#8. Khawatir

325 37 10
                                    

" My only siblings "
Cruel & Deon.

Sore hari nya, setelah selesai bersiap-siap. Deon segera pergi menuju kedai Vey dan Rala. Ia berencana ingin mengajak bibi Nat, Vey, dan Rala untuk makan malam di mansion nya.

"Apa anda akan pergi, count?" Tanya Remember yang sedari tadi melihat Deon bersiap-siap.

"Iya, hari ini aku akan mengunjungi anak-anak itu. Oh ya remember, tolong siapkan makan malam yang lumayan banyak ya, aku akan mengajak mereka makan malam di sini." Deon.

"Baik, count. Kakek tua ini akan berusaha," jawab Remember dengan senyuman.

.

.

.

Sesampainya di kedai bibi Nat, Deon terlihat sedikit terkejut. Ia melihat dua orang sedang membentak-bentak bibi Nat.

Sedangkan Vey dan Rala, mereka bersembunyi di balik bibi Nat. Terlihat bibi Nat sangat kesusahan menghadapi dua orang itu.

Deon tebak, dua orang itu adalah perampok. Mereka sepertinya memaksa bibi Nat untuk menyerahkan uang jualan nya. Lantas, Deon segera menghampiri mereka.

"Hey, ada apa ini?" Tanya Deon ketus.

"Count!!" Teriak bibi Nat yang langsung menghampiri Deon, begitupun Vey dan Rala.

"Heh nenek tua! Cepat berikan uang nya!" Bentak satu laki-laki yang berbadan besar.

"Kau siapa meminta-minta uang kepada bibi?!" Tanya Deon.

"Hm.. sepertinya kau seorang bangsawan ya?" Satu laki-laki yang berbadan kecil berkata sambil menatap Deon lekat.

"Mau bangsawan, ataupun rakyat jelata pun. Kau tak perlu ikut campur!! Minggir!" Kata laki-laki yang berbadan besar.

"Kalau begitu, aku tak akan membiarkan kalian." Ujar Deon.

Dua laki-laki itu pun geram dengan sikap Deon. Laki-laki yang berbadan besar itu mendekati Deon dan mulai memukul, namun dapat Deon tangkis dengan pukulannya juga.

Perkelahian pun terjadi, dimana Deon melawan 2 perampok itu. Terlihat, bibi Nat, Vay dan Rala mencoba mencari pertolongan.

Namun, karena lokasi kedai bibi Nat cukup sempit. Maka sepi pengunjung pasar bagian kedai bibi Nat, mereka bingung harus mencari pertolongan kemana lagi.

Serangan demi serangan, Deon dapat menghindar dari serangan itu. Sesekali ia juga melawan, memukul titik lemah sang lawan. Namun, ia cukup kesulitan untuk menghadapi perampok berbadan besar.

Dan akhirnya, dua perampok itu kalah dari Deon. Mereka dengan cepat kabur, sambil memegangi luka yang disebabkan serangan Deon. Deon sendiri ia hanya terluka kecil di bagian lengan kiri, karena tadi untuk tumpuan saat dirinya terguling di tanah.

"Bibi, Vey dan Rala baik-baik saja?" Tanya Deon khawatir.

"Kami baik-baik saja, count. Anda sendiri sepertinya kelelahan, mari ke dalam kedai untuk beristirahat."

.

"Kak Deon hebat sekali tadi!!" Teriak Rala.

"Iya! Hebatt!!" Seru Vey.

Mata Vey dan Rala berbinar-binar melihat Deon bertarung. Seperti melihat aksi ksatria yang hebat, menurut mereka (Vey dan Rala).

"Ee.. haha sehebat itu kah..?" Deon tertawa canggung.

"Kak, kapan-kapan ajari kami cara bertarung ya!!" Vey.

"Iya. Rala juga pengen bisa bertarung!!" Rala.

My only siblings | Cruel DeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang