chapter 31 : Lari

39 4 0
                                    

Happy reading ^^

.

.

.

Oi Tobirama kau mau makan ramen tidak?" Hashirama bertanya, sedikit berseru. Lihatlah kasihan sekali si senju putih itu, sejak tadi sudah risih dengan kelakuan kunoichi genit yang bergelayut manja di lengannya.
Masalahnya bukan cuman satu,
tapi tiga!

Tobirama balas mengangguk, mengusap wajah gusar. Bagaimanalah.
Dia tidak bisa asal mengusir kunoichi ini, mereka punya posisi penting di Iwagakure. Wajah Tobirama sudah memerah sejak tadi, blushing menahan diri. Di Konoha mana ada yang berani menggodanya se brutal ini.

Apa boleh buat.

Pernah suatu kali Tobirama ikut menemani Hashirama berjudi, siapa pula yang tidak mengenal duo senju penguasa Konoha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernah suatu kali Tobirama ikut menemani Hashirama berjudi, siapa pula yang tidak mengenal duo senju penguasa Konoha. Yang satu Hokage yang satunya lagi adiknya sekaligus penasihat mencakup asisten Hokage.
Maka para wanita yang dulunya sempat patah hati karena Tobirama sudah menikah, mengambil kesempatan ke dua. Berlomba-lomba menjadi permaisuri.
Sayangnya Tobirama tidak menanggapi, malah berkata dingin dan datar.

Salah satu dari petinggi Iwagakure ikut menemani makan malam di kedai ramen. Pintu dibuka. Mereka yang mengenali wajah petinggi dan Hashirama segera membungkuk hormat, memberi jalan. Para pelayan dengan semangat menyiapkan hidangan paling spesial. Kedatangan pelanggan penting.

Mereka memilih tempat paling unjung. Tidak mau jadi bahan perhatian.
Hashirama dan petinggi mulai bercengkrama membahas ini dan itu.
Cepat sekali ramen dihidangkan, padahal baru duduk 2 menit.

Tobirama? Jangan ditanya lagi wajahnya sudah kusut. Tiga Kunoihi tersebut ikut makan, bahkan hendak berebut menjadi yang pertama menyulangi Tobirama.
Sungguh malang nasibnya.

"Tobirama-kun tolong buka mulutmu"
"Aku saja yang menyulangimu" yang satu memotong ucapan temannya, membuat si kunoichi memelotot
"Tidak, aku saja!"
"Aku!"
"Aku"

Di tengah acara rebutan, Tobirama memilih untuk diam. Menatap lurus.
Baiklah setidaknya dia masih bisa
Bernapas

'Deg'

Atensi Tobirama seketika terpusat pada wajah yang amat ia kenali.
Wajah wanita yang sedang mengikat anggun surai hitamnya.
Demi memastikan apakah benar itu memang Kiyomi, Tobirama mematung. Matanya tidak berkedip sedetik pun.

Lihatlah, lihat surai hjtamnya, kulit putihnya, jangan lupa hidung mancung, juga mata itu, emerald hijau yang amat ia rindukan.

Kiyomi meraih sumpit, memisahkan rekatan.
'Ctak'
Persis ketika sumlitnya telah terpisah,
Kiyomi balas mentap lurus. Merasa risih diperhatikan.

Kiyomi dan Tobirama saling tatap.

10 detik yang menghanyutkan. Mencoba untuk mencerna kenyataan.

Kiyomi tersadar. Buru-buru meninggalkan ramen yang belum ia sentuh sama sekali, bergegas memeberi uang bayaran ke kasir. Dia tidak akan menoleh ke belakang. Tidak akan pernah.

Tobirama berseru tertahan, bergegas mengejar Kiyomi. Sementara para kunoichi tidak semlat menahan kepergiannya. Hashirama ikut menatap bingung.

  Kiyomi berlari menerobks keramaian. Tidak tahu arah kemana, yang pasti 'menjauh'. Deru napasnya memburu. Liquid bening perlahan menetes.
Kenapa? Kenapa dirinya harus membuka serpihan masa lalu malam ini

'Bugh'

Kiyomi mengaduh pelan. Merasa menabrak dada bidang seseorang.
"Su-sumimasen"
Ucapnya buru-buru, tanpa menoleh, hendak berlari lagi.

'Greb'

Tangan Kiyomi tercegat, membuatnya mendongak demi melihat siapa yang telah ia tabrak dan menahannya.

"Kiyomi?"
"Madara?"
Keduanya serempak berucap, saling memastikan.
" ada apa denganmu?"
Madara bertanya bingung.
Kiyomi menggigit bibir, wajahnya pias.
" Tobirama... Tobirama disini"

Seketika, raut wajah Madara berubah.
Dingin.

"Bagaimana, bagaimana kalau dia menemukanku Madara?"
Kiyomi bertanya cemas, suaranya tercekat.
Madara menggeleng.
"Tidak akan. Dia tidak akan pernah bisa menemukanmu"

Tobirama berhasil mengejar Kiyomi, sebelumnya bertanya pada orang-orang
kemana arah Kiyomi lari.
Namun langkahnya terhenti.
Radius 5 meter dengan cakra yang amat kuat dan wajah yang juga sangat dikenali, dan dibenci. Tobirama mengepal kuat rahangnya mengeras.

Madara melirik ke belakang. Melempar tatapan membunuh dengan sahringgannya pada Tobirama.
Lantas bershunshin membawa Kiyomi pergi.

.

.

.

Uchiha PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang