chapter 23 : Pergi

90 8 1
                                    

Happy reading ^^

Setelah kekacauan kemarin Madara kemudian mengajak anggota klan uchiha untuk melawan pemerintahan Hashirama. Namun tidak ada anggota uchiha yang mau membantunya.

Madara memutuskan untuk pergi meninggalkan Konoha, tapi sebelum itu Madara akan berbicara dengan Hashirama sebagai seorang sekutu untuk yang terakhir kalinya

.

Malam ini Madara memanggil Hashirama, guna menunjukkan pada rivalnya itu sebuah benda pusaka milik uchiha, sekaligus sebagai sebuah perpisahan.

Bertemankan pencahayaan obor yang minim, Madara memulai pembicaraan.

"Batu tulis ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Batu ini belum pernah diperlihatkan kepada orang luar, untuk membaca tulisan di batu ini dibutuhkan kemampuan khusus.
Inilah yang bisa kubaca sejauh ini...
'satu dewa yang mencari kestabilan memisahkan cahaya dan bayangan. Dan dua hal yang bertentangan inilah yang menjadikan dunia seperti sekarang ini'
Inilah kebenaran yang sebenarnya. Itu artinya, akan ada keadaan dimana kebahagiaan bisa diraih ketika dua pihak yang berlawana bekerja sama"

Hashirama menyimak perkataan Madara.

"Tapi..."
Madara melirik batu pusaka sejenak.
"Makna kata-kata itu juga bisa diartikan hal-hal lain."

"Hashirama... apa menurutmu aku tidak tahu apa yang sedang terjadi?"
Hashirama sedikit terkejut mendengar arah pembicaraan Madara
"Serahkan Tobirama padaku, aku tidak bisa melakukan ini tanpamu"
Keringat mulai tampak di wajah Hashirama
"Bantu aku sebagai tangan kanan hokage dan sebagai saudara!"
Pintanya.

Hashirama berusaha meyakinkan Madara bahwa semua yang ia lakukan tidaklah sia-sia
"Rakyat pelan-pelan akan mengakui apa yang sudah kau berikan untuk desa!

Madara hanya menunduk mendengarkan Hashirama.

"Dan setelah itu, aku akan menunjukmu sebagai hokage kedua"
"Setelah kau, aku rasa Tobirama yang akan menjadi hokage" ujar Madara kemudian mengangkat kepalanya, menatap lurus Hashirama.

"Saat dia berkuasa, Uchiha mungkin akan dilenyapkan"
Pandangan Madara beralih pada batu pusaka
"Mengetahui hal ini, aku membujuk para Uchiha meninggalkan desa, tapi beberapa dari mereka tidak mau mengikutiku"
Ucapnya kemudian kembali menatap Hashirama.

"Madara..."

"Aku tidak bisa melindungi adikku... "
"Dan sepertinya aku tidak bisa menepati janjiku padanya. Di saat aku ingin melindungi klanku, aku malah tidak dipercaya oleh mereka" ujarnya seraya menatap lambang klan Uchiha.

Hashirama menyergah, tidak setuju atas perkataan Madara barusan
"Itu tidak benar! Semua orang—"
"Mungkin saat itu, seharusnya aku menyuruhmu untuk membunuh adikmu sendiri"
Sela Madara sambil menatap lurus Hashirama
"Kau menganggapku sebagai saudaramu. Tapi diantara kami siapa yang akan kau bunuh demi kebaikan desa?" Lanjut Madara sambil menatap tajam Hashirama

"Aku mengenalmu dengan baik. Itu sudah cukup. Aku akan meninggalkan desa"

Mendengar perkataan itu tentu saja Hashirama sangat terkejut.

"Aku menemukan jalan lain yang akan kutempuh."
Ucap Madara seraya mengangkat rendah tangan kanannya, dan sedikit  menekuk jarinya.
"Jalan itu semakin jelas setelah kita saling menunjukkan persaan kita satu sama lain. Kerja sama tidak lebih dari sekedar perang dingin" ujarnya kemudian berjalan menjauh dari Hashirama

"Kau salah. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!" Sergah Hashirama

Madara menghentikan langkahnya tanpa menoleh pada Hashirama
"Itulah kenyataan yang kau saksikan saat ini Hashirama. Berhentilah menolaknya. Lebih baik, aku melihat dunia ini dari sisi yang berbeda "
"Kau tidak mendengarkan kata-kataku Madara?!"
"Hanya kaulah satu-satunya yang bisa bertarung seimbang denganku. Sampai aku bisa mewujudkan mimpiku yang sebenarnya"

Madara kemudian menoleh pada Hashirama dengan mata sharinggan nya yang menyala, serta seringaian
"Aku tidak sabar menunggu pertarungan kita yang selanjutnya"

Hashirama menelan ludah.
"Mimpimu yang sebenarnya itu apa? Aku pikir semua yang kita inginkan selama ini ada di desa ini!"
"Kau hanya belum melihatnya. Jika sudah waktunya, aku akan menunjukkan seperti apa mimpiku" ucap Madara seraya menutup mata sejenak, kemudian  memperlihatkan perubahan matanya menjadi eternal mangekyou sharinggan.

"Kalau begitu ceritakan saja mimpimu padaku! Jika berhubungan dengan mimpi desa ini, aku membutuhkan kekuatanmu sebagai pemimpin dan seniorku. Dan sebagai seorang teman"

Mendengar itu Madara hanya tersenyum sinis
"Tidak ada hubungannya sama sekali. Dan kau tidak akan pernah mengerti. Mengejarku akan menjadi percuma"

Madara sempurna berbalik badan, menghadap Hashirama.
"Kalian semua seharusnya sudah tahu,tidak ada yang sanggup mengejarku dari belakang" ujarnya sambil menyeringai

.






Scene asli di eps 369




Uchiha PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang