chapter 6 : Inarizushi

96 9 0
                                    

Happy reading ^^

Hari hari berlalu. Izuna secara terang-terangan mendekati Kiyomi. Izuna lihai memainkan peran, dia sering berlatih jutsu dengan Kiyomi juga tak jarang berduel dengan Kiyomi.

Bukannya merasa Izuna mendekatinya karena suka, Kiyomi malah merasa punya kembaran kalau bersama dengan Izuna. Setiap pulang perang Izuna akan menceritakan bagaimana lemahnya lawan yang ia hadapi. Dan Izuna akui Madara sendiri sering curi² pandang kalau ada Kiyomi.

Hari ini Izuna punya ide, dia tahu Kiyomi sering membuatkan makanan yang lezat untuk Kenji. Maka, tanpa ragu ia meminta Kiyomi untuk memasakkan inarizushi yang merupakan makanan kesukaannya dan Madara. Itulah ide cemerlangnya dia mau mendengar Madara memuji masakan Kiyomi untuk membuktikan bahwa nii-sannya itu juga sedang menaruh hati.

"Kiyomi bisa masakkan inarizushi untukku? Aku sering melihat Kenji begitu lahap kalau sedang makan bento darimu" pinta Izuna
"Kau ini baru tahu ya nii-sanku kalau makan apapun memang lahap. Baiklah kau tunggu saja nanti sore akan aku antarkan"  Kiyomi menyanggupi permintaan pria itu, toh hanya memasak inarizushi kan? Itu bukan hal sulit.
Izuna tersenyum licik
'Kau akan mengakuinya nii-san'

"Eh kau ini kenapa izuna?"
Kiyomi tidak sengaja melihat ekspresi horror Izuna.
"E-eh bukan apa-apa, jaa ne Kiyomi"
Elak Izuna lalu pergi meninggalkan Kiyomi. Kiyomi hanya menatap punggung Izuna yang kian menjauh
'Dia akhir akhir ini bertingkah aneh'

...

Madara hendak memasuki rumahnya, menyadari Kiyomi tengah berdiri di depan rumahnya membuatnya urung untuk masuk.
"Kau mencari Izuna?" Tanya madara to the point.
Kiyomi membungkuk hormat, kemudian mengangguk sebagai jawaban.
"Dia masih bersama Kenji membahas strategi perang nanti. Apa ada yang mau kau sampaikan?"
Kiyomi menyodorkan kotak makanan pada Madara
"Tadi Izuna minta dimasakkan Inarizushi kesukaannya, ini aku mau memberikannya. Maaf mengganggu waktu anda Madara-sama"
Madara menggeleng pelan sambil menerima kodak makanan
"Tidak, malah adikku yang merepotkanmu. Lain kali, kau tidak perlu menerima peemintaannya"
Kiyomi hanya balas tersenyum. Senyuman yang memacu jantung Madara untuk berdetak lebih kencang
'Sial ada apa denganku?'
Ucapnya dalam hati.

"Sumimasen Madara-sama, kalau begitu aku pergi dulu" pamit Kiyomi
Madara mengangguk, dalam hati ingin sekali bilang
'Jaa ne Kiyomi'

Izuna baru saja pulang dan menyelasaikan kegiatan mandinya. Matanya menangkap kotak makanan yang terhidang di atas meja makan
"Itu dari Kiyomi, katanya kau yang minta" Madara seperti tahu apa yang sedang dipikiran Izuna
"Ya memang aku yang minta" aku Izuna sambil menatap inarizushi, tidak sabar untuk segera menyantapnya.

"Ittadakimasu" ucap keduanya serempak
Izuna jangan ditanya, yang pertama kali diambilnya sudah pasti inarizushi. Madara mulai menyantap makanannya, Izuna pun sama halnya.

"Woaah ini enak sekali nii-san kau akan menyesal kalau tidak mencobanya!!!" Seru Izuna sambil mengunyah inarizushinya dengan lahap
"Kau jangan terlalu bersemangat, makanlah dengan tenang"
"Ayo cobalah nii-san ini makanam kesukaanmu juga kan"
Madara tampak berpikir
"Hah kau ini terlalu lama berpikir nii-san, apa susahnya tinggal masukkan saja ke dalam mulutmu?"  Desak izuna
Madara kemudian memasukkan inarizushi itu kedalam mulutnya, mulai mengunyahnya dan,

"Oishii" ucapnya sambil mengunyah inarizushi dan mengambil yang kedua. Madara sempurna jatuh cinta dengan inarizushi buatan Kiyomi
Izuna tertawa melihat ekspresi kakaknya yang sangat menikmati makanan itu
"Sudah kubilangkan kau akan menyesal kalau tidak memakannya"
"Aku sangat menyukai ini Izuna!"
Ujar madara bersemangat
"Suka makanannya aja apa yang membuatnya juga? " goda Izuna

"UKKH"
Madara tersedak, memukul dadanya
"Eh ada apa nii-san? Makanya pelan-pelan, aku tahu masakan calon istriku memang seenak ini"
"BUFFFTTT"
sekarang isi mulut Madara malah tidak sengaja tersembur mengenai wajah Izuna
"NII-SAN APA APAAN?!!! KAU!!!"
Izuna mberteriak histeris. Tangannya mengepal siap melayangkan tinjuan,  dan mata mangekyo yang seketika aktif melempar tatapan membunuh

"O-oi gomen, Izuna!

.

.

.

Komen aja ges gapapa

Uchiha PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang