20

71 18 40
                                    

Yeorin.

Kami baru saja mulai berpikir bahwa kami bisa menghindari ketahuan di rumah sakit ketika foto Jimin muncul di situs gosip.

Lalu sepuluh menit kemudian? 

Itu ada dimana-mana.

Benar saja, itu diambil di ruang tunggu UGD. Dan meskipun dari kejauhan, dan itu lebih terlihat di sisi wajahnya daripada di depannya, namun itu terlihat sangat mirip dengannya.

Tapi internet tidak yakin. 

Artikel mulai bermunculan seperti, “Apa yang Dilakukan Han Jimin yang Terkenal di Dunia di Daegok?” dan “Jimin-ssi Terlihat di Daegok” atau “Superstar Penyendiri Membawa Ketidakjelasan ke Tingkat Baru.”

Detektif internet yang antusias menemukan foto Jimin yang diambil pada sudut yang sama dan mempostingnya berdampingan, menguraikan setiap detail dengan presisi. 

Apakah ini bentuk daun telinga Han Jimin yang sebenarnya?

Apakah titik di lehernya itu bayangan atau bintik? 

Apakah ini kaos yang sama yang dia kenakan dalam foto paparazzi dua malam tahun baru lalu?

Sebenarnya itu adalah pekerjaan yang mengesankan. Seokjin harus merekrut beberapa dari orang-orang itu.

Pada akhirnya, internet secara luas setuju: Ya, Han Jimin telah terlihat di sebuah rumah sakit kecil secara acak di sebuah kota kecil di Daegok. Pertanyaan yang tampaknya tidak dapat dijawab oleh siapa pun adalah alasannya.

Bisa dikatakan: Jimin yang terekspos akhirnya membawa kita ke tingkat ancaman oranye.

Mungkin oranye muda — lebih mirip serbat — tapi tetap oranye.

Tim harus mengevaluasi lebih banyak obrolan di internet dan melacak ledakan baru penggemar yang tampaknya dapat menimbulkan masalah. Aku mulai mengenakan legging dan sepatu kets setiap hari untuk lari sore saat keluar dari properti untuk mengetahui informasi terbaru tentang pengawasan di kantor pusat.

Itu memang berada di ujung jalan, tapi mungkin saja itu adalah dunia lain.

Aku tidak suka pergi.

Dan aku semakin tidak menyukainya pada hari ku menemukan Seokjin di sana, di tengah kata-kata kasar.

Soobin juga ada di sana, begitu pula Seonjoo dan Jaehyun.

“Aku tidak peduli apa perasaanmu. Perasaan tidak punya tempat di ruangan ini!” Seokjin berteriak. 

Dia membenturkan tangannya ke meja karena kata-kata itu.

"Apa yang sedang terjadi?" tanyaku sambil menutup pintu di belakangku.

Seokjin, tampak kesal, menunjuk ke arahku. “Ini salahmu juga.”

"Salahku!" Kata ku. "Aku baru saja sampai."

“Dua puluh lima tahun aku menjalaninya tanpa ada agen ku yang meniduri satu sama lain. Dua puluh lima tahun! Lalu kau dan Romeo-mu di sini melanggar peraturan itu, dan sekarang peraturan itu dilanggar semua orang.”

Aku memandang ke arah Jaehyun yang sedang menatap ke lantai. Lalu, Seonjoo, yang menatap lurus ke depan, matanya merah dan wajahnya sembab.

"Apa yang telah terjadi?" Tanya ku.

“Tahukah kau keduanya tidur bersama?” Seokjin menuntut.

Aku melebarkan lubang hidungku. "Ya."

"Sekarang dia mencampakkannya," Seokjin mengumumkan, seolah itu salahku. “Dan dia tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya — orang lain juga tidak bisa menyelesaikannya — karena dia tidak bisa berhenti menangis.”

The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang