chapter 28 : Bayi senju

199 15 0
                                    

Happy reading ^^

Apa yang lebih berharga dari sebuah  keluarga?

.

Madara masih setia menunggu, menanti saatnya untuk bisa melihat anak Kiyomi.

.

Tepat di malam hari, jauh dibawah bulan yang sedang bersinar tinggi indah menyiram bumi. Purnama, sang rembulan. Lahirlah 2 bayi yang kemudian suara tangisnya memenuhiruangan. Kedua bayi itu akhirnya tenang, diam setelah beberapa saat lalu menangis. Mengabarkan pada ibunya bahwa mereka telah hadir di dunia. Bayi kembar itu diletakkan disamping kiri dan kanan ibunya. Kiyomi masih terbaring lemah, tapi sungguh bahagia melihat malaikat kecilnya. Semua rasa sakit terbayarkan.

Para ninja medis pamit keluar dari ruangan, memberi tahu madara tentang kabar bahagia itu

Madara mengangguk, kemudian melangkah memasuki ruangan.
Langkah derap kakinya terdengar membuat Kiyomi menoleh.

"Bayinya kembar Madara"
Ucapnya sambil tersenyum hangat.

Rasa bahagia juga menyelimuti hati Madara. Ia menghampiri kiyomi, menatap kedua bayi kembar yang sedang dibaringkan disamping Kiyomi.

"Boleh aku menggendongnya?" Tanya Madara
Kiyomi mengangguk.

Madara menggendong bayi perempuan. Menatapnya lekat- lekat.
"Kau sudah memberinya nama?"
Kiyomi menggeleng pelan.
"Belum"
Madara tersenyum
"Kalau begitu aku akan menamainya Kazumi"

Baguslah, kedua anak Kiyomi berambut hitam, setidaknya ia tidak akan mengingat senju itu. Madara mengelus lembut pucuk si bayi, mendadak ia menyadari sesuatu. Bayi perempuan itu mewarisi rambut putih Tobirama. Tidak banyak hanya beberapa helai saja, dan tersembunyi. Hanya bisa dilihat jika menyibak rambutnya.

Baik itu bukan masalah besar, karna ada kejutan yang amat disenangi Madara. Apalagi kalau bukan emerald hijau yang indah. Ketika bayi itu membuka pelan matanya.
Madara menyunggingkan senyum.
"Halo cantik"
Bisiknya lantas kembali membaringkan si bayi disamping sang ibu.

Bayi itu mewarisi segala kecantikan ibunya. Kulit yang putih, rambut lurus yang halus,dan mata emerald, jangan lupakan hidung mancung yang mungil.

"Dia mirip sekali denganmu Kiyomi"
"Benarkah?"
"Secantik kaa-sannya"
Kiyomi mengangguk, tersenyum simpul.

Madara kemudian beralih menggendong bayi laki-laki. Kali ini tidak ada rambut putih, bukan berarti dia tidak mewarisi gen sang ayah. Saat itu, saat Madara sedang menatap wajahnya yang masih terpejam, saat dimana Madara masih menelisik fisih sang bayi, Madara tertegun.

'Deg'

Lihatlah, si bayi membuka mata menampakkan mata merah gelap. Ruby
Sang ayah yang diwariskan kepada puteranya. Entah disengaja atau tidak, bayi itu balas menatapnya. Madara menalan ludah. Bukan hanya mata, melainkan kulit, hidung, bentuk matanya pun sama.

Tobirama yang terlahir dalam bentuk uchiha.

Madara menghembuskan nafas pelan.



"Kalau yang ini aku akan menamainya Kazurama. Tapi kita akan memanggilnya Kazuma saja, Bagaimana kau setuju?"
Kiyomi tertawa kecil
"Nama yang bagus."

Madara tersenyum menerima pujian Kiyomi.

Memutuskan untuk kembali membaringkan si bayi disamping ibunya, tak lupa  sebelumya berbisik pelan
"Jangan jadi seperti tou-sanmu"

Tatapannya sekarang beralih pada Kiyomi
"Kau ingin makan?"
Kiyomi menggeleng pelan,
" aku ingin kembali ke Konoha"

Pernyataan yang sempurna mengiris hati kecil Madara

"Kiyomi kau mau kembali ke konoha? Kau mau kembali sebagai buronan? Kau telah dianggap sebagai penghianat desa Kiyomi! Kau diincar dalam keadaan hidup atau mati, mereka tidak akan peduli apakah kau sedang mengandung atau tidak. Senju itu juga mungkin tidak mengharapkan anak dari seorang Uchiha. Konoha hanyalah omong kosong, perdamaian yang diinginkan Hashirama hanyalah hayalan kami saat kecil. Kau mungkin tidak melihat adanya pertikaian lagi...
Tapi dibalik itu semua ada orang orang yang terus bertikai, mereka yang menganggap uchiha adalah klan terkutuk. Kau sama sekali tidak mengetahuinya Kiyomi"

Madara menatap nanar Kiyomi

"Kau mau tahu kenapa aku melakukan semua ini? Itu semua karena aku tidak mau kalian tersudutkan, lihatlah bagaimana senju itu membangun ikatan dengan klan-klan kuat. Akan kuperlihatkan padamu apa itu damai yang sesungguhnya. Tapi aku harus terus mengumpulkan kekuatan."

Madara sampai tidak sengaja mengaktifkan sharinggan, emosinya tertahan.

"Perdamaian itu tidak akan pernah tercapai kalau kau hanya bertindak semaumu"
Telak Kiyomi

Madara memilih untuk diam, tidak mau memperpanjang masalah.

"Lupakan Konoha kiyomi" ucapnya lantas pergi meninggalkan ruangan. Menyisakan Kiyomi yang menatap kedua bayi kembarnya dalam diam.

.

.

Hari Hari berlalu...

Madara menjadi Kakak yang baik untuk Kiyomi. Dia selalu menolak untuk tidur di dalam rumah, memilih tidak menginap atau tidur di luar.

Menghabiskan malamnya menatap bulan, dan menidurkan kedua bayi kecil.

"Kau pandai mengurus bayi Madara"Puji Kiyomi"Tentu saja, aku yang mengurus Izuna saat dia bayi" sahut Madara seraya memamerkan senyum lima jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau pandai mengurus bayi Madara"
Puji Kiyomi
"Tentu saja, aku yang mengurus Izuna saat dia bayi" sahut Madara seraya memamerkan senyum lima jarinya

Begitulah hari hari yang Madara dan Kiyomi jalani. Sejenak Madara melupakan soal mimpinya. Dia punya kehidupan yang sederhana dan menyenangkan dengan kehadiran Kazuma serta Kazumi.

.

.

.



Uchiha PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang