#4. Tangan kanan

333 30 0
                                    

” My only siblings ”
Cruel & Deon.

Keesokan harinya lebih tepatnya waktu siang, Deon menuju markas prajurit lofty. Guna menanyakan hal-hal yang bersangkutan dengan penyusup itu, lalu berencana untuk menemui Duke.

Sesampainya di markas, ia disambut teriakan gembira dari para prajurit. Ada yang memeluk Deon, meneriaki Deon, bahkan menarik-narik Deon.

"Hey! Berhentilah!!"

Deon mencoba melepaskan diri dari gangguan para prajurit.

"Maaf, kapten. Hehe, apa kapten ingin bersantai sambil meminum kopi bersama kami?" Tanya salah satu prajurit lofty.

"Aku ke sini untuk menanyai kalian, tentang penyusup itu. Sepertinya, aku mencurigai sesuatu dari penyusup itu." Jawab Deon to the point.

"Ah, penyusup. Iya, kami juga mencurigai sesuatu, kapten. Ayo ikut kami ke ruangan dalam, kapten." Ajak salah satu prajurit lain.

Mereka pun berkumpul di ruangan, Deon juga ikut serta. Di meja, terdapat beberapa lembaran foto juga kertas laporan.

"Kapten, anda tahu tanda ini kan?" Ucap salah satu prajurit, menunjukkan sebuah foto tanda ke Deon.

"Ya, itu adalah tanda keanggotaan prajurit Revolusi." Deon.

"Apakah anda juga mencurigai mereka, seperti kami?" Tanya seorang prajurit lofty.

Deon mengangguk, lalu mengambil satu lembar foto.

"Aku pernah melihat orang-orang difoto ini, mereka adalah anggota prajurit Revolusi." Deon menyimpulkan.

"Jadi, pasti mereka lah yang memata-matai kita. Prajurit Revolusi, pasukan prajurit dari Duke Illuster." Sambung Deon.

"Err.. maaf, kapten. Mengapa Duke perlu menyuruh prajurit nya untuk memata-matai kita?" Tanya salah satu prajurit.

"Aku juga tidak tau, setelah ini aku berencana untuk menanyakan apakah ini benar-benar perbuatan prajurit Revolusi ke Duke. Apa kalian keberatan?" Deon memastikan agar langkahnya dapat diterima semua prajuritnya.

"Kami setuju, kapten!" Jawab semua prajurit lofty serempak.

~

Sesuai rencana Deon, sekarang ia sedang menuju ke kediaman Duke Illuster. Sesampainya disana, ia harus meminta izin dahulu untuk bertemu Duke. Salah satu pelayan disana memberitahu Duke bahwa Deon ingin menemuinya.

Deon dibawa ke ruang tamu, di sana sudah ada Duke yang sedang menunggu seseorang. Duka tersenyum melihat Deon berkunjung, senyuman yang sama saat Duke bertemu Kaisar kemarin.

"Maaf, saya telah mengganggu waktu anda, Duke." Deon sedikit membungkukkan badannya.

"Tak apa-apa, kok. Silahkan duduk, Deon.^^"  pinta Duke.

Deon pun duduk di kursi panjang, sendiri. Karena Duke duduk di kursi tunggal atau utama.

"Hal apa yang ingin kau bicarakan, Deon? Sampai datang kemari, pula." Duke bertanya.

"Ah itu, saya hanya akan bertanya pada anda, Duke." Deon.

"Apa itu?" Duke.

My only siblings | Cruel DeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang