#5. Vey dan Rala

230 31 0
                                    

" My only siblings "
Cruel & Deon.

Pagi harinya, Deon terbangun cukup siang. Sepertinya, tubuh nya lelah dengan aktivitas nya kemarin. Mulai dari markas prajurit lofty, hingga menuju ke kediaman Duke. Itu sungguh melelahkan.

Jam dinding menunjukkan pukul sembilan pagi, Deon segera bangkit lalu menuju kamar mandi.

Seusai mandi, ia tidak pergi menuju lantai bawah untuk makan. Melainkan ke ruang kerja nya, entah mengapa pagi ini Deon sedang tak berselera makan. Jadi, ia pergi ke ruang kerja nya saja, lagi pun masih banyak tugas yang belum Deon tulis.

Tak lama kemudian, pintu ruang kerja di ketuk.

Tok tok tok

"Count..? Anda di dalam?"

Ah, ternyata itu Remember. Deon segera mengalihkan pandangannya dari kertas-kertas nya ke pintu ruang kerjanya.

"Iya, masuklah." Pinta Deon.

Ceklek...

"Anda tidak sarapan, count?" Tanya remember ramah.

"Maaf, remember. Pagi ini aku sedang tak berselera makan, jadi aku ingin mengerjakan ini saja." Jawab Deon.

"Baiklah, count. Mohon jangan melupakan waktu istirahat anda." Pinta remember lalu pamit keluar ruang.

.


"Haah~ hari ini aku tak selera melakukan apapun.." gumam Deon yang masih melihat-lihat kertasnya.

.

.

.

Siang ini, lebih tepatnya pukul satu siang. Deon masih berada di ruang kerja nya, ia dari tadi belum keluar ruangan. Itu membuat Remember agak khawatir, bagaimana dia hanya diam melihat tuan nya tak makan pagi ataupun siang?

Tiba-tiba pintu ruangan kerja terbuka, Deon keluar. Remember sontak senang melihatnya, ia berkata.

"Count, apa anda lapar??" Tanya Remember ramah pada Deon.

"Apa ada roti? Aku ingin pergi jalan-jalan ke sekeliling, sekalian aku ingin melihat-lihat pasar." Jawab Deon.

"Apa anda sendiri?" Remember.

"Iya, aku ingin sendiri." Deon.

"Untuk roti ada, count. Tetapi apa anda benar-benar akan sendirian? Apa tidak perlu saya temani?" Remember.

"Ah, tidak perlu. Aku ingin sendiri, remember." Deon.

"Baiklah, count. Saya persiapkan dulu, permisi."

~

Deon berjalan-jalan mengelilingi pasar, sambil memakan roti nya. Ia melihat-lihat banyak barang ataupun makanan yang dijual, begitupun penjual dan pembeli yang asyik saling bertukar pertanyaan.

Langkah Deok berhenti saat sampai di lingkungan kumuh bagian belakang pasar, ia melihat dua anak yang sedang tertawa riang.

"Kak, kemarin aku sempat melihat pertunjukan sulap di tengah pasar. Apa kakak juga melihatnya??" Tanya anak perempuan.

My only siblings | Cruel DeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang