Disinilah Deon sekarang, bangunan kuno—menurutnya—yang terlihat seperti terbengkalai. Suara tapak kakinya serta beberapa vampir yang berada di depan dan di belakang terdengar jelas, menandakan bahwa bangunan ini sepi.
Mereka—Deon, Ratu Vampir, Dua pengawal vampir, Feppy dan Seogia—sampai didepan sebuah pintu besar.
Salah satu pengawal vampir maju untuk membukakan pintu itu, setelah nya ia menunduk hormat pada Sang Ratu yang masuk ke dalam ruangannya.
"Ada ruangan ini didalam bangunan kuno ini??!!"
Deon sangat terkejut saat ia memasuki ruangan itu, bagaimana tidak? Ruangan yang baru saja dibuka oleh pengawal vampir itu sangatlah megah.
Suasana disini seperti teduh. Lampu remang-remang menambah kesan aneh pada Deon, dan juga aura dari Sang Ratu yang kini sudah berada disebuah singgahsana hitam megah.
"Sebelumnya, kau sudah tahu siapa namaku manusia?" tanya Ratu, menatap Deon dari atas singgahsananya.
Deon menggelengkan kepalanya.
Ratu mengangkat satu kaki nya, dan menumpu kan di atas satu kaki yang lain—gaya duduk khas pemimpin.
Kabut hitam mulai muncul dari bawah kaki Sang Ratu, lama kelamaan kabut itu mulai meninggi hingga mencapai kepala Ratu.
Kilatan merah bercampur hitam itu seakan menusuk mata Deon yang kini tengah ditatapnya, "Veonnia Potreight, keturunan terakhir keluarga Potreight Agung sekaligus Ratu Vampir saat ini."
Gulp
Deon meneguk ludahnya kasar, ia merasa sangat diintimidasi oleh Ratu Veonnia meskipun Ratu Vampir itu hanya memperkenalkan diri.
Deon menundukkan kepalanya, "Saya Deon Hardt, anda pasti sudah tahu siapa saya jadi saya tidak akan mengatakannya."
"Deyon Hardt, sekarang katakanlah dengan jujur. Sedang apa kau di wilayahku?" ucap Ratu Veonnia serius.
"Sebelum saya menceritakannya, bisakah saya meminta tolong pada anda yang mulia?"
"Meminta tolong padaku?"
"Bisakah anda menyembunyikan saya di wilayah anda dari kaisar dan raja iblis?"
Ratu Veonnia tersentak, "Apa?!".
Deon melangkah perlahan, "Saya mohon, yang mulia. Setelah anda berjanji, saya akan bersumpah untuk menceritakan apa yang terjadi dan juga rencana saya."
Ratu Veonnia nampak berpikir, sepertinya mempertimbangkan tawaran Deon. Lagipun, sebenarnya ia cukup penasaran dengan hubungan Deon dan Raja Iblis.
"Baiklah aku menyetujuinya," Ratu Veonnia mengangguk kecil.
"Kalian," ia menunjuk dua pengawal vampir nya, "siapkan satu kamar di ruangan bawah tanah."
Setelah kedua pengawal itu pergi menjalankan tugas, Ratu Veonnia menyuruh Deon untuk menceritakan semuanya di ruangan pribadi Ratu. Tentunya hanya berdua, tanpa Feppy dan Seogia.
.
.
.
"Kau bisa mulai bercerita, Deyon."
"Ehm maaf, yang mulia. Nama saya Deon, bukan Deyon."
"Ah iya itu, cepat cerita saja."
Deon menghela nafas pendek, lalu mula menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dan rencana nya untuk kabur dari kaisar dan raja iblis.
Deon rasa, sepertinya Ratu Veonnia ini orangnya tidak mudah ditebak. Jelas-jelas tadi Ratu Vampir itu sangat serius saat meminta Deon bercerita. Namun saat ia selesai cerita, Ratu Veonnia nya malah terlihat cuek dan tak berminat mengetahui cerita Deon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My only siblings | Cruel Deon
Fanfiction'Hanya kegabutan author yang sedang menyukai sepasang kakak beradik, Cruel dan Deon. Deon tahu bahwa kakaknya, Cruel, sangat membencinya karena kejadian dimana dirinya membunuh kedua orangtuanya. Namun yang tidak diketahui Deon ialah yang sebenarnya...