Dua hari berlalu, di kerajaan Iblis suasananya tidak jauh berbeda dengan suasana kekaisaran Dessere.
Karena mereka—para iblis-sudah mengetahui hilangnya Deon. Beberapa iblis yang tidak sengaja dengar percakapan manusia yang entah dimana itu, membeberkan ke seluruh rakyat Iblis.
Hingga berita itu masuk ke telingan Sang Raja Iblis. Sama seperti Kaisar, Raja Iblis juga menyerahkan beberapa prajurit iblis untuk mencari keberadaan Deon.
Sesuai dugaan Deon, kedua pemimpin itu merasa terkhianati. Hilangnya Deon menjadi kesimpulan, bahwa Deon tidak memilih di antara mereka berdua untuk dijadikan 'Satu-satu nya'.
.
"Perang akan dimulai sebentar lagi, apa yang harus kita lakukan yang mulia?" Tanya Devilania-komandan pasukan 2 dikerajaan Iblis-bertanya dengan ekspresi kesal.
Kini Raja iblis bersama para komandan pasukan tengah rapat, membicarakan tentang perang yang akan segera mulai. Sebenarnya ini juga mrmbahas tentang komandan pasukan 0 mereka yang tiba-tiba dikata kan menghilang.
"Benar, kita tidak bisa hanya mengharapkan strategi kita, yang mulia. Kita butuh sesuatu yang membuat kita lebih memancar dari manusia!" Asild-komandan pasukan 3-mencoba menahan amarahnya.
Semua komandan pasukan juga sudah mengetahui soal hilabgnya Deon. Sama seperti Raja mereka, mereka merasa terkhianati. Rasa kecewa mulai menghantui mereka yang sudah sangat memercayai komandan pasukan 0 itu.
"Tenangkan dirimu, Asild. Kita jangan gegabah, yang mulia pasti tahu jalan keluar dari masalah ini kan?" Edellia-komandan pasukan 4-mencoba menenangkan teman di sebelahnya ini.
Raja Iblis memijit pelipisnya, jujur saja ia juga pusing dengan keadaan rumit seperti ini. 'Rumit'? tentunya terdengar mustahil bukan jika yang mengatakannya ialah seorang Raja Iblis?
Namun, memang benar. Karena Raja Iblis belum berhasil menemukan sinyal lokasi Deon dari tanda di tubuh Deon. Dikarenakan lokasi Deon yang cukup jauh dari jangkauan sihirnya.
"Tuan Demon..." Ririnel bergumam, ia juga merasa kecewa pada Deon yabg selama ini ia percayai.
Tetapi bagaimana pun, Ririnel tetap mengagumi Deon. Baginya, 'Tuan Demon' adalah seseorang yang hebat dimatanya.
"Ririnel, kita tidak bisa berharap pada seorang pengkhianat itu lagi." Ucap Jaykar-komandan pasukan 1-dengan aura kekesalannya yang masih terlihat walaupun ia duduk tenang.
"Yang mulia, apa anda benar-benar tidak dapat menemukan tuan Demon?" Velitan, komandan pasuka 6 berseru.
Edellia yang berada di tengah-tengah Asild dan Velitan tentunya pusing, ia harus mencoba menenangkan kedua teman komandan nya.
Brak!
"Bisakah kalian diam?" Raja Iblis menghela nafas kasar.
Semua komandan pasukan langsung bungkam, mereka sangat tahu bahwa sekarang ini Raja mereka sedang menahan amarahnya.
"Kita lanjutkan rapat nanti, sekarang kalian hanya perlu memperkuat pasukan agar siap ke perang nanti."
Semua komandan pasukan mengangguk, lalu satu per satu keluar dari ruangan.
"Hah~.." Raja Iblis menyenderkan punggungnya pada kursi sambil menutup matanya.
"Ada apa, Ed?" Seakan sudah merasakan hawa seseorang datang, Raja Ibpis bertanya pada Ed yang kini sudah berada di ambang pintu.
Terlihat, ekspresinya sangat gelisah dan cemas. Raja Iblis sudah menduga, mana mungkin perwira yang setia pada komandan nya bisa benci dengan mudah pada komandannya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
My only siblings | Cruel Deon
Fanfiction'Hanya kegabutan author yang sedang menyukai sepasang kakak beradik, Cruel dan Deon. Deon tahu bahwa kakaknya, Cruel, sangat membencinya karena kejadian dimana dirinya membunuh kedua orangtuanya. Namun yang tidak diketahui Deon ialah yang sebenarnya...