Alana mengerjap ngerjapkan matanya. Merasa asing dengan pemandangan yang menyambutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dimana.. oh sial"
Alana langsung sadar, dia lalu bangun dengan kepalanya yang nyut-nyutan.
Alana bergegas keluar, ingin mencari toilet karena isi perutnya seperti sudah di kerongkongan.
Begitu membuka pintu dia melihat Hoshi yang tidur di sofa dan Jun di karpet berbulu di bawahnya.
Begitu menemukan pintu toilet dia bergegas membuang semua isi perutnya.
"Ahhh, sial sial. Baru tau aku efek Soju segininya" Ujar Alana sambil mengusap wajahnya kasar.
Dia akhirnya turun ke lantai dasar sedikit sempoyongan.
Di dapur Jeonghan sedang sibuk dengan kantung kantung teh milik Minghao. Mendengar suara langkah kaki turun dia menoleh ke tangga.
"Kau sudah bangun Alana ? Sini duduk aku membuat teh madu"
Alana mengikuti perintah Jeongahan dan duduk di meja Bar.
"Kau tidak kuat minum ya ? Kemarin kau pingsan setelah minum di sebelah Mingyu, ingat ?"
"Oh, aku baru tau aku tidak kuat minum banyak oppa. Biasanya aku minum segelas dua gelas dan aku baik-baik saja"
"Kadar Alkohol soju memang sedikit tinggi"
Alana mengangguk, sepakat dengan pernyataan Jeonghan.
"Maaf ya Alana kami tidak membawa mu pulang, kami takut ada yang melihat. Meski pengamanan perumahan ini cukup ketat, tapi kami was-was"
Alana menggeleng.
"It's okay, aku malah berterima kasih karena tidak membiarkan ku tidur di pinggir kolam"
Jeonghan terkekeh, lalu menaruh dua gelas teh madu di meja.
"Semoga perutmu membaik" Ujarnya sambil duduk di samping Alana.
Alana meneguk teh buatan Jeonghan pelan.
"Terima kasih, kamar yang kutempati milik Hoshi dan Jun oppa ?"
Alana penasaran karena melihat mereka tergeletak seperti mayat di ruang tengah.
Jeonghan menggeleng.
"Itu kamar Mingyu, kemarin dia panik dan merasa bersalah karena sudah memberimu gelas terakhir sebelum kau pingsan. Dia menggendongmu dengan buru-buru"
Alana meneguk habis teh miliknya.
"Sampaikan terima kasih kepada Mingyu oppa dan oppa-oppa lainnya yaa. Aku pamit dulu. Ingin istirahat lagi" Ujar Alana.
"Kau bisa sendiri?"
"Yep, berkat teh buatan mu kepalaku akhirnya kembali ke tempatnya"