhiri penjelasannya dengan lirih.
"A... aku," aku tak sanggup melanjutkan kata kataku. Mataku sudah berkaca kaca hampir menangis.
Suga memelukku erat yang membuat air mataku akhirnya jatuh.
"Aku akan mengurus semuanya, aku tidak akan lama. Tolong tetap di sini, jangan tinggalkan aku." Kata Suga memohon.

Aku hanya bisa menangis di pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya bisa menangis di pelukannya. Baru saja aku merasa bahagia karena akhirnya aku memiliki orang yang menyayangi ku dengan sungguh sungguh, tapi sebentar lagi aku juga harus berpisah dengannya.

"Tidak apa apa, selesaikan semua pekerjaanmu. Aku akan menunggumu," kataku mencoba tersenyum.

Penyelamat | SUGA BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang