Chapter 9

659 67 0
                                    

"Okay let's go" Ujar Alana sambil menghidupkan mesin mobilnya.

Sudah seminggu berlalu sejak Alana pergi ke dorm seventeen. Dan sudah seminggu pula Alana tidak keluar dari rumah. Dia sibuk berkutat dengan jurnal jurnal.

Karena merasa sedikit gila tidak berinteraksi dengan orang sama sekali selama seminggu. Dia memutuskan untuk memulai bekerja hari ini. 

Alana akan visit Air bnb yang diperintahkan oleh ayahnya untuk Alana ambil alih selama dia di korea. Siang ini dia sudah membuat janji dengan Dong Hee, manajer Airbnb.

Mendengar suara mesin mobil Alana, Lee ajhussi membuka pagar dengan sigap.

"Saya pergi dulu ajhussi" Pamit Alana dari dalam mobil.

"Semoga hari mu menyenangkan agassi" Sahut Lee ajhussi sambil membungkuk sopan.

"I hope so" Alana lalu melenggang bersama mobilnya.

○○○

"Annyeonghaseo, saya Dong Hee Manajer Homey Airbnb" Dong Hee membungkuk sopan kepada Alana.

Alana tersenyum,

"Annyeonghaseo, saya Alana"

"Mari saya ajak berkeliling" Ujar Dong Hee

Alana mengangguk.

Sesuai dengan namanya, homey. Ayah Alana ingin membuat tempat yang nyaman bagi para pelancong dari luar maupun dalam negeri untuk beristirahat. Dengan fasilitas yang baik dan sesuai dengan cost yang dikeluarkan.

Alana setuju dengan ide itu. Karena Korea Selatan adalah salah satu destinasi wisata yang sedang booming dan prospek ke depan cukup baik. Alana menyarankan untuk memilih lokasi yang tidak harus ada di pusat kota Seoul. Tetapi dapat dengan mudah menjangkau transportasi umum. Sehingga akan memudahkan mobilitas tamu yang menginap.

Setelah selesai berkeliling bangunan seluas 5 lantai itu. Alana diarahkan ke sebuah ruangan di lantai 1 yang terlihat seperti kantor milik Dong Hee.

Alana duduk dengan nyaman, menyesap teh yang disajikan.

"Fasilitasnya oke, kamar-kamar juga terawat dengan baik. Tapi sepi ya ?" Komentarnya

"Benar, ini laporan keuangan dan semua berkas yang anda minta"

Dong Hee menunjukan beberapa berkas.

Alana membaca berkas-berkas itu dengan seksama. Terlihat bahwa grafik keuntungan mereka menurun di setiap bulan nya. Tetapi karyawan mereka merupakan pekerja tetap yang setia sejak airbnb itu dibuka dan laporan perawatan fasilitas juga dibuat dengan rapi setiap tahunnya.

Alana menaikkan sudut bibirnya, sedikit senang. Pegawai yang setia dan cekatan adalah aset yang berharga.

"Tolong panggilkan marketing, resepsionis dan kepala pelayan di sini" Ujar Alana

Dong Hee dengan sigap berdiri dan memanggil mereka.

○○○

Alana tersenyum senang dalam perjalanan pulang. Meski sampai tengah malam, diskusi tadi berjalan dengan baik. Semua pegawai Airbnb itu ramah dan akrab. Bahkan sampai ke cleaning service nya. Terlihat dengan cara mereka memperlakukan satu sama lain.

Meski awalnya mereka agak canggung dengan Alana, apalagi anak marketing bernama Shinji. Mereka langsung bersikap lebih santai ketika tau Alana masih muda.

Alana memberhentikan mobilnya di lampu merah. Dia menoleh ke arah kanan, karena sebentar lagi akan berbelok kesana. Ketika menoleh dia melihat ada mobil yang sedang parkir di pinggir jalan.

Di depan mobil itu ada seorang lelaki yang terlihat kebingungan melihat kap mesin nya. Lelaki itu lalu bersandar di tiang listrik.

Alana menjalankan mobilnya pelan melewati orang itu, berusaha melihat nya dengan lebih jelas.

Alana menjalankan mobilnya pelan melewati orang itu, berusaha melihat nya dengan lebih jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu Woozi ?" Meski tidak yakin Alana memberhentikan mobilnya.

"Hhh, sepertinya iya rambutnya sedikit gondrong" Jujur dia masih kesal dengan sikap Woozi yang tidak sopan.

Tapi Alana kasihan juga melihatnya seperti anak hilang begitu.

Alana akhirnya memutuskan untuk turun.

○○○

"Woozi ssi ?" Sapa Alana.

Woozi terkejut, dia mengambil beberapa langkah ke belakang.

"Alana ssi ?" Tanya nya mulai mengenali Alana.

"Kenapa mobilmu?" Tanya Alana to the point sambil merapatkan jaketnya, udara malam terasa dingin.

"Mobilku mogok dan handphoneku baterainya habis. Aku tidak bisa menghubungi siapapun" Jelas Woozi lesu

Alana menyodorkan Handphone nya.

"Pakai saja handphoneku"

Woozi menoleh ragu

"Tidak apa-apa ?" Tanya Woozi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iya, pakai saja"

Woozi mengambil handphone Alana dengan canggung.

"Halo Seungcheol? Kau tidur ya ? Hey Mobilku mogok di jalan xx, handphoneku mati aku tidak bisa menghubungi bengkel" Jelas Woozi

"Oh baiklah, akan kukirimkan alamatnya. Ini ? Hape Alana. Iya aku bertemu dengannya di jalan.  Sebentar" Woozi lalu menjauhkan telpon.

"Aku boleh numpang mengirim lokasi ?"

Alana mengangguk.

"Eum via apa ya ?" Tanya Woozi kepada Alana

"Kakaotalk saja" 

"Apa boleh Seungcheol meng add mu?"

"Iya tidak apa-apa" Jawab Alana lalu menyebutkan id nya.

Woozi memberikan hape Alana kembali.

"Terima kasih ya, Seungcheol sudah di jalan" Ujar Woozi tulus.

"Sama-sama Woozi-ssi. Kalau begitu aku pamit dulu" Ujar Alana

"Alana sebentar" Tahan Woozi

"Ada apa ?"

"Aku minta maaf atas sikap ku kemarin, aku tau tindakan ku sangat tidak sopan. Aku benar-benar minta maaf" Ujar Woozi sambil membungkuk kan badannya 90°.

Alama tersenyum.

"It's okay" Ujarnya.

Woozi tersenyum senang.

"Terima kasih ya, Hati-hati di jalan Alana!" Kata Woozi lalu melambaikan tangan

Alana balas melambaikan tangan dan berjalan menuju mobilnya.

Woozi menatap punggung Alana

"Dia memang wanita baik"

To be continued

Jangan lupa tap 🫶 dan comment yaa, terimakasih! 🥰🦋

Hi Neighbor! [SEVENTEEN FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang