Annyeong all (~ ̄³ ̄)~
Jangan lupa vote, coment and follow yappHappy reading ! !
Clove menghampiri clova yang berada diparkiran
"Bilangin ke mommy kalo gue pulang telat""Kenapa?"
"Dipaksa ikut olimpiade sama bu Juleha. Sekarang disuruh kumpul buat nentuin jadwal belajar." Clove menjawab lesu dengan bibir mengerucut, clova terkekeh gemas. Sepertinya bukan clova saja yang gemas. Siswa siswi yang ada diparkiran pun ikutan gemas melihat wajah lucu clove. Susah emang kalo punya muka imeuttt, uwuuw.
Sebenarnya clova ingin menemani adiknya. Tapi dirinya juga ada tugas kelompok jadi ya hanya bisa menyemangati,
"Pinter banget sih, semangat ya. Gue duluan, muach" clova berlalu pergi tidak lupa melayangkan kiss jauhnya kearah clove.
Melihat mobil kakaknya sudah meninggalkan area sekolah. Clove dengan kemagerannya berjalan kembali menuju ruang kelasnya, yang dijadikan tempat rapat hari ini. Dia masuk ke dalam kelas menghiraukan beberapa pasang mata yang menatap dalam kearahnya. Terserah deh. Hari ini clove badmood!
Duduk dikursi, clove memainkan handphonenya mencoba mencari hiburan.
Na amparan rasa
Ngagedur rasa ka cinta
Nu moal rek cacat
Nepi ka akhir dunya
Na sagara cinta
Mengkeut pageuh dua rasa
Didinya urang nyanding
Duaan salamina
Beurang na lamunan
Mun peuting dina impian
Teu wueleh ngagoda
Ngahias amparan rasa
Nyanding dina dada
Mung aya hiji salira
Keur salamina.."Jadi pengen nikah.." gumam clove melihat video sepasang pengantin yang sedang melangsungkan pernikahan.
"Ayo!" Seperti jalangkung. George tiba-tiba sudah berada disampingnya, duduk ditempat Aurora.
"Hah?" Clove bingung 'ayo' ngapain?
"Ayo! Katanya mau nikah?" Ajak George tersenyum. Clove yang melihat nya mendengus.
"Males kalo calonnya lo"
"Terus? Mereka?" George menunjuk teman-temannya, siapa lagi kalo bukan empat penguasa itu.
"Bukanlah" dengan cepat clove mengelak, bisa-bisa dia dijadikan sate jika menikahi salah satu dari mereka.
"Hm?" Suara George berubah menjadi datar. Disusul suara decitan kursi yang membuat clove berdebar gugup. Melihat kebelakang, clove merinding saat melihat Leonard, Deviles, Daniel dan Albrata berdiri dari duduknya, berjalan kearah clove. Mengelilingi nya.
Posisi George disamping kiri clove. Leonard disamping kanan. Daniel,Deviles didepan dan Albrata dibelakang. Mereka mengurung clove yang berada ditengah-tengah.
"Siapa yang akan jadi pasangan lo?" Ucap Deviles, kepalanya mendekat, meneliti wajah tegang clove.
"Ad—adalah... orang!" Hiks clove takut. Dia baru sadar jika hanya ada dia sendiri diantara monster ini.
Bukannya Vietha juga ikut olimpiade? Mana dia! Walaupun menyebalkan. Clove butuh Vietha untuk mengandangi monster-monster disekelilingnya. Didalam novel kan kelima penguasa ini sangat patuh kepada Vietha.
Alurnya memang kacau, tapi clove berharap jika pemeran utama masih dalam posisinya. Masih dalam alur yang seharusnya.
"Hai semua!" Sapa ceria seorang gadis yang ternyata itu adalah Vietha.
Vietha terdiam. Memandang kaku, tangannya terkepal. Saat melihat clove dikurung oleh para pemuda yang seharusnya menjadi miliknya. Tak bisa dibiarkan!
"Clove ngapain kamu disitu? Kamu ngegoda mereka juga ya? Gak baik loh. Kemaren kan kamu ngegoda Denzel." Vietha menasehati lembut. Selembut tepung terigu, bedanya tepung terigu berguna sedangkan nasihat Vietha sama sekali tidak berguna, isinya fitnah terus sih.
Mood clove semakin anjlok. Vietha anak anjing!
Baik. Akan clove ikuti permainan gadis tak punya otak didepannya.
"Kenapa lo yang ribet? Lagian juga tanpa gue goda pun mereka udah tergoda sama gue. Iyakan sayang-sayangku?" Clove mengedipkan matanya meminta kerja sama kepada para monster disekelilingnya.
Author : tadi aja mau kabur, sekarang minta kerja sama, cih
Clove : bilang aja iri!
Tanpa clove minta pun, dengan senang hati mereka lakukan.
"Iya sayang" George menjawab manis sambil memandang nya intens. Leonard mengecup telinga membuat clove merinding, jangan lupakan pinggangnya yang diusap pelan. Albrata mengecup puncuk rambutnya. Daniel menggenggam tangannya erat sambil sesekali mengecup nya. Deviles mengelus sebelah pipinya.
WAT DE PAK SELAMATKAN CLOVE!!
°°°
"Mana adik kamu?" Tanya Teresa saat anak pertamanya keluar dari mobil. Kebetulan Teresa sedang menyiram tanamannya dihalaman depan.
"Pulang telat katanya. Rapat buat olimpiade" clova menjawab setelah menyalimi tangan Teresa. Kemudian memakan cemilan yang ada di meja teras.
"Loh lovi ikut olimpiade? Tumben" setau Teresa, clove itu paling anti dengan hal-hal ribet, apalagi yang menguras otak contohnya mengikuti olimpiade, jadi bingung saja saat tau clove mengikuti olimpiade. Namun tak ayal dia merasa bangga.
"Katanya dipaksa mom. Gak tau diancam apa sampe dia nurut kaya gitu" clova juga heran, clove itu anak yang keras kepala. Jadi melihat nya menurut begini, clova jadi agak kaget.
"Ck, ada-ada aja"
"Aku ke atas dulu ya mom. Terus nanti aku mau izin kerkom dirumah Serline" ucap clova meminta izin kepada sang ibunda.
"Iya, tapi makan dulu baru kerumah Serline ya?" Teresa menjawab penuh kasih sayang.
"Iya mom, siap!"
______________________________________________
HAIIIIIIII💋💋

KAMU SEDANG MEMBACA
The Novel's Antagonist Twin
ФэнтезиBagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah terobsessi dengan nya. °°° " Lo milik gue." " Bacot " " Hm? Mau hukuman sayang? " °°° " Makin lo beronta...