Matahari mulai menyembunyikan cahayanya malu-malu. Namun Alana masih belum beranjak dari tempat tidur. Dia kembali mengecek termometer. Ternyata Suhu badannya masih sedikit di atas rata-rata, dia lalu terngiang ucapan dokter kemarin.
"Anda kelelahan. Istirahat yang cukup dan minum vitamin yang saya resepkan"
Alana menghela nafas, untung saja ini akhir pekan. Dia masih bisa beristirahat sepuasnya.
Handphone Alana berdering.
"Alana SALUTEEE~" Ternyata itu Dokyeom.
Alana terkekeh, suara Dokyeom yang ceria selalu bisa membangkitkan mood orang di sekitarnya.
"Buongiorno Dokyeom ah" Kata Joshua terdengar malas, tapi telinganya gatal mendengar kesalahan temannya.
"Yeah, Boungiorno! Kau dimana ? Di rumah kah ?"
"Iya oppa" Sahut Alana.
"Sini ke rumah, Mingyu memasak samgyetang. Enak sekali, kelihatannya sih. Karena aku belum diizinkan mencicipinya huhu" Curhat Dokyeom sedih.
Alana tertawa lagi, "Wah pasti enak. Tapi sayang sekali aku sedang tidak bisa keluar oppa"
"Kenapa ?" Suara diseberang berganti menjadi suara Mingyu.
"Hey! Hampir handphonenya jatuh" Keluh Dokyeom.
"I'm not feeling well, kata dokter aku kelelahan"
"Alana sakit ??" Tanya Seungcheol khawatir. Sepertinya Dokyeom menyalakan speaker.
"Bukan sakit, hanya tidak enak badan" Jelas Alana.
"Mau diantar ke rumah sakit ?" Tawar Jeonghan.
"Tidak usah, dokter kemarin sudah ke sini. Katanya aku kelelahan"
"Kau yakin dia terpercaya ?" Tanya Wonwoo, sepertinya.
"Iya oppa, I'm fine I'm okay gwaenchana"
"Tidak usah melawak, kau istirahat yang benar" Seru Woozi.
"Iya iya, kalian cerewet sekali" Keluh Alana pelan
"Kau sudah makan belum ?" Tanya Mingyu.
"Belum, aku baru mau memesan makanan"
"Tidak usah pesan, sebentar lagi aku ke sana" Mingyu lalu mematikan telepon nya.
"Eh, tidak usah repot-repot. Tapi telepon nya sudah mati..."Alana lalu menelepon Lee ajhussi untuk membuka gerbang ketika tetangganya berkunjung.
○○○
"Alanaa" Panggil Seungcheol sambil mengetuk pintu rumah.
Alana membuka pintu dengan wajah sedikit pucat. Dia tersenyum sekilas, ternyata yang datang hanya Seungcheol, Jeonghan, dan Mingyu. "Hey ayo masuk oppa, Wah Seungcheol oppa sudah bisa jalan tanpa kruk?"
"Iya dong, aku kan rajin terapi" Seungcheol tersenyum sambil duduk di sofa Alana
Jeonghan memegang dahi Alana, "Kau benar-benar kelelahan ya ?"
Alana mengangguk lalu ikut duduk di salah satu sofa.
"Aku pinjam dapur ya" Mingyu langsung menyiapkan makanan yang dibawa nya.
"Suhu badanmu masih panas"
"Kau yakin tidak mau ke rumah sakit saja ?" Tawar Seungcheol.
Alana menggeleng, "Aku baik-baik saja. Cuma sedikit lemas, sepertinya aku terlalu banyak menatap layar. Kemarin pekan UTS di kampus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Neighbor! [SEVENTEEN FANFICTION]
FanfictionBagaimana jadinya jika Seventeen adalah tetangga mu ? Apakah kalian akan akur ? Atau malah cek-cok ? Since April 7, 2024.