Hari ini, lebih tepatnya pagi ini. Deon terbangun dari tidurnya, mendudukkan dirinya di kasur, merenung sejenak.
"Hari ini ya.." gumam Deon lirih, lalu setelah itu ia beranjak menuju ke kamar mandi nya.
.
.
.
Setelah menyelesaikan acara mandi pagi nya, Deon turun dan menuju meja makan. Ia akan sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke dunia iblis.
"Ehm, apa anda baik-baik saja, count? Sepertinya wajah anda kurang bersemangat.." Tanya Remember.
"Haah~.. aku baik-baik saja, remember." Jawab Deon.
"Jika perlu, saya akan membawa kan obat-obatan yang dibuat ke dalam tas anda, count."
"Sepertinya boleh, tapi sedikit saja ya. Aku tidak suka membawa tas yang sangat berat."
"Baik, Count."
.
"Ini jubah dan tas anda, Count." Remember memberikan sebuah jubah berwarna hitam dan Tas selempang ke Deon.
"Terimakasih." Deon mengambil jubah dan tas itu.
"Tolong berhati-hatilah, Count." Remember menampakkan senyum nya, walaupun ekspresi khawatir nya masih terlihat.
"Tentu, remember tak perlu mengkhawatirkan aku. Aku bisa menjaga diri, kok!" Yakin Deon.
"Em, baiklah. Berapa lama anda akan pergi, Count?"
"Aku tidak tahu, tapi mungkin lebih dari 5 hari."
"Baiklah, Count. Oh ya, apa anda sudah memberitahu tuan Cruel?"
"Sudah, aku sudah memberitahu pada nya."
"Ehm, permisi." Tiba-tiba seorang prajurit yang menjaga pintu gerbang mansion datang.
"Ada apa?" Tanya Remember pada prajurit itu.
"Tuan Cruel datang kemari." Ujar prajurit itu, yang mampu membuat Deon sedikit terkejut.
"A-apa? Kemari?" Deon terkejut.
"Ya, aku kemari." Sebuah suara yang berasal dari arah pintu mansion terdengar, Deon menoleh ke arah sumber suara itu. Dan, itu adalah Cruel.
"Kakak?"
Cruel mendekati Deon, lalu duduk di kursi makan sebelah Deon duduk.
"Kau akan berangkat pagi-pagi?" Tanya Cruel.
"Iya, sehabis makan aku akan berangkat. Kakak sudah makan?" Deon.
"Belum."
"Kalau begitu, tolong siapkan piring untuk kakak, Remember." Pinta Deon lalu Remember menuruti nya.
__________
"Kau berangkat sendiri?" Tanya Cruel.
"Iya, aku seorang diri menjalani misi ini." Jawab Deon.
"Perlu ku antar?"
"Tidak! Tidak perlu, kak. "
"Tapi jika kau sendirian, akan bahaya."
"Aku tau, aku akan menjaga diri baik-baik, kok!!"
"Yasudah, ingat pesan ku kemarin."
"Tentu, kalau begitu aku pergi." Deon mulai meninggalkan mansion lalu menaiki kuda nya, tak lupa memakai tudung jubahnya.
Cruel, Remember dan beberapa pelayan hanya melambaikan tangan pada Deon yang sudah semakin menjauh.
"Maaf, tuan Cruel. Apa anda akan menempati mansion ini selama Count tidak ada?" Remember bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My only siblings | Cruel Deon
Fanfiction'Hanya kegabutan author yang sedang menyukai sepasang kakak beradik, Cruel dan Deon. Deon tahu bahwa kakaknya, Cruel, sangat membencinya karena kejadian dimana dirinya membunuh kedua orangtuanya. Namun yang tidak diketahui Deon ialah yang sebenarnya...