Chapter 15

617 60 2
                                    

Alana mengerjap ngerjapkan matanya. Merasa asing dengan pemandangan yang menyambutnya.

 Merasa asing dengan pemandangan yang menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana.. oh sial"

Alana langsung sadar, dia lalu bangun dengan kepalanya yang nyut-nyutan.

Alana bergegas keluar, ingin mencari toilet karena isi perutnya seperti sudah di kerongkongan.

Begitu membuka pintu dia melihat Hoshi yang tidur di sofa dan Jun di karpet berbulu di bawahnya.

Begitu menemukan pintu toilet dia bergegas membuang semua isi perutnya.

"Ahhh, sial sial. Baru tau aku efek Soju segininya" Ujar Alana sambil mengusap wajahnya kasar.

Dia akhirnya turun ke lantai dasar sedikit sempoyongan.

Di dapur Jeonghan sedang sibuk dengan kantung kantung teh milik Minghao. Mendengar suara langkah kaki turun dia menoleh ke tangga.

"Kau sudah bangun Alana ? Sini duduk aku membuat teh madu"

Alana mengikuti perintah Jeongahan dan duduk di meja Bar.

"Kau tidak kuat minum ya ? Kemarin kau pingsan setelah minum di sebelah Mingyu, ingat ?"

"Oh, aku baru tau aku tidak kuat minum banyak oppa. Biasanya aku minum segelas dua gelas dan aku baik-baik saja"

"Kadar Alkohol soju memang sedikit tinggi"

Alana mengangguk, sepakat dengan pernyataan Jeonghan.

"Maaf ya Alana kami tidak membawa mu pulang, kami takut ada yang melihat. Meski pengamanan perumahan ini cukup ketat, tapi kami was-was"

Alana menggeleng.

"It's okay, aku malah berterima kasih karena tidak membiarkan ku tidur di pinggir kolam"

Jeonghan terkekeh, lalu menaruh dua gelas teh madu di meja.

"Semoga perutmu membaik" Ujarnya sambil duduk di samping Alana.

Alana meneguk teh buatan Jeonghan pelan.

"Terima kasih, kamar yang kutempati milik Hoshi dan Jun oppa ?"

Alana penasaran karena melihat mereka tergeletak seperti mayat di ruang tengah.

Jeonghan menggeleng.

"Itu kamar Mingyu, kemarin dia panik dan merasa bersalah karena sudah memberimu gelas terakhir sebelum kau pingsan. Dia menggendongmu dengan buru-buru"

Alana meneguk habis teh miliknya.

"Sampaikan terima kasih kepada Mingyu oppa dan oppa-oppa lainnya yaa. Aku pamit dulu. Ingin istirahat lagi" Ujar Alana.

"Kau bisa sendiri?"

"Yep, berkat teh buatan mu kepalaku akhirnya kembali ke tempatnya"

Jeonghan tersenyum.

"Hati-hati ya, kabari jika sudah di rumah"

"Oke"

Alana lalu melegang menuju rumahnya.

○○○

"Soju sialan" Umpat Hoshi setelah meneguk 2 botol minuman pereda mabuk.

"Soju sialan" Umpat Hoshi setelah meneguk 2 botol minuman pereda mabuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jun heran melihat temannya.

"Semalam kau minum berapa banyak sih ? Masa 2 botol belum mempan meredakan mabukmu"

"Entah, kepalaku masih tidak nyaman" Hoshi ingin membuka botol yang ketiga.

Mingyu menyambar botol yang ada di tangan Hoshi dengan cepat.

"Lebih baik kau minum teh madu buatan Jeonghan di bawah hyung"

Hoshi pun batal mengamuk.

"Ide bagus, apakah ada makanan di bawah ?" Tanyanya

"Anak-anak memesan sup"

"Ayo turun Hoshi" Ajak Jun

"Kajja"

Hoshi dan Jun pun turun ke lantai bawah.

"Hyung minumannya untuk ku yaa" Ujar Mingyu

"Iya ambil saja semua" Jawab Hoshi Acuh.

Mingyu mengambil beberapa botol minuman pereda mabuk milik Hoshi. Lalu dia turun ke dapur untuk mencari kantung kresek.

"Mau kau bawa kemana ?" Tanya Seungcheol yang melihat Mingyu.

"Oh, aku akan memberikan nya pada Alana. Hyung aku minta kontak nya dong" Mingyu menyodorkan Handphone nya pada Seungcheol.

"Aku juga mau dong hyung, aku lupa tidak meminta kontaknya" Sahut Dokyeom dari meja makan.

Seungcheol menggeleng.

"Minta sendiri"

"Cihh" Mingyu mengambil handphonenya lagi.

"Huuu, ayolah kita tidak tau kapan akan bertemu dengannya lagi" Sahut Dokyeom.

Seungcheol menghela nafas.

"Nanti kutanyakan dulu ya, tidak sopan memberikan kontak tanpa persetujuan yang bersangkutan"

"Yess, terima kasih hyung"

"Hyung tolong kirimkan pesan padanya, kalau aku akan ke rumahnya untuk memberikan ini" Ujar Mingyu.

"Okey" Seungcheol mengeluarkan handphonenya dan mengetik.

Mingyu lalu pergi keluar rumah.

***

Ketika Mingyu sampai di gerbang rumah Alana, Lee Ajhussi keluar dari Pos nya.

"Ada yang bisa dibantu ?" Tanyanya.

"Saya tetangga sebelah, ingin bertemu Alana"

"Nona Alana masih beristirahat" Jelas Lee Ajhussi tidak ada tanda-tanda ingin membukakan gerbang untuk Mingyu.

Mingyu menghela nafas.

"Baiklah, titip ini untuk Alana Ajhussi" Mingyu menyerahkan kantung plastik yang dia bawa.

"Baik, terima kasih" Ujar Lee Ajhussi

Mingyu mengangguk. Lalu pulang kembali ke rumahnya.

To be continued


Jangan lupa tap 🫶 dan comment yaa, terimakasih! 🥰🦋

Hi Neighbor! [SEVENTEEN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang