17

22.5K 1.6K 87
                                    

Annyeong all (~ ̄³ ̄)~
Jangan lupa vote, coment, and follow yapp

Happy reading ! !


Vietha membeku.

Clove menegakkan tubuhnya kembali.

"Berdiri lo, apa mau sujud syukur dulu sama gue?" Clove berkata sinis. Sekarang Vietha adalah musuhnya. Nyebelin banget.

Sontak saja Vietha berdiri di bantu oleh Bu Darla.
"Lain kali jangan gitu ya. Sekarang balik ke tempat kamu" Ucap Bu Darla. Vietha mengangguk.

Dia berjalan agak terpincang. Drama bangettttt. Clove rasanya ingin menyeleding. Tapi gak boleh, dosa.

Melewati meja Leonard dan Deviles, Vietha terjatuh. Walah walah ari ie jelema gelo.

"Kenapa lagi lo? sekarang mau nyalahin siapa?" Ujar clove muak. Jatoh mulu perasaan, jatoh ke neraka mampus lo!

"Gak kok, cuma kaki aku sakit" Vietha berkata pelan, matanya sesekali melirik kearah Leonard. Ada batu dibalik udang ternyata.

"Terus?"

"Susah jalan" cicitnya

"Terus?"

"Kayanya gak bisa jalan"

"Aminnn" clove mengaminkan

"Heh" Aurora mengeplak lengan Clove. Sedangkan sang empu hanya cengengesan.

"Terus?" Lanjut clove

"Kaya tukang parkir lo!" Kata Aurora jengah. Gak ada yang bener nih sekelas. untung hamba waras.

"Kamu beneran gak bisa jalan?" Tanya Bu Darla

Sebelum Vietha menjawab, seseorang lebih dulu menyela.

"Ada apa ini?"

"Gini bu ajeng, kaki Vietha seperti nya keseleo jadinya susah buat jalan" jelas Bu darla

"Yaampun kok bisa?" Tanya bu ajeng heran.

"It—itu" melihat Vietha melirik takut takut kearah clove, bu ajeng menyimpulkan.

"Clove! Kamu bisa gak jangan buat masalah!" Kata bu ajeng nyolot.

BANGSAT!! RASANYA CLOVE INGIN MENCEKIK ORANG ORANG!! DIA LAGI PMS LOH INI??? TADI SAJA DIA SUDAH LUMAYAN SABAR MENGHADAPI SIBANGSAT VIETHA SEKARANG ADA LAGI JELMAAN DUGONG!!

Mencoba sabar, clove berkata "kenapa nyalahin saya bu? Saya merasa gak buat dia keseleo!"

"Ta—tapi"

Sebelum Vietha berucap, Aurora menyela "Cosplay azis gagap lo? Ngomong dulu yang bener baru fitnah orang!"

"Aurora!" Bentak bu ajeng.

"Naon?" Jawab Aurora kelewat berani.

"Yang sopan sama guru!"

"Guru apa? Ibu kan bisanya cuma jadi perebut suami orang." Aurora menjawab santai.

"AURORA!!"

Melihat bu ajeng akan menampar Aurora, secepat kilat clove menahan tangan bu ajeng yang sedikit lagi mengenai pipi sahabatnya.

"Kelakuan guru macam apa ini? emang ada guru yang nampar muridnya sendiri?" Clove berkata dengan nada rendah.

"Dia tidak sopan!" Bentaknya sambil menunjuk kearah Aurora

"Loh? Bukannya kenyataan ya?" Tanya clove mengernyitkan dahi, pura pura bingung.

"Ibu kan rebut papa Aurora? Ngapain marah?" Lanjut nya sinis.

The Novel's Antagonist TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang