Chapter 1

1.7K 79 4
                                    

Dari kejauhan terlihat sebuah mobil box terparkir rapi di depan rumah yang Alana kira kosong. Sebab semenjak pindahannya beberapa hari yang lalu, rumah tetangga satu-satunya itu tidak ada tanda-tanda  berpenghuni.

Alana bersiap-siap memasang wajah ramah, ingin menyapa tetangga barunya. Meski dengan susah payah, karena dia baru saja pulang jogging dan rumahnya adalah rumah terakhir dari jalanan berliuk blok DM.

Memang enak sih punya rumah di pojokan, hanya memiliki satu tetangga. Tapi struktur tanah Seoul ini memang pantas untuk dimaki. Jalanannya rata-rata berliuk dan curam.

Ketika melewati rumah tetangganya, ada dua orang pria yg memakai masker dan topi sibuk mengangkat koper.

Alana melempar senyum terbaiknya sambil menunduk sekilas, berusaha menyapa. Dua orang pria itu membungkuk dan berlari kecil masuk ke dalam rumahnya.

Dahi Alana berkerut.

"Apakah di sini tidak biasa mengakrabkan diri dengan tetangga ya ?"

Dua bodyguard yang Alana kira adalah penjaga rumah itu melempar pandangan tajam kepadanya

Merasa tidak nyaman, Alana buru-buru pergi.

"Tetangga sebelah baru pindahan ya ?" Tanya Alana pada Satpam rumahnya.

"Ne agassi, kemarin saya melihat ada beberapa orang yang menggotong piano dan beberapa alat musik"

Alana menaikkan alisnya tertarik.

"Wah apakah idol yang pindahan ya Lee Ajhussi?"

"Saya tidak ingin berspekulasi" Jawab Lee Ajhussi singkat, dingin, dan datar.

Alana menghela nafas. Satpamnya tidak asik diajak bergosip.

"Yasudah saya masuk dulu"

Lee Ajhussi mengangguk singkat.

○○○

Setelah selesai sarapan. Alana naik ke lantai dua, menuju sebuah ruangan yang tembus ke balkon. Dia berniat membaca beberapa jurnal untuk persiapan kuliahnya bulan depan.

Alana merupakan seorang mahasiswa Oxford business school yang mengambil program pertukaran pelajar di SNU.

Sebenarnya dia tertarik Ke SNU karena ingin tahu bagaimana hidup di Korea Selatan. Alana merupakan penikmat drama Korea. Dia selalu bermimpi untuk memakan ramyeon di sungai Han dan mabuk sampai teler di pojangmacha bersama teman-teman.

Meski dia bukan peminum yang baik sih.

Namun niat bersenang-senang nya itu pupus. Karena ayahnya juga memerintahkan Alana untuk mengawasi salah satu bisnis baru milik keluarga mereka di Korea Selatan.

Rencananya Alana akan mulai bekerja bulan depan juga.

Bosan membaca jurnal-jurnal, Alana mengambil sebungkus rokok dan korek. Dia pergi ke beranda dan merokok sejenak.

Tiba-tiba terdengar suara riuh di rumah tetangga barunya.

"Sepertinya mereka sedang melakukan pesta rumah baru, tapi kenapa aku tidak diundang ya ?" Gumam Alana

"Tapi aku tidak mengundang tetanggaku juga sih ketika aku pindahan hehe, aku kan tidak punya teman hehehe"

Alana tertawa sambil menyesap rokok nya yang mulai memendek, merutuki kesepian di negara yang baru ia jejaki.

○○○

Tanpa Alana sadari beberapa pasang mata mengawasi dia dari rumah baru itu.

"Hyung sepertinya tetangga kita kurang waras, dia tertawa sendiri!" Bisik Dino mengintip di sela-sela jendela.

"Kalau menurutku sih dia simpanan pejabat" Kata Seungkwan di sampingnya

Hoshi menimpuk kepala Seungkwan

"Aw sakit hyung!"

"Mulutmu sembarangan sekali, bisa-bisanya kau bilang dia simpanan pejabat"

"Ei lihat hyung rumahnya besar dan sepertinya dia tinggal sendiri. Lokasi nya juga dipojok dan tidak mungkin ada orang yang lewat kecuali menuju rumah kita atau rumah dia. Di depan rumahnya juga ada dua satpam, seperti menjaga rumah itu agar tidak diketahui publik!"

"Atau Jangan-jangan dia anak pejabat yang disembunyikan seperti Ana dalam drama K2!" Dokyeom menambahkan spekulasi lain dalam drama karangan Seungkwan

Dan mereka semakin riuh, berusaha memberi sudut pandang tentang tetangganya.

Seungcheol muncul dari balik tangga, dia geleng geleng kepala melihat tingkah adik-adiknya.

"YAK! Kalian kalau ada waktu luang untuk menggosipkan tetangga lebih baik dipakai untuk bantu beres-beres!" Tegur Seungcheol

Dino, Seungkwan, Hoshi, dan Dokyeom lari terbirit-birit.

Seungcheol menghela nafas panjang, lelah dengan tingkah membernya yang ajaib.

Mingyu yang ada di sebelah Seungcheol tertawa, dia lalu menurunkan suaranya. Berbisik kepada Seungcheol

"Tapi hyung jangan-jangan tetangga kita beneran simpanan pejabat, dia... terlihat seksi sekali" Mingyu menggigit bibir bawahnya.

"Kim Mingyu, kamarmu aku jadikan gudang ya ?!"

To be continued

Jangan lupa vote dan comment ya! Terima kasih 🫶✨️

Hi Neighbor! [SEVENTEEN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang