Chapter 28

486 68 12
                                    

"Hei kau sudah lihat berita ?"

"Berita apa ?"

"Leader Seventeen cedera"

Lorong SNU dipenuhi dengan cuap-cuap bahwa Seungcheol cedera. Sepertinya popularitas Seventeen yang belakangan ini meningkat pesat membuat berita mengenai mereka tersebar dengan cepat.

"Kau tau Seventeen Alana ?"

"Uhuk uhuk" Pertanyaan Eunji membuat Alana yang sedang minum tersedak.

"Hei pelan-pelan minumnya" Mimi melemparkan tissue.

Alana nyengir, "Um Aku suka beberapa lagu Seventeen" 

"Lagu mereka memang enak. Kau tau membernya membuat lagu mereka sendiri" Kata Eunji.

"Keren sekali ya" Puji Alana terdengar canggung.

"Yeah, leader mereka cedera. Maka dari itu anak-anak ramai dari tadi" Jelas Eunji.

"O-oh begitu, kasian sekali ya"

Eunji mengernyit. Melihat sikap tidak nyaman Alana.

"Kalau NCT kalian ada yang suka ?" Tanya Mimi.

"Tidak, aku cuma tau beberapa lagunya" Jawab Eunji.

"Aku suka Album mereka yang kedua, sepertinya " Kata Alana ragu.

"Suka ? Kau NCTzen ?" Tanya Mimi.

"Nope, I'm not part of something. Waktu SMA aku aktif dalam dunia perkpop an. Jadi aku tau begitu mereka debut dengan konsep Neo Culture something if I'm not mistaken" Jelas Alana panjang lebar.

Mimi mangut-mangut "Kau mau bertemu Mark NCT ?"

"Bertemu ??" Tanya Alana kaget.

"Yep, aku menang undian video call dengan Mark NCT. Sepupuku yang memohon agar aku membantunya membeli album. Ternyata dia juga mendapatkan kesempatan di hari dan waktu yang sama dengan Doyoung, biasnya.  Dan aku tidak tau apapun tentang NCT. So! That's why I'm offering you guys, and you like them! Aku kirim passcode dan tanggalnya ya" Mimi lalu fokus pada handphonenya.

"I didn't say yes ??" Kata Alana Bingung.

Eunji menepuk pundak Alana "Sudah lah terima saja, kalian juga sama-sama dari luar negeri pasti nyambung kalau mengobrol".

"But I don't know what kinda conversation should I make" Logat British Alana keluar.

"Yes yes cukup mengobrol seperti itu" Kata Eunji.

"Sudah ku kirim, enjoy and you are welcome" Mimi tersenyum sambil mengangkat jempolnya ke atas.

Alana menghela nafas panjang, memang teman-temannya ini hobi memaksa orang.

Asisten Profesor Kim masuk ke dalam kelas. Seisi kelas menjadi senyap. Dia mulai menulis sesuatu di papan dan mata kuliah pun dimulai.

○○○

Mimi

Jangan lupa setengah Jam lagi
Kau bisa memintanya menulis namamu di album ku sebagai bayaran
^^

Simbol ^^ selalu berhasil membuat Alana merasa terbebani. Terakhir siapa ya yang menggunakannya ?

Alana lalu menyeret dirinya ke balkon. Mencoba mencari spot yang menarik dengan cahaya yang terang.

Jujur dirinya gugup luar biasa. Meski sudah berpengalaman bertemu dengan Seventeen dengan berbagai kepribadian yang ajaib, tapi mungkin idol lain akan berbeda.

Hi Neighbor! [SEVENTEEN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang