Chapter 8

669 64 0
                                    

"Waw tumben pagi-pagi gini kau sudah memasak Mingyu" Sapa Hoshi sambil mencomot shiu may

"Ei, enak sekali beli ya?" Tanyanya lagi

"Ani, dari tetangga sebelah yang diacuhkan di depan pintu oleh Woozi hyung" Ujar Mingyu sinis

"Aku tidak mengacuhkannya, aku hanya menaruh bingkisan nya di dapur" Bela Woozi

"Tanpa mengucapkan sepatah kata pun? Alana terlihat kebingungan tadi hyung, kasihan" Kata Mingyu sedikit kesal dengan tingkah Woozi.

Woozi hanya diam.

Dokyeom muncul dari balik tangga

"Hoam Alana kemari?? Waah dia benar benar membuatkan request ku lasagna huhu" Ujarnya lalu sibuk mengambil piring dan menata makanan yang akan disantapnya.

"Waah enak sekali!" Puji Dokyeom

"Jinja ? Lasagna nya juga ?" Hoshi menelan ludah.

"Oh"

"Aku mau sesuap" Vernon tiba tiba muncul

Dokyeom memberikan sendoknya pada Vernon

"Ini"

"Mmm, Joshua hyung pasti suka!" Vernon buru-buru memanggil Joshua

"Kok aku tidak dibangunkan sih, aku kan ingin menyapa Alana" Keluh Dokyeom.

"Tanya woozi hyung" Kata Mingyu lagi.

"Sudah kubilang aku tidak mengacuhkannya!" Woozi menjawab sedikit berteriak.

Para Member terdiam melihat suasana memanas.

"Ada apa lagi?" Seungcheol muncul dengan suara seraknya, terbangun karena teriakan.

○○○

"Woozi kau tidak seharusnya begitu, kasian dia" Ujar Seungcheol setelah menyimpulkan kejadian siang ini.

"Iya Woozi, dia sudah mempersiapkan bingkisan ini dengan hati-hati untuk kita, sepertinya semuanya buat sendiri" Timpal Jeonghan

"Betul hyung, Shiu May ini sepertinya home made. Rasanya berbeda" Kata Jun tidak berhenti memakan Shiu May

"Hey sisakan untuk ku" Minghao baru bangun dan cepat cepat mengambil piring.

"Benar ini dia buat sendiri, Wah sebanyak ini dia baik sekali" Puji Minghao sambil menuangkan Chilli Oil

Woozi mengehela nafas kasar

Tidak menyangka akan disalahkan sejauh ini, awalnya dia khawatir bahwa si Alana memiliki niat buruk.

Di luar dugaan ternyata Alana hanya ingin berbuat baik dan membalas bingkisan dari seventeen dengan tulus. 

Woozi jadi merasa bersalah.

"Haah Baiklah aku akan meminta maaf, ada yg punya id ktalk nya?"

Member seventeen tidak ada yang menyahut. Karena mereka tidak memiliki kontak Alana.

Meski merasa akrab gadis itu juga tidak meminta kontak mereka. Dia paham cara menjaga jarak.

"Nanti aku minta kan ketika jogging hyung" Ujar Seungkwan menenangkan woozi.

"Oh, atau jika berpapasan kita akan memintanya" Tambah Hoshi.

"Bagaimana kalau ke rumahnya ?" Tawar Mingyu.

"Jangan, nanti dia tidak nyaman" Kata Wonwoo.

"Iya sih"

"Yasudah kabari ya jika ada yang mendapatkan kontaknya" Woozi lalu melenggang masuk ke dalam studio nya.

"Huh kasian Alana" Ujar Dino.

"Sudah, Woozi juga menyesal. Hey kok sudah habis semua ? Aku kan belum makan!" Seungcheol mengeluh

"Kau kebanyakan bersabda sih hyung, aku habiskan deh" Kata Seungkwan Jenaka

"Hhh" Seungchol lalu merebus air, berniat membuat ramyeon.

"Aku juga mau scoups"

"Kau belum makan Jeonghan ah ?"

"Makan sedikit, masih lapar. Buat dengan benar ya" Jeonghan duduk manis di kursi meja makan, menunggu Seungcheol membuat ramyeon

Seungcheol hanya menghela nafas berat, lalu kembali melanjutkan membuat ramyeon dengan khidmat.

To be continued

Jangan lupa tap 🫶 dan comment yaa, terimakasih! 🥰🦋

Hi Neighbor! [SEVENTEEN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang