Yeorin.
Kencan. Di rumah Han Jimin.
Apa yang kupikirkan?
Aku gila untuk pergi. Tapi aku akan gila jika tidak pergi.
Tetap saja, itu membutuhkan keberanian. Dan beberapa persiapan.
Terutama karena aku belum membongkar barangku. Jadi ketika aku tiba-tiba perlu menemukan pakaian yang bagus — yang secara teori, jika aku memilih dengan benar, dapat membantu ku menghadapi tantangan — aku tidak dapat menemukannya.
Maksudku, setelah beberapa saat, aku mulai membuang kotak-kotak itu ke lantai dan mengais-ngaisnya.
Aku punya pakaian kencan di suatu tempat di sana.
Aku punya banyak waktu untuk diriku sendiri, tapi seiring kotak demi kotak muncul celana olahraga yang kusut, aku mulai merasa tegang.
Saat itulah aku mendengar ketukan di pintuku.
Aku melihat melalui lubang intip.
Di sana, ada Seonjoo.
"Aku tidak di rumah," seruku dari balik pintu.
“Kau jelas sekali ada di rumah.”
“Tapi aku sedang sibuk.”
“Bolehkah aku minta waktu enam puluh detik? Aku perlu mengatakan sesuatu.”
Aku membuka pintunya.
“Enam puluh detik,” kataku.
Dia mengulurkan kantong belanjaan, dan ketika aku melihatnya, dia berkata, “Itu adalah sepatu yang kau pinjamkan kepada ku. Dan loyang berbentuk hati yang kupinjam. Dan beberapa buku.”
“Simpan semuanya,” kataku. “Aku tidak menginginkannya.”
"Aku tidak akan menyimpannya,” katanya.
"Bagus. Kalau begitu, sumbangkan.”
“Kau menyukai sepatu ini!”
"Tidak lagi."
Seonjoo telah mengulurkan kantong itu padaku, tapi saat itu juga, dia menariknya kembali.
“Baiklah kalau begitu,” katanya.
“Apa yang perlu kau katakan?” aku bertanya, seperti Mari kita selesaikan ini.
“Lebih seperti 'bertanya', sungguh.”
"Bagus. Bertanya."
“Apakah ada yang bisa ku lakukan untuk mu?”
Aku mengerutkan kening. “Itulah sebabnya kau datang ke sini?”
"Aku hanya… ingin melakukan sesuatu untukmu. Apa pun."
“Apa yang bisa kau lakukan untukku?”
“Itulah yang aku tanyakan.”
“Apakah kau mencoba menebus kesalahanmu?”
"Kita tidak perlu memberi label pada itu.”
Tentu saja jawaban ku adalah tidak.
Tidak, tidak ada yang bisa dia lakukan untukku.
Tidak, aku tidak akan membiarkan dia membuat dirinya merasa lebih baik dengan bermurah hati membantuku.
Tidak.
Tidak.
Tetapi.
Sesuatu tentang ketenangan suaranya menarik perhatianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard
RomanceKim Yeorin lebih terlihat seperti guru taman kanak-kanak daripada seseorang yang bisa membunuhmu dengan pembuka botol anggur. Atau pulpen. Atau serbet makan malam. Namun kenyataannya, dia adalah Agen Perlindungan Eksekutif (alias Bodyguard), dan di...